8 Klub yang Menjadi Juara di Antara Para Raksasa
4 min read
8 Klub yang Menjadi Juara di Antara Para Raksasa – Jadi juara ialah suatu kebanggaan untuk suatu klub. Tetapi, usaha buat meraihnya umumnya wajib menempuh jalur yang terjal. Suatu regu wajib tampak tidak berubah- ubah selama masa supaya dapat jadi juara. Oleh sebab itu, mereka perlu sumber energi yang mumpuni supaya dapat tampak tidak berubah- ubah selama masa. Hingga normal, bila klub- klub yang langganan juara umumnya merupakan klub besar dengan sumber energi yang mencukupi.
Tetapi, asumsi semacam ini sempat dipatahkan oleh sebagian klub. Walaupun, pasti saja prestasi gemilangnya ini tidak dapat mereka ulangi lagi di musim- musim selanjutnya. Lalu, siapa saja mereka? Berikut merupakan 8 klub yang sanggup jadi juara di antara para raksasa.
Nantes 2000/ 01
Saat sebelum Olympique Lyon jadi langganan juara tahunan Ligue 1, Nantes jadi klub terakhir yang jadi juara Ligue 1 saat sebelum Lyon menggila. Pada masa 2000/ 01, Nantes dengan mengejutkan finish di urutan awal Ligue 1 dengan total 68 poin, 4 poin lebih banyak dari Lyon yang bercokol di posisi 2.
Di masa lebih dahulu, Nantes cumalah klub biasa. Mereka cumalah klub papan tengah yang finish di posisi 12. Mereka menempuh masa 2000/ 01 dengan skuad biasa saja serta modal keyakinan diri jadi juara Coupe de France 1999/ 00.
Dengan skuad biasa saja mereka malah dapat bermain kolektif. Di laga kedua, mereka secara mengejutkan mengalahkan juara bertahan AS Monaco yang kala itu diisi nama- nama semacam David Trezeguet, Marcelo Gallardo, sampai Fabian Barthez, dengan skor meyakinkan 2- 5. Walaupun pernah hadapi 6 laga tanpa kemenangan, pada kesimpulannya Nantes dapat bangkit serta menggaet trofi Ligue 1 ke- 8 di selama sejarah mereka.
Werder Bremen 2003/ 04
Sehabis Matthias Sammer dapat menyela gelar berturut- turut Bayern Munchen melalui skuad Borussia Dortmund legendarisnya pada 2001/ 02, hingga Thomas Schaaf pula dapat melaksanakan perihal yang seragam dengan skuad fenomenal Werder Bremen pada 2003/ 04. Bermodal duet maut Ailton serta Ivan Klasnic, Bremen dapat memutus asa Die Bayern.
Pada masa ini, Bremen dapat finish di posisi awal dengan catatan apik 79 berhasil serta 74 poin. Mereka unggul 6 poin dari Bayern Munchen yang duduk di dasar mereka. Ailton yang lebih dahulu tidak sempat mampu
mencetak 20 berhasil, di masa itu merajalela dengan 28 berhasil. Sementara itu umurnya kala itu telah tiba 30 tahun. Torehan tersebut kesimpulannya membuat Ailton dianugerahi gelar top skorer.
Sayangnya, kegemilangan Bremen tersebut cuma bertahan satu masa saja. Pada masa selanjutnya, Bayern Munchen dapat menarik kembali gelarnya selaku juara. Kepergian Ailton serta Mladen Krstajic ke FC Schalke dapat jadi salah satu aspek menyusutnya performa Bremen.
Stuttgart 2006/ 07
Sehabis 2 masa kembali menikmati gelarnya, kenikmatan Bayern Munchen selaku juara Bundesliga kembali direnggut klub lain.
Sesungguhnya, catatan Stuttgart di masa itu tidaklah yang terbaik. Duet Gomez serta Cacau tidak membuat Bremen jadi klub sangat produktif. Tetapi, konsistensi yang ditampilkan Die Schwaben selama masa pada kesimpulannya berikan mereka gelar.
Girondins Bordeaux 2008/ 09
Sehabis 7 masa berturut- turut merajai Ligue 1, Olympique Lyon terpaksa melepas gelarnya tersebut ke tangan Girondins Bordeaux pada masa 2008/ 09. Saat sebelum mengangkut trofi di minggu 38, 10 minggu lebih dahulu mereka masih duduk di posisi 4.
Tetapi, mereka nyatanya dapat menyapu bersih seluruh laga sisanya serta akhir merangkak naik. Mereka menggunakan tidak konsistennya performa Marseille serta Lyon sehingga pada minggu ke- 35, Bordeaux buat awal kalinya jadi puncak klasemen di selama masa. Mereka juga tidak menyia- nyiakan peluang tersebut buat lebih tancap gas guna mencapai gelar ke- 8 mereka.
Wolfsburg 2008/ 09
Kembali lagi ke Jerman, masa 2008/ 09 pula jadi masa yang anomali untuk Bundesliga. Gimana tidak? Tidak terdapat angin tidak terdapat hujan, Wolfsburg seketika jadi juara Bundesliga buat awal kali selama sejarah mereka. Lagi- lagi, Bayern Munchen kandas jadi juara, malah kali ini yang jadi juara mantan pelatihnya, Felix Magath.
Di masa tersebut, Wolfsburg memanglah tampak membara dengan duonya, Grafite serta Edin Dzeko. Tetapi sama semacam Bremen serta Stuttgart, Wolfsburg tidak sanggup lagi mempertahankan performanya di masa berikutnya. Walhasil, Bayern Munchen kembali jadi juara.
Lille 2010/ 11
Kesimpulannya, sehabis menanggulangi Lille semenjak masa 2008/ 09, kerja keras Rudi Garcia membuahkan hasil. Lille kesimpulannya jadi juara Ligue 1 buat keempat kalinya pada masa 2010/ 11.
Hazard memanglah tampak seram masa itu. Terdapat andil Hazard dalam 38 berhasil yang Lille mengadakan masa itu. Pemain yang kala itu berumur 20 tahun ini sukses mencetak 20 berhasil serta 18 assist. Walhasil, nama pemuda asal Belgia ini langsung melejit di seantero Eropa sampai nanti kesimpulannya dipinang Roman Abramovich ke Chelsea.
Montpellier 2011/ 12
Montpellier yang dikala Lille juara cuma bertengger di posisi 14 serta berjarak 3 poin saja dari degradasi, semusim selanjutnya malah menggemparkan Eropa dengan jadi juara Ligue 1 masa 2011/ 12.Usaha Rene Girard membangun regu ini semenjak masa 2009/ 10 kesimpulannya membuahkan hasil.
Bermodal pemain muda potensial dalam diri Olivier Giroud serta Younes Belhanda, Montpellier sukses menggagalkan upaya raksasa baru bernama Paris Saint- Germain buat jadi juara. La Paillade sukses mengakhiri liga dengan selisih 2 poin saja dari Le Parisien. Tetapi sayang, sehabis juara mereka kandas mempertahankan performanya sehingga Ligue 1 kesimpulannya jatuh ke tangan Paris Saint Germain di musim- musim selanjutnya.
Leicester City 2015/ 16
Dari seluruhnya, cerita Leicester City menjuarai Premier League 2015/ 16 bisa jadi jadi yang sangat fenomenal. Dengan skuad apa terdapatnya, Claudio Ranieri sukses membuat The Foxes jadi juara kasta paling tinggi Inggris buat awal kalinya. Skuad mereka biayanya nyaris 4 kali lebih murah dari juara bertahan sekalian regu termahal dikala itu, Chelsea.
Tetapi dengan seluruh anomali, Leicester tampak tidak berubah- ubah semenjak dini masa. Posisi terendahnya masa itu terdapat di posisi 6 pada minggu ke- 7. Tetapi, semenjak minggu ke- 11 mereka mulai tidak berubah- ubah di 3 besar serta pada kesimpulannya jadi puncak klasemen semenjak minggu ke- 22. Walhasil, mereka mengakhiri liga dengan total 81 poin, terpaut 10 poin dari Arsenal di posisi runner up.