Rival Baru Timnas Indonesia, Musuh di Kualifikasi Piala Dunia 2026
3 min read
Rival Baru Timnas Indonesia, Musuh di Kualifikasi Piala Dunia 2026 – Baru selesai Piala AFF U19, Indonesia wajib alihkan fokus ke Kualifikasi Piala Dunia 2026 . The Blue Samurai akan lebih dahulu bertandang ke Indonesia pada pertengahan November.
Sehabis Piala Asia, Jepang hendak kembali berjumpa Indonesia di kompetisi yang lebih besar, Untuk Indonesia Piala Dunia bisa jadi jadi suatu kompetisi yang asing. Sebab Indonesia belum sempat mencicipi main di putaran final Piala Dunia. Terakhir kali Indonesia mentas di Piala Dunia telah lama sekali.
Jepang bermain pertama kali di Piala Dunia 1998 yang diselenggarakan di Perancis. Pada penampilan perdananya, Jepang yang tergabung dalam Tim H kalah dalam seluruh pertandingan.
Semenjak dikala itu, Jepang tidak sempat absen jadi wakil Asia di tiap ajang 4 tahunan ini. Walaupun begitu, Jepang masih lumayan kesusahan dalam bersaing dengan tim- tim Eropa. Sepanjang 7 kali turut dan, prestasi terbaik mereka cuma mentok di 16 besar.
Walaupun bersama berstatus tuan rumah, nasib The Blue Samurai tidak semujur Taeguk Warriors. Di edisi Piala Dunia yang menimbulkan Brazil selaku juaranya itu, Jepang terletak di Tim H bersama Belgia, Rusia, serta Tunisia. Jepang mengawali turnamen dengan lumayan baik. Shunsuke Nakamura serta kolega sukses menahan imbang Belgia dengan skor 2- 2.
Setelah itu, Jepang dapat mengamankan satu tempat di babak 16 besar sehabis menang 1- 0 atas Rusia serta 2- 0 atas Tunisia. Sayangnya, Jepang berjumpa dengan Turki di fase gugur. Di masa itu, Turki jadi regu kejutan dengan finis selaku juara ketiga.
Semacam yang telah di informasikan di dini, menggapai babak 16 besar Piala Dunia bukan sesuatu perihal yang baru untuk Jepang. Walaupun cuma menggapai babak 16 besar, Jepang yang telah ditukangi oleh Hajime Moriyasu membuat penikmat sepak bola di segala dunia berdecak kagum berkat game dan semangat juang yang luar biasa.
Satu tim dengan mantan juara dunia, Jerman serta Spanyol, Jepang pernah diragukan. Tetapi, mereka malah mengejutkan dengan mengalahkan Jerman melalui comeback yang hebat. Regu Panser yang unggul lebih dahulu melalui penalti Ilkay Gundogan, wajib rela kehabisan poin sehabis di babak kedua, Jepang mencuri 2 berhasil. Skor 2- 1 juga tersaji di akhir laga.
Tidak hingga di sana, skema yang sama pula terulang di laga melawan Spanyol. Bermain di Khalifa International Stadium, Jepang menang 2- 1 sehabis pernah tertinggal lebih dahulu di babak awal. Kemenangan ini sekalian bawa Jepang lolos ke babak 16 besar selaku juara Tim E.
Sehabis ekspedisi yang istimewa di Piala Dunia 2022, saat ini Timnas Jepang tengah mengincar sasaran yang lebih besar di Piala Dunia 2026. Masih mempertahankan Hajime Moriyasu jadi langkah pintar dalam mengupayakan sasaran besar tersebut.
Di dasar kendalinya, Jepang dapat meningkatkan regu dengan lebih terintegrasi. Lama- lama tetapi tentu, pertumbuhan itu telah teruji dalam 2 tahun terakhir. Pasca Piala Dunia 2022, Jepang nampak kian gahar di tahun 2023. Melakoni jadwal uji coba melawan tim- tim dari Eropa serta Amerika Latin semacam Kanada, Turki, Jerman, serta Uruguay; Jepang cuma kalah sekali dari Kolombia.
Jerman, Turki, serta Kanada apalagi terbuat bertekuk lutut oleh Wataru Endo serta kolega. Margin golnya juga lumayan besar, Jepang paling tidak mencetak 4 berhasil dikala mengalami ketiga regu tersebut. Keganasan The Blue Samurai juga terus bersinambung di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde kedua.
Mengalami tim- tim medioker berbagai Korea Utara, Myanmar, serta Suriah; Jepang tidak terkalahkan. Dalam 6 pertandingan, Jepang mengantongi 6 kemenangan serta mencetak 24 berhasil. Yang buat ngeri lagi, ketiga lawan Jepang itu tidak sanggup menjebol pertahanan skuad asuhan Hajime Moriyasu.
Soal modul pemain, Jepang tidak banyak hadapi pergantian dari skuad Piala Dunia 2022. Di sana terdapat Takumi Minamino, Takefusa Kubo, Takehiro Tomiyasu, Ritsu Doan, Wataru Endo, serta masih banyak lagi. Nyaris seluruh pemain Jepang berkarir di Eropa. Itu yang membuat tingkat mereka jauh di atas negara- negara Asia yang lain.
Lucunya, saat sebelum kekuatan sepakbolanya melesat semacam saat ini, Jepang nyatanya sempat berguru ke Indonesia. Tepatnya pada tahun 1991, di mana dikala itu federasi sepakbola Jepang belum ketahui gimana metode menyelenggarakan kompetisi dalam negeri yang bertabiat handal.
Federasi sepak bola Negara Sakura kala itu menekuni betul gimana Indonesia menyelenggarakan Galatama, kompetisi handal Indonesia yang telah eksis semenjak 1979. Jepang pada kesimpulannya bukan semata- mata sanggup membuat liga handal, tetapi mengembangkannya lebih jauh.
Mereka pula membenahi soal infrastruktur, pengembangan sepakbola di umur muda, serta menghasilkan piramida sepakbola hingga ke jenjang sekolah menengah atas. Hasilnya, semacam yang kita amati saat ini. Terus Indonesia yang diambil ilmunya gimana? Meski agak mengkis- mengkis, Indonesia mulai menyusul. Program naturalisasi jadi metode yang ditempuh PSSI.
Bila bicara hasil, Indonesia memanglah belum memperoleh trofi. Tetapi dengan terus menjadi seringnya ketemu tim- tim besar berbagai Qatar, Irak, Australia, apalagi Jepang di kompetisi- kompetisi besar, tandanya Indonesia telah layak masuk sirkel tim- tim top Asia. Hmmm, jadi kangen main bareng Timor Leste serta Brunei Darussalam, nih