May 4, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

8 Klub Eropa yang Memensiunkan Beberapa Nomor Punggung

4 min read

8 Klub Eropa yang Memensiunkan Beberapa Nomor Punggung  – Millwall baru- baru ini mengumumkan kalau mereka memensiunkan salah satu no punggungnya. Pemensiunan no punggung merupakan suatu yang normal dalam dunia sepak bola, meski tidak seluruh klub melaksanakannya.

Tetapi, terdapat perihal unik terpaut permasalahan pemensiunan no punggung ini. Terdapat sebagian klub yang memensiunkan sebagian no punggungnya sekalian. Perihal yang bisa jadi buat para pemain baru wajib memutar kepala buat mencari no punggung lain yang masih dapat dipakai. Berikut merupakan 8 klub Eropa yang memensiunkan sebagian no punggungnya sekalian.

West Ham United

The Hammers melarang para pemainnya buat mengenakan no punggung 6 serta 38. Perihal ini dicoba selaku penghormatan buat Bobby Moore serta Dylan Tombides.

Bobby Moore merupakan manusia yang istimewa untuk West Ham. Owner no punggung 6 tersebut merupakan pemain lulusan asli The Hammers yang bermain buat mereka dari tahun 1958 hingga 1974. Sepanjang berseragam claret and blue, Sir Bobby sukses mencapai satu trofi Winners’ Cup serta satu trofi Piala FA. Tidak hanya itu, Sir Bobby pula ialah tokoh berarti dalam sepak bola Inggris.

Pemain dengan 568 caps bersama West Ham tersebut mengetuai skuad 3 Singa sepanjang Piala Dunia 1966. Pada laga final melawan Jerman Barat, Sir Bobby mencetak 2 assist yang menolong Inggris mengalahkan Der Panzer 4- 2. Laga tersebut pula istimewa untuk The Hammers, karena seluruh pencetak berhasil untuk Inggris pada laga tersebut merupakan pemain West Ham, ialah hattrick dari Geoff Hurst serta suatu berhasil dari Martin Peters.

Sedangkan, no 38 merupakan tribute West Ham buat pemain mudanya, Dylan Tombides. Dilansir dari web resminya, upacara pemensiunan no tersebut dicoba oleh bapak serta kerabat Dylan saat sebelum laga melawan Crystal Palace pada April 2014.

Brescia

Brescia memensiunkan no punggung 13 serta 10 selaku penghormatan buat Vittorio Mero serta Roberto Baggio. Vittorio Mero merupakan bek yang bermain buat Brescia semenjak 1998. Dikutip dari UEFA, pemain yang menolong Brescia promosi ke Serie A masa 1999/ 00 tersebut hadapi musibah pada Rabu, 23 Januari 2002. Kepergiannya ditangisi oleh para pemain, tercantum Roberto Baggio.

Walaupun telah tidak terletak di puncak karir, performanya sepanjang berseragam Brescia telah lumayan untuk The Divine Ponytail buat dinaikan selaku legenda. Bersama Brescia, Baggio masih sanggup mencetak total 46 berhasil serta 26 assist sepanjang 4 masa.

Laga tersebut sukses membuat San Siro penuh sesak, sebab tidak cuma dihadiri oleh fans kedua klub yang lagi bertanding. Tetapi, dihadiri pula oleh fans sepak bola yang mau memandang aksinya buat terakhir kali.

Cagliari

No 11 di Cagliari telah dipunyai oleh Luigi Riva buat selamanya. Tidak hanya itu, Gigi Riva sempat 3 kali mengakhiri liga selaku top scorer. Dirinya bergabung ke Cagliari semenjak 2008 serta pada 2014 pindah ke AS Roma. Total, 179 laga telah dilakoninya sepanjang berseragam Isolani. Tidak cuma Cagliari, Fiorentina pula turut memensiunkan no 13 buat Astori.

Genoa

Menghabiskan sebagian besar karirnya di Genoa, no 6 kepunyaan Gianluca Signorini kesimpulannya dipensiunkan sehabis dirinya wafat dunia pada 6 November 2002. Dirinya ialah mantan kapten serta ikon Genoa di masa 90- an. Dilansir dari 10 Football Interactive, pada 17 Mei 2009, Andrea Signorini, anak dari Gianluca, sukses memperoleh debut Serie A- nya pada laga yang berakhir imbang 2- 2 melawan Chievo Verona. Bermain sepanjang 10 masa di Genoa, no 7 dari Marco Rossi juga turut dipensiunkan sehabis dirinya pensiun.

Inter

La Beneamata mematenkan no 3 cuma buat bek kiri legendaris dengan torehan 1 Piala Eropa, 2 Liga Champions, 4 scudetto Serie A, serta 1 Coppa Italia, Giacinto Facchetti. Menghabiskan segala karirnya berseragam biru- hitam, buatnya selaku tokoh berarti dalam sejarah Il Biscione. Terlebih dengan torehan yang telah didapatkannya. Total, 637 laga telah dilakoninya dengan bonus 76 berhasil serta 3 assist. Angka yang luar biasa untuk seseorang bek kiri!

Tidak ingin kalah, giliran bek kanan yang nomornya dipensiunkan. Pastinya no tersebut kepunyaan the one and only, El Tractor, Javier Zanetti. Tidak ingin kalah, pemain bernomor punggung 4 yang 19 masa berseragam biru- hitam tersebut sukses mencapai 5 scudetto Serie A, 4 Coppa Italia, 4 Supercoppa, 1 Piala Dunia Antarklub, serta 1 UEFA Cup ke Giuseppe Meazza.

Terlebih, di dasar masa jabatannya selaku kapten, Zanetti sukses mengetuai Inter buat mencapai treble winner.

AC Milan

Lulusan asli Rossoneri yang menghabiskan karirnya cuma buat AC Milan tersebut bawa kembali 3 trofi Liga Champions ke San Siro. Walaupun tidak sempat mengangkut trofi Coppa Italia, Baresi sukses bawa AC Milan mencapai 6 scudetto serta 4 Supercoppa.

Anak dari Cesare Maldini yang pula ialah legenda Il Diavolo ialah wujud yang tidak kalah ikonik serta mentereng apabila dibanding dengan Baresi.

Laki- laki dengan rambut gondrong ikonik tersebut sukses bawa 7 scudetto, 5 Liga Champions, 5 Supercopa, 4 UEFA Luar biasa Cup, 1 Coppa Italia, serta 1 Piala Dunia Antarklub ke pangkuan Rossoneri. Walaupun nomornya dipensiunkan, no tersebut sesungguhnya masih boleh dipakai oleh kanak- kanak Paolo apabila mereka ingin.

Maribor

Klub asal Slovenia, Maribor malah melaksanakan perihal yang lebih ekstrim dari klub- klub lebih dahulu. Mereka memensiunkan 3 nomornya sekalian, ialah no 19 kepunyaan Stipe Balajic, 33 kepunyaan Jasmin Handanovic, serta 9 kepunyaan Marcos Tavares.

Seluruh no tersebut dipensiunkan sebab tokoh- tokoh tadi dikira selaku legenda untuk Sang Ungu. Stipe Balajic ialah legenda Maribor sehabis Slovenia memisahkan diri dari Yugoslavia. Jasmin Handanovic ialah kiper yang pula sepupu dari Samir Handanovic.

Dinamo Bucuresti

Tidak ingin kalah, klub Romania, Dinamo Bucuresti, pula memensiunkan 3 no punggungnya. No 11 kepunyaan Catalin Hildan, 14 kepunyaan Patrick Ekeng, serta 25 kepunyaan Ionel Danciulescu. Catalin Hildan serta Patrick Ekeng dipensiunkan sebab keduanya meninggal dikala lagi membela Dinamo.

Catalin Hildan meninggal dikala lagi melakukan uji tanding melawan Santierul Naval Oltenita pada 5 Oktober 2000 serta Patrick Ekeng meninggal dikala lagi berlaga melawan Viitorul Constanta pada 6 Mei 2016.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.