July 19, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Proyek Bodong Florentino Perez

4 min read

Proyek Bodong Florentino Perez – Real Madrid mengawali abad baru dengan gebrakan yang luar biasa. Perez membuat proyek yang kita tahu selaku Galacticos, ialah mengisi skuad Real Madrid dengan para bintang. Proyek tersebut memanglah sempat terlaksana sebagian kali, tetapi edisi perdana proyek ini lumayan menarik buat dibahas.

Gimana tidak? Proyek Galacticos jilid awal ini dapat dibilang kandas total walaupun nampak meyakinkan di dini. Galacticos perdana kandas membuat Los Merengues mendominasi Eropa. Juga di Spanyol, nyatanya mereka pula masih wajib bekerja keras. Lalu, semacam apa sesungguhnya proyek penyatuan para mega bintang ini?

Menaiknya Florentino Perez Jadi Presiden

Dilansir dari Vice, Florentino Perez mengawali karirnya di zona publik. Dirinya berulang kali berupaya buat masuk ke politik, tetapi kandas. Setelah itu, dirinya berupaya peruntungan berbisnis serta tidak disangka dirinya mulai menikmati kesuksesan.

Perez naik selaku presiden Real Madrid semenjak tahun 2000. Walaupun calon petahana lebih dahulu sukses berikan Los Merengues 2 gelar Champions League, ialah 1997/ 98 serta 1999/ 00, janji Perez buat membajak Luis Figo dari Camp Nou nampaknya lebih menggoda para pemilih.

Buat memuluskan proyeknya tersebut Perez setelah itu menjual tempat latihan Los Merengues, Ciudad Deportiva dengan pemasukan dekat 480 juta euro( Rp 8, 3 triliun). Sisanya, dipakai buat melaksanakan proyek pembajakan Luis Figo dari Barcelona.

Fatamorgana di Dini Masa

Bursa transfer masa panas 2000 merupakan indikator dimulainya rezim Perez. Transfer fenomenal tersebut jadi rekor transfer terbanyak di zamannya. Barcelona menemukan duit tebusan Luis Figo sebesar 60 juta euro( Rp 1, 04 triliun).

Dilansir dari Vice, sesungguhnya Perez telah bersepakat dengan agen Figo terpaut kepindahan kliennya. Konvensi tersebut pula berisi janji kalau Perez hendak berikan Figo duit apabila nyatanya Perez kandas jadi presiden. Berpikir kalau Perez tidak bisa jadi menang dari Lorenzo Sanz, si agen menyepakati.

Nyatanya Perez menang. Si agen serta Figo sudah bersepakat serta nyatanya wajib dengan jantan menepati janjinya. Terlebih, duit sebesar itu pula membuat Barcelona tidak berkutik. Kapan lagi dapat bisa durian runtuh?

Walhasil, Figo pindah ke Madrid. Fans Los Merengues antara tidak yakin serta tercengang memandang kabar yang dilihatnya. Perez betul- betul tidak bergurau kala berceletuk menimpa keinginannya mendatangkan Figo. Laki- laki asal Portugal tersebut betul- betul dibajak dari Camp Nou.

Tidak cuma Figo, Perez pula sukses membuat seseorang winger Argentina membelot dari si orang sebelah, Atletico Madrid. Los Merengues membajak Santiago Solari dengan mahar 3, 5 juta euro( Rp 60, 8 miliyar). Angka yang tidak begitu besar sebab dikala itu Los Rojiblancos terdegradasi serta hendak bermain di Segunda Division 2000/ 01.

Tidak cuma itu, Perez pula sukses mendatangkan pemuda berbakat bernama Claude Makelele. Bersumber pada informasi Transfermarkt, pemain no 6 ikonik tersebut dihadirkan dari Celta Vigo dengan mahar 14 juta euro( Rp 243, 3 miliyar). Kesuksesannya tersebut membuat Perez terus menjadi bernafsu. Galacticos lama- lama hendak terbangun. Masa panas 2001, Zinedine Zidane tiba.

Hasilnya? Champions League 2001/ 02. Zizou apalagi mencetak berhasil di laga final serta menghempaskan asa Bayer Leverkusen di final. Manisnya hasil di dini proyek Galacticos ini terus menjadi membuat Perez bernafsu. Galacticos wajib terjalin serta Eropa wajib dipahami.

Periode Kegagalan

Kata galactico itu sendiri sesungguhnya bukan perihal yang baru untuk Real Madrid. Dilansir dari Sportco, kata tersebut merupakan julukan Real Madrid di masa 1950- an sampai 1960- an. Karena, kala masih dipegang oleh Santiago Bernabeu, Los Merengues kala itu jadi regu yang bertabur bintang.

Sebut saja Alfredo Di Stefano, Ferenc Puskas, sampai Jose Santamaria, mereka merupakan para pemain yang sukses berikan 12 gelar La Liga serta 6 gelar Champions League. Regu legendaris inilah yang mengilhami Florentino Perez.

Sehabis mempunyai pemain- pemain semacam Figo, Zizou, Raul Gonzalez, Jose Maria Guti, Roberto Carlos, serta Iker Casillas, si presiden hendak menaikkan 2 bintang lagi. Awal, Ronaldo Nazario pada masa panas 2002 serta David Beckham pada masa panas 2003. Sesungguhnya, Perez sangat mau mendatangkan satu nama lagi, ialah Francesco Totti. Tetapi, Si Raja Ke- 8 Roma tersebut memilah setia bersama il Lupi.

Memanglah Los Merengues sukses mencapai La Liga 2002/ 03, tetapi Champions League yang didambakannya masih belum tergapai. Apalagi kala Beckham masuk, mereka kandas di perempat final pada 2003/ 04. Parahnya 2 edisi selanjutnya, mereka senantiasa kandas di 16 besar.

Di Spanyol, semenjak kehadiran Beckham, mereka malah senantiasa finis di dasar Barcelona. Malahan, Blaugrana yang jadi jawara pada masa 2004/ 05 serta 2005/ 06. Realitas terus menjadi getir kala Barcelona malah keluar selaku juara Champions League 2005/ 06.

Proyek ambisius Perez kandas. Walaupun pernah nampak meyakinkan di dini. Bukan Eropa yang mereka bisa, tetapi nestapa yang didapatnya. Dilansir dari Eurosport, Perez mundur dari jabatannya sehabis Los Merengues kalah 2- 1 dari Mallorca pada Februari 2006. Ini menandai berakhirnya Galacticos jilid awal.

Pelajaran yang Dipetik Perez dari Proyek Pertamanya

Dirinya tiba buat membentuk Galacticos jilid kedua dengan Cristiano Ronaldo selaku ikonnya. Kali ini, Perez belajar dari kesalahan- kesalahan yang sempat dikerjakannya di jilid awal. Nanti, dikala Galacticos masa Ronaldo berakhir, Perez pula mengawali Galacticos jilid ketiga dengan Jude Bellingham selaku mesinnya.

Kesalahan awal dalam proyek Galacticos awal merupakan nafsu Perez buat mendatangkan pemain bermental penyerang alih- alih menambal pertahanan. Sehabis ditinggal Claude Makelele serta Esteban Cambiasso, lini tengah Los Merengues kehabisan wujud yang dapat mengimbangi mental melanda pemain lain. Gampangnya, bila AC Milan dapat digdaya bersama Gennaro Gattuso, lini tengah Real Madrid tidak memiliki tukang jagal.

Kedua, minimnya stabilitas Real Madrid. Pengaruh Perez dalam taktikal Los Merengues dapat dikatakan besar kala itu. Si juru taktik tersebut diprediksi diintervensi buat senantiasa memainkan pemain bintang cuma demi tingkatkan eksposur serta urusan marketing.

Terakhir, kebijakan transfer yang aneh. Kehadiran David Beckham ke Real Madrid jadi contoh sangat bagus buat permasalahan ini. Mega bintang ini tiba kala Real Madrid telah mempunyai Luis Figo selaku wing kanan. Hasilnya, Beckham kerap dimainkan di luar letaknya.

Kesalahan ini yang diperbaiki oleh Perez di periode- periode selanjutnya. Tidak cuma fokus membeli pemain bermental melanda. Perez pula sudi menyisihkan sedikit uangnya buat menyeimbangkan timnya dengan membeli pemain semacam Raphael Varane, Casemiro, Dani Carvajal, sampai Toni Kroos serta Cedera Modric.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.