May 4, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Konspirasi Dunia Sepak Bola yang Semua Orang Tahu Tapi Diam

5 min read

Konspirasi Dunia Sepak Bola yang Semua Orang Tahu, Tapi Diam – Tiap masa Sevilla menjajaki Liga Champions, tetapi cuma buat finis di peringkat ketiga, serta memenangkan Liga Eropa. Sempat mendengar teori itu? Teori yang bernuansa konspirasi itu timbul kala Sevilla lolos ke Liga Champions, tetapi malah lebih kerap menjuarai Liga Eropa.

Benar tidaknya susah dibuktikan. Dapat jadi iya, tetapi tidak menutup mungkin salah. Sebab tidak hanya konspirasi Sevilla itu, nyatanya terdapat banyak. Apa saja itu? Ayo mengulasnya.

Chelsea Dicurangi agar Ronaldo bertemu Messi di Final

Chelsea lolos ke semifinal Liga Champions masa 2008/ 09 sehabis mengalahkan Liverpool. Di semifinal, musuh yang mesti dialami merupakan Barcelona yang masih diperkuat Lionel Messi. Di leg awal, skor kacamata juga menutup laga. Ingin tidak ingin, leg kedua hendak jadi partai penentuan.

Iniesta mencetak berhasil keseimbangan. Dikala itu ketentuan berhasil tandang masih berlaku, sehingga berhasil Iniesta jadi berhasil kemenangan Blaugrana.

Banyak yang bilang laga ini merupakan konspirasi. Kemenangan Barcelona telah diatur supaya menghasilkan Messi vs Ronaldo di partai final.

Mantan wasit Tony Chapron di Canal+ berkata, Ovrebo kehabisan ide kala berikan Chelsea tendangan leluasa, alih- alih penalti dikala Dani Alves melanggar Florent Malouda di kotak penalti.

Bertahun- tahun sehabis peristiwa itu, si wasit baru klarifikasi.. Waktu itu, dia sesungguhnya tidak dapat pas mengambil keputusan sebab belum terdapat VAR.

Kala pemain Chelsea keluhan, dia senantiasa mempertahankan keputusannya supaya tidak kehabisan marwahnya di hadapan para pemain.

Copa America Diselenggarakan 4 Kali dalam 6 Tahun Supaya Lionel Messi Juara

Copa America diselenggarakan tiap 4 tahun sekali. Tetapi, ingatkah kalian dari tahun 2015 sampai 2021 terdapat 4 kali Copa America? Suatu yang‘ tidak normal’ itu setelah itu memunculkan spekulasi. Copa America terencana dilaksanakan 4 kali dalam 6 tahun supaya Lionel Messi dapat mencapai gelar di tingkat internasional.

Konspirasi ini kian menggila kala pada edisi 2021, Messi kesimpulannya menjuarai Copa America, serta itu ialah trofi internasional awal La Pulga. Tetapi, benarkah itu konspirasi? Pasti saja tidak. Terdapat alibi kenapa tahun 2016 diselenggarakan Copa America sementara itu di tahun lebih dahulu telah.

Namanya jadi Copa America tahun 1975. Kejuaran ini diiringi oleh 10 negeri anggota CONMEBOL serta 2 undangan dari luar kawasan. Edisi 2016 sendiri terbuat buat menandai 100 tahun dengan mengaitkan negeri CONCACAF.

Amerika Serikat didapuk selaku tuan rumah. Ini buat awal kalinya Copa America diselenggarakan di luar Amerika Selatan. Ironisnya, Messi malah kandas di kompetisi ini. Argentina 2 kali dikalahkan Chile di final Copa America 2015 serta 2016.

Carlo Ancelotti Tidak Sempat Memperingati Berhasil ataupun Kemenangan

Carlo Ancelotti tidaklah pelatih yang suka meledak- ledak. Oleh sebab itu, timbul teori jika Don Carlo tidak memperingati berhasil ataupun kemenangan.

Salah satu yang merangsang teori ini merupakan kala Ancelotti melatih Everton. Alih- alih memperingati berhasil yang dicetak Bernard dikala perpanjangan waktu melawan Tottenham Hotspur di Piala FA pada 2021 kemudian, Ancelotti malah menyeruput teh.

Mengutip Football Italia, kala ditanya, Carletto cuma bilang dia kedinginan waktu itu. Ancelotti kayaknya ketahui, Spurs hanya butuh ditinggal ngeteh, nanti pula kalah sendiri. Well, di Real Madrid, Ancelotti pula tidak sering memperingati berhasil.

Tetapi, sebagian kali dia masih kok memperingati kemenangan, walaupun dengan metode yang berbeda. Kala Real Madrid mencapai UCL ke- 15 kemarin, Ancelotti apalagi berjoget bersama para pemain.

Ciro Immobile Tidak Sempat Nampak Cetak Berhasil, tetapi Senantiasa Top Skor

Ciro Immobile salah satu striker sangat diremehkan di abad ini. Namanya senantiasa tenggelam, baik di tingkat klub ataupun internasional. Tetapi, dia senantiasa masuk jajaran top skor. Suatu teori juga timbul, kalau dia senantiasa mencetak berhasil meski belum tidak terdapat orang yang sempat melihatnya mencetak berhasil.

Ambil contoh di Serie A masa 2019/ 20. Sementara itu masa itu, abangda‘ cuma’ mencetak 31 berhasil di Serie A. Sedangkan Immobile mencetak 36 berhasil serta jadi top skor masa itu.

Di masa 2021/ 22 pula sama. Dusan Vlahovic yang jadi primadona. Sementara itu Immobile yang jadi top skornya. Immobile seakan tidak nampak sebab dia tidak memiliki momen menonjol sebab timnya, Lazio tidak sempat jadi penantang gelar.

Kemunculan Casemiro

Jika Immobile kerap jadi top skor tetapi seakan tidak nampak, Casemiro agak lain lagi. Banyak yang meyakini Casemiro timbul begitu saja. Sebagian besar orang, tidak terkecuali penggemar sepak bola, tidak ketahui dari mana Casemiro berasal. Seketika menguatkan Real Madrid, serta mendadak jadi salah satu dari trio lini tengah terbaik Los Galacticos.

Casemiro berbeda dengan Cedera Modric serta Toni Kroos. 2 kompatriotnya itu telah memiliki nama saat sebelum berseragam Los Blancos. Modric dibeli sebab kepiawaiannya di Tottenham Hotspur. Sedangkan, saat sebelum di Real Madrid, Kroos membela Bayern Munchen, klub raksasa di Jerman.

Perihal itu berbeda dengan Casemiro. Real Madrid sendiri tidak gembar- gembor dikala mendatangkannya. Casemiro direkrut dari Sao Paulo. Casemiro kurang dicermati. Tidak terkecuali oleh penggemar Real Madrid. Tetapi, lelet laun, performanya makin menanjak.

Crystal Palace Mengendalikan Tabel Klasemen Liga Inggris

Di Premier League terdapat suatu konspirasi lucu. Kalau Crystal Palace senantiasa ngecheat klasemen Premier League. Itu sebab regu ini senantiasa tampak kurang baik di tiap musimnya, tetapi tidak sempat terdegradasi ataupun apalagi terancam degradasi.

Semenjak 2013, regu berjuluk The Eagles itu belum sempat degradasi alias telah satu dekade lebih bertahan di Premier League. Lucunya, sepanjang satu dekade, kecuali masa kemudian, mereka apalagi tidak sempat finis di posisi 10 besar. Itu meyakinkan kalau Crystal Palace senantiasa tampak kurang baik tiap musimnya. Tetapi anehnya, mereka tidak sempat terdegradasi ataupun terletak di 3 terbawah.

Contohnya saja masa kemudian. Walaupun finis di posisi 10, tetapi di pertengahan masa, mereka pontang- panting. Apalagi di ujung tahun 2023, tepatnya minggu 19, Crystal Palace duduk di peringkat 16. Itu cuma terpisah satu peringkat dari zona degradasi.

Tetapi apa yang terjalin? Di minggu selanjutnya mereka naik. Tetapi, di sebagian minggu selanjutnya lagi turun. Setelah itu naik lagi, sampai berakhir di posisi 10. Kala turun, Crystal Palace tidak sempat memegang 3 terbawah. Sekalipun para fans telah siap buat degradasi, tetapi degradasi yang dicemaskan tidak sempat mendatangi. Palace senantiasa memiliki metode buat keluar dari zona bahaya.

Crystal Palace Senantiasa Mengalahkan City di Etihad

Masih dari Crystal Palace. Konon Crystal Palace senantiasa menang mengalami Manchester City di Etihad tiap musimnya. Teori ini timbul dekat tahun 2022. Kebetulan di masa 2021/ 22, City tidak sempat mengalahkan Crystal Palace, tidak terkecuali di rumahnya sendiri. Malah City lah yang digiling Crystal Palace 2- 0 di Etihad.

Pada masa 2018/ 19, City pula dikalahkan Crystal Palace di rumahnya. Kali ini skornya 3- 2. Tetapi, apakah catatan itu dapat menarik kesimpulan jika Palace senantiasa menang atas City di Etihad? Jelas tidak. Bukannya senantiasa menang, tetapi The Citizens acap kali kesusahan menjamu Crystal Palace.

Masa kemudian saja mereka cuma dapat menahan imbang Palace di Etihad. Jika dilihat catatannya, Crystal Palace malah lebih kerap kalah di Etihad. Dari 35 kali melawat ke markasnya City, Crystal Palace telah menelan 20 kekalahan serta cuma 7 kali menang. Jadi, asumsi Palace senantiasa mengalahkan City di Etihad tidak lebih semata- mata konspirasi saja.

Orang Bernama Dembele 99, 9% Tentu Pesepakbola

Kalian bimbang tidak sih, mengapa kok banyak banget pemain bola bernama Dembele? Mousa Dembele, Moussa Dembele, serta Ousmane Dembele, misalnya. Saking banyaknya pemain bernama Dembele, timbul suatu teori kalau orang dengan nama“ Dembele”, 99, 9% merupakan pesepakbola.

Tidak hanya itu, banyak yang mengira jika para Dembele itu bersaudara. Sementara itu ketiga nama yang disebutkan saja bukan kerabat. Web statistik Whoscored mencatat terdapat 37 pesepakbola yang berakhiran“ Dembele”. Mayoritas berasal dari Mali, negeri Afrika yang kebanyakan Muslim. Tidak hanya itu pula terdapat yang dari Prancis.

Sedangkan di web Namespedia,“ Dembele” digunakan sebanyak 1. 118 di dekat 20 negeri selaku nama balik, serta digunakan 40 kali di paling tidak 6 negeri selaku nama depan. Memandang informasi ini, rasanya tidak aneh jika banyak pesepakbola yang memakai“ Dembele” di namanya.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.