May 4, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

China Mau Ngakalin Indonesia? Timnasnya Jelek Gitu

5 min read

China Mau Ngakalin Indonesia? Timnasnya Jelek Gitu – Timnas Indonesia akan datang ke Cina di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. asuhan Shin Tae akan menghabiskan 115 jam dari Jakarta ke Qingdao, di Shandong, Cina. Keputusan ini lumayan memancing Erick Thohir berpendapat. Kemudian timbul bola liar.

Cina hanya ingin mengakali Timnas Indonesia. Serta bisa jadi saja cuma itu yang dapat mereka jalani. Jika kita menilik kekuatan Timnas Cina, sesungguhnya tidak seberapa. Apalagi semacam kuburan Cina, prestasi Timnas Cina pula hening. Seburuk apa sih Timnas Cina? Ayo mengurainya.

Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia hendak memakai format double round robin. Tiap regu hendak menemukan jatah jadi tuan rumah ataupun tamu. Ihwal tempat penerapan, keputusan diserahkan ke tuan rumah. Oleh sebab itu, peluang jadi tuan rumah dapat dijadikan strategi. Semacam apa yang dicoba oleh CFA.

Saat sebelum mengalami Indonesia, Cina hendak lebih dahulu bertandang ke Adelaide, Australia di bulan yang sama, ialah Oktober. Mengutip CNN Indonesia, CFA juga memikirkan venue yang cuacanya tidak berbeda dari Adelaide buat menjamu Indonesia. Sehingga Timnas Cina tidak kesusahan menyesuaikan diri.

CFA juga memilah Qingdao. Kebetulan di Bulan Oktober, Cina merambah masa dingin. Temperatur paling tinggi di Qingdao optimal dapat menggapai 20 derajat celcius kala masa dingin, lagi temperatur terendahnya dapat memegang 12 derajat celcius.

Mendengar kalau Cina hendak menjamu Indonesia di Qingdao dengan cuaca dingin semacam itu, Erick Thohir merespons semacam seseorang bocah yang dikerjain temannya. Secara impulsif Erick bilang hendak membalas perlakuan Cina tersebut. Baginya, Indonesia dapat saja menjamu Cina tidak di GBK, melainkan di Stadion Harapan Bangsa di Aceh ataupun Stadion Lukas Enembe di Papua.

Warganet pula ikutan reaktif. Banyak yang bilang, Cina ini regu lemah, regu yang sangat bisa jadi dikalahkan oleh pasukan STY. Hingga dari itu, mereka berupaya menggembosi Timnas Indonesia dengan menjamunya ke tempat dingin yang jaraknya apalagi 6 jam ekspedisi dari Beijing.

Ya, ya, Timnas Cina memanglah kurang baik. Tetapi, sesungguhnya tidak sejelek Timnas Indonesia. Jika ingin ngamuk di kolom pendapat, sok atuh. Tetapi kita amati dahulu sejarahnya. Sekurang- kurangnya, Cina sempat sekali lolos ke Piala Dunia dengan nama Cina. Indonesia? Baru hendak. Itu juga belum teruji.

Walaupun itu cuma di edisi 2002, Di Piala Dunia 2002, Cina bagai regu yang buat menggenapi saja. Di fase tim, The Dragons bergabung dengan Kosta Rika, Turki, serta Brazil. Jangankan menyabet kemenangan, mencetak berhasil saja, ah ya ampun, tidak sanggup.

Dari 3 pertandingan, Cina menelan 3 kekalahan. Kosta Rika melumat mereka 2- 0. Brazil berpesta 4 berhasil. Turki apalagi dapat mencetak 3 berhasil. Salah satunya kelolosan Cina ke Piala Dunia tersebut malahan dapat jadi suatu yang tidak layak dikenang. Finis di posisi juru kunci, Cina apalagi jadi regu terburuk di kompetisi itu sehabis Arab Saudi.

Sangat pol mereka cuma hingga di putaran ketiga. Terhitung telah 22 tahun Cina tidak terjun di Piala Dunia. 2 dekade lebih, bung! Di edisi itu, mereka sesungguhnya tidak lolos kualifikasi sebab Olimpiade 2008 diselenggarakan di Beijing.

Mirisnya, walaupun bermain di depan pendukung sendiri, Cina terhenti di fase tim. Sehabis Olimpiade Beijing 2008, Cina tidak sempat lolos ke Olimpiade cabang sepak bola putra. Tercantum Olimpiade Paris 2024, telah 4 caturwulan Timnas Cina tidak bermain di Olimpiade.

Tidak semacam Jepang ataupun Korea Selatan, Cina merupakan aib sepak bola Asia Timur. Mereka tidak sempat sekali juga menjuarai Piala Asia. Cina pula acap kali kesusahan di Piala Asia. Misalnya saja di edisi kemarin.

The Dragons tidak menggondol satu juga kemenangan di Tim A, melainkan cuma mencapai 2 hasil imbang. Tetapi, berbeda dengan Indonesia yang pencapaian terbaiknya hanya 16 besar, Cina telah 2 kali jadi runner- up. Itu di edisi 1984 kala takluk atas Arab Saudi serta kala jadi tuan rumah di edisi 2004. Waktu itu yang mengalahkan Cina di final merupakan Jepang asuhan Zico.

Di Asian Permainan, ingin itu dikala mengenakan regu U- 23 maupun senior, prestasi terbaik Cina cuma medali perak, ialah di edisi 1994. Omon- omon, regu U- 23 Cina nyatanya jauh lebih kurang baik dari regu seniornya. Amati saja, dari 5 kali keikutsertaan di Piala Asia U- 23, Cina tidak sempat sekali juga lolos dari fase tim.

Saking jeleknya, Cina cuma 2 kali mencapai kemenangan dari 5 kali tampak di putaran final Piala Asia U- 23. Lah, Indonesia emang lebih baik? Satu yang dapat saja dibanggakan Cina merupakan gelar EAFF Cup ataupun selevel AFF. Di kompetisi ini, Cina 2 kali juara, di tahun 2005 serta tahun 2010.

Sehabis memandang sejarahnya, ayo masuk ke keadaan terbaru. Ketiganya merupakan bunga. Tetapi jika Korea Selatan serta Jepang merupakan bunga yang mekar, Cina bunga yang layu.

Di berolahraga lain, Cina memanglah jago. Tetapi di sepak bola, Cina hanya dapat melongo. Mengutip media Cina, Sohu, warga Cina tidak lagi berharap banyak pada regu nasional sepak bola laki- laki. Tetapi, sebabnya bukan cuma sebab timnasnya penuh cela.

Masih banyak timnas yang kurang baik, tetapi masih eksis. Timnas Indonesia, misalnya. Sedangkan, Timnas Cina tidak memiliki eksistensi. Mereka memanglah turut di sebagian kompetisi, tetapi ya semata- mata yang berarti turut. Tidak hanya itu, pembinaan mereka kurang baik. Sangat kurang baik malah.

Amati kan, gimana bapuknya regu U- 23 mereka? Timnas Cina dikala ini saja masih diperkuat pemain kelahiran 1990- an dini. Nama- nama bangkotan semacam Wu Lei, Wei Shihao, serta Zhang Yuning yang apalagi belum berprestasi di tingkatan Asia masih saja diandalkan.

Sesulit itu ya mencari pemain muda di 1, 4 miliyar penduduk? Pemain kelahiran 1990- an akhir, tahun 2000, serta 2005 ke atas sesungguhnya banyak. Cuma saja para pemain ini tenggelam di lautan permasalahan korupsi di badan federasi. Mengerti kah kalian, kalau sepak bola Cina hingga saat ini masih saja menelurkan para koruptor?

Salah satunya yang menyeret mantan Presiden CFA. Mengutip Al- Jazeera, mantan Presiden CFA yang diartikan, Chen Xuyuan dijatuhi hukuman seumur hidup sebab menerima suap. Hukuman itu menyusul penyelidikan besar- besar sehabis kampanye antikorupsi Xi Jinping di sepak bola Cina.

Chen menggunakan jabatannya dari tahun 2010 sampai 2023 buat menolong orang lain memuluskan proyek, investasi, serta pengaturan skor. Demi meraup keuntungan senilai 81 juta yuan ataupun dekat Rp182 miliyar, dia mengganggu sepak bola Cina.

Itu di federasi. Liga Cina serta korupsi pula berpelukan. Pada dini tahun 2000 sampai 2009, permasalahan semacam pengaturan pertandingan gempar terjalin. Lucunya, tidak terdapat wujud yang dapat menghentikan itu hingga Xi Jinping kesimpulannya cewe- cawe.

Kasus- kasus semacam ini membuat sepak bola Cina mundur jauh ke balik. Para pemain muda gagal sebab pembinaan terhambat serta investasinya terbatas. Gimana ingin investasi bila pemimpin federasinya saja pemburu rente yang korup?

Memandang suasana semacam itu, inilah peluang Indonesia menghabisi Cina. Tidak permasalahan main di Qingdao. Para pemain dapat latihan dahulu di tempat yang cuacanya mirip- mirip. Sehabis itu, kita buat Cina yang telah bonyok kian babak belur.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.