May 4, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

12 Kesalahan Fatal yang Membayangi Kepemimpinan Jim Ratcliffe – Tahun awal Jim Ratcliffe bersama Manchester United lewat Ineos dipadati polemik serta keputusan yang mengguncang klub. Selaku owner minoritas dengan investasi Rp 25 Trilyun, Ratcliffe diharapkan bawa pergantian positif sehabis 2 dekade kepemilikan Glazer yang penuh kritik.

Tetapi, keputusan- keputusannya malah menuai kecaman dari bermacam pihak, tercantum para penggemar, staf, serta pemain. Berikut merupakan 12 kesalahan terbanyak yang sudah dikerjakannya sepanjang ini:

Awal, Pemecatan Serta Ashworth. Salah satu kesalahan besar Ratcliffe merupakan memecat Serta Ashworth, direktur berolahraga yang baru berprofesi sepanjang 159 hari. Langkah ini menampilkan terdapatnya ketidakselarasan dalam manajemen klub, yang malah memperparah moral staf di Old Trafford.

Kedua, Kesalahan Manajemen Erik ten Hag. Sehabis berikan Erik ten Hag kontrak baru sampai 2026, Ratcliffe tiba- tiba memecatnya cuma 4 bulan setelah itu. Keputusan ini tidak cuma menghasilkan kekacauan di tengah masa, namun pula menaikkan beban bayaran kompensasi untuk klub.

Ketiga, Pergantian Regu Pelatih. Ratcliffe mengubah nyaris segala regu pelatih Ten Hag, tercantum Mitchell van der Gaag serta Benni McCarthy. Kehadiran Ruben Amorim selaku pelatih baru pula bawa regu pelatih yang berbeda, sehingga klub wajib menghasilkan bayaran sampai Rp 433 Milyar buat pergantian ini.

Keempat, Belanja Pemain yang Tidak Efektif. Di dasar Ashworth, klub menghabiskan Rp 4 Trilyun buat pemain semacam Leny Yoro, yang luka saat sebelum masa diawali, dan Matthijs de Ligt, yang telah mempunyai riwayat permasalahan kesehatan. Pembelian ini tidak membagikan akibat signifikan pada performa regu.

Kelima, Pengurangan Jumlah Staf. Ratcliffe kurangi nyaris seperempat tenaga kerja klub buat mengirit bayaran, namun langkah ini malah mengganggu semangat kerja para karyawan. Banyak staf yang mengenali status mereka cuma sebagian hari saat sebelum ekspedisi pramusim.

Keenam, Rencana Old Trafford yang Tertunda. Rencana ambisius buat memperbesar Old Trafford jadi stadion berkapasitas 100. 000 sofa terbentur permasalahan pendanaan. Ratcliffe kesusahan mencari pemecahan yang tidak mengaitkan dana publik, sehingga masa depan proyek ini tidak jelas.

Ketujuh, Peningkatan Harga Tiket. Ratcliffe menaikkan harga tiket jadi Rp 1, 3 Juta buat anggota klub serta menghapus diskon untuk kanak- kanak dan pensiunan. Kebijakan ini merangsang keluhan besar dari penggemar yang merasa terus menjadi terbebani.

Kedelapan, Pemotongan Anggaran buat Penyandang Disabilitas. Ratcliffe apalagi memikirkan kurangi setengah anggaran Rp 810 Juta buat Manchester United Disabled Supporters’ Association, yang merangsang kritik kalau klub sudah kehabisan empati terhadap pendukungnya.

Kesembilan, Pemberlakuan Kebijakan Ketat pada Staf. Ratcliffe melarang bekerja dari rumah serta membagikan peringatan keras sehabis inspeksi tiba- tiba ke sarana klub. Staf yang dikira tidak mematuhi ketentuan diberi peringatan buat mencari pekerjaan lain.

Kesepuluh, Minimnya Sokongan pada Regu Perempuan. Dikala regu perempuan United menggapai final Piala FA, Ratcliffe memilah buat melihat pertandingan regu laki- laki melawan Arsenal. Perilaku ini memunculkan kesan kalau dia kurang mencermati pertumbuhan regu perempuan.

Kesebelas, Penghapusan Tradisi Klub. Ratcliffe menghapus beberapa tradisi, tercantum pemberian transportasi serta akomodasi free untuk staf buat final Piala FA dan acara Natal tahunan untuk karyawan. Langkah ini mengganggu ikatan antara manajemen serta staf.

Keduabelas, Pemecatan Sir Alex Ferguson selaku Duta Klub. Langkah sangat kontroversial merupakan memutuskan kontrak Alex Ferguson selaku duta klub. Ferguson, yang sudah jadi ikon United, wajib menerima berita ini dalam suatu pertemuan makan siang. Langkah ini dinilai merendahkan jasa salah satu figur sangat dihormati dalam sejarah klub.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.