10 Pemain Top yang Jadi Ampas, Nama Besar Tak Menjamin
3 min read
10 Pemain Top yang Jadi Ampas, Nama Besar Tak Menjamin – Seluruh pemain di catatan ini membintangi negeri mereka di panggung internasional. Namun, terdapat cerita yang sangat berbeda kala mereka tiba serta menempuh karirnya di Liga Inggris.
Secara universal, bila seseorang pemain sanggup bersinar di panggung internasional, mereka mempunyai kesempatan bagus buat membuat akibat di liga top Eropa mana juga. Hendak namun, tidak seluruh pemain dapat melaksanakan perihal tersebut.
Para pemain berikut meyakinkan logika itu cacat. Mereka kandas penuhi standar yang mereka tetapkan buat regu nasional mereka dikala meniti karir di Liga Inggris.
Apakah mereka sangat muda, merasa sangat tertekan, ataupun tidak sebagus semacam dikala karier lebih dahulu? Apa juga sebabnya, 10 pemain ini teruji sangat mengecewakan di Inggris.
1. Mateja Kezman
Ekspektasi besar mengiringi Kezman, si mesin berhasil PSV, dikala datang di Stamford Bridge. Namun ia kandas meniru performanya di Eredivisie buat diterapkan di Inggris serta cuma mencetak 4 berhasil dalam semusim.
Ia lebih berhasil di tingkatan internasional, dikala menguatkan Yugoslavia ataupun Serbia& Montenegro. Kezman mencetak 17 berhasil buat kedua negeri, dan tampak di Euro 2000 serta Piala Dunia 2006 walaupun timnya kandas juara.
2. Adrian Mutu
Kiprah pemain asal Rumania ini di Chelsea hendak dikenang sebab seluruh keburukannya. Ia mencetak 7 berhasil dalam 27 pertandingan saat sebelum dipecat sebab pemakaian kokain. Ini menjadikan Adrian Kualitas selaku pencetak berhasil paling banyak Rumania bersama Gheorghe Hagi.
3. Christian Poulsen
Kiprah Poulsen di Liverpool bakal terlupakan untuk seluruh orang. Ia sangat lelet buat menyesuaikan diri mengalami keganasan Premier League sepanjang masa nahas Roy Hodgson. Ia berlaga di 2 Piala Dunia serta satu Kejuaraan Eropa dan perihal sangat dikenang dikala bintang Italia, Francesco Totti, meludahinya di Euro 2004.
4. Stephan Lichtsteiner
Sehabis memenangi 11 trofi utama di Juventus, Lichtsteiner nampak semacam rekrutan cerdik Arsenal terlebih didapatkan secara free. Tetapi, setelah itu jadi jelas kenapa Bianconeri bersedia membebaskan pemain berumur 35 tahun tersebut. Ia pemain kandas di Premier League. Walaupun pemain berjuluk si kereta kilat ini kandas di Inggris, namun jadi bek kanan andalan Swiss.
5. Andriy Shevchenko
Shevchenko merupakan salah satu pemain sangat jarang yang betul- betul memperoleh label legenda. Ia jadi pencetak berhasil paling banyak selama masa Ukraina dengan 48 berhasil serta memenangi Liga Champions bersama AC Milan dan memperoleh Ballon dOr.
Pada 2006, Shevchenko pindah ke Chelsea dengan harga 30, 8 juta pounds namun cuma sanggup melesakkan 9 berhasil dalam 48 laga. Ia kesimpulannya dipinjamkan kembali ke AC Milan saat sebelum kembali kampung ke klub pertamanya, Dynamo Kiev, serta menciptakan kembali sentuhan mencetak golnya.
6. Robinho
Robinho tidak sempat sukses meyakinkan kalau Manchester City pas menghasilkan 32, 5 juta pounds demi membelinya dari Real Madrid pada 2008. Ia pula tidak sukses meniru penampilan gemilangnya buat Brasil, dengan 100 caps dan mengemas 28 berhasil serta tampak di 2 Piala Dunia.
Manchester City merupakan salah satunya regu yang aku tinggalkan tanpa memenangi gelar,” ucap pemain yang saat ini berumur 35 tahun serta bermain di klub Turki, Istanbul Basaksehir.
7. Diego Forlan
Kala gantung sepatu bersama Timnas Uruguay, Forlan pemain dengan penampilan paling banyak kedua dengan 112 caps. Ia pula terletak di peringkat ketiga dalam catatan pencetak berhasil paling banyak selama masa dengan 36 berhasil.
Fornal menyabet Golden Ball sehabis mencetak berhasil paling banyak bersama di Piala Dunia 2010. Namun ia kandas membuat akibat yang sama di Manchester United sebab cuma sanggup menyumbangkan 10 berhasil dalam 63 laganya di Premier League.
8. El Hadji- Diouf
Diouf tampak di Piala Dunia 2002 serta mengantar Senegal ke perempat final yang membuat Liverpool merogoh kocek 10 juta pounds demi mendatangkannya. Tetapi, sehabis dini yang menjanjikan, seluruh berakhir dengan malapetaka sebab Diouf dikira kurang baik secara prestasi ataupun perilakunya.
Sehabis di Liverpool, ia pernah menguatkan regu Premier League yang lain semacam Sunderland, Blackburn serta Bolton. Tetapi penampilannya pula tidak kunjung produktik sebab cuma mencetak 28 berhasil dalam 243 pertandingan Premier League.
9. Claudio Bravo
Guardiola langsung mengacuhkan Hart mulai melatih City. Guardiola memilah mendatangkan Claudio Bravo dari Barcelona yang pula membawakan Chile juara Copa America pada 2015 serta 2016.
Namun, dia kandas penuhi harapan dikala pasukan Guardiola tergagap cuma terletak di posisi ketiga Premier League. Bravo nyatanya kehabisan seluruh keahlian menghentikan tembakan lawan di Stadion Etihad serta setelah itu cuma jadi pelapis kala City mendatangkan Ederson.
10. Angel Di Maria
Louis Van Gaal tiba mengambil alih David Moyes yang kandas menanggulangi Manchester United pada 2013/ 2- 14. Si pelatih merekrut Angel Di Maria, pemain bintang Argentina yang pada kesimpulannya bawa negaranya juara pada Piala Dunia 2022.
Kariernya di Man United tidak sebaik di Madrid. Ia beselisih dengan Van Gaal serta kesimpulannya dibuang ke Paris Saint- Germain sehabis cuma semusim di Old Trafford.