Benarkah Indonesia Anak Emas FIFA?
5 min read
Benarkah Indonesia Anak Emas FIFA? – Tidak hanya Lionel Messi, Indonesia pula kerap dijuluki anak emas FIFA. Bukan cuma para netizen dalam negara yang berkata itu, media Vietnam pula sempat nyinyirin Indonesia selaku anak emas FIFA.
Amati saja, apalagi akun X Mata Najwa ikut menuliskan,“ Jika kata netizen, Indonesia anak emas FIFA sehabis Messi” di artikel kala Najwa Shihab mewawancarai Ketum PSSI kesayangan kita, Erick Thohir.
Kenapa sebutan itu setelah itu timbul serta jadi bahan pembicaraan? Ayo kita membahasnya.
Gianni Infantino Dekat dengan Ketum PSSI
Terlepas dari apakah Indonesia anak emas FIFA ataupun bukan, presiden FIFA saat ini, Gianni Infantino memanglah dekat dengan pimpinan universal PSSI. Entah itu di masa Mochamad Iriawan ataupun kala PSSI dipandu sisa owner Inter Milan. Kita mulai di masa Iwan Bule. Ikatan Infantino serta Iwan Bule terasa begitu hangat serta akrab.
Keduanya pula sebagian kali kedapatan gambar bersama. Salah satu yang lumayan menarik atensi publik merupakan kala Gianni Infantino main fun football bareng Iwan Bule. Kita melihat kedua petinggi sepak bola tingkatan nasional serta tingkatan dunia main bola bareng semacam karyawan kantor main mini soccer.
Hebatnya lagi keduanya asyik- masyuk bermain bola di tengah keadaan sepak bola dalam negara yang lagi kusut. Waktu itu, sepak bola Indonesia baru saja berduka sehabis Kejadian Kanjuruhan yang jika tidak salah, nanti diumumkan angin merupakan salah satu pelakunya. Pasti saja aksi nirempati ini memunculkan kecaman dari warganet Indonesia.
Itu di masa Iwan Bule. Di masa kepemimpinan Erick Thohir sangat gampang buat mengenali kalau hubungannya dengan Infantino lengket. Kalian tentu hendak disuguhi puluhan ataupun apalagi bisa jadi ratusan kabar yang mengabarkan kalau keakraban keduanya.
Mengutip Suara, ikatan Erick Thohir serta Gianni apalagi telah terjalin semenjak keduanya belum menduduki jabatan yang saat ini. Tepatnya dikala Bung Erick jadi bos Inter serta Bang Gianni jadi Sekjen FIFA.
Jokowi Beri Penghargaan pada Gianni Infantino
Tadi soal ikatan Ketum PSSI dengan Gianni. Kemudian entah apa yang membuat Infantino lebih layak dianugerahi ciri kehormatan Bintang Jasa Pratama oleh Presiden Jokowi, dibanding Kas Hartadi yang bawa Sriwijaya FC juara Liga Indonesia.
Tetapi, dikutip dari bermacam sumber, laki- laki berkepala licin itu dikira sudah berkontribusi besar dalam sepak bola Indonesia. Mengutip Detiksport, Gianni Infantino berkata, penganugerahan ciri kehormatan ini hendak mempererat ikatan antara FIFA serta Indonesia.
Ini negeri yang lumayan unik yang sangat kerap aku kunjungi dalam waktu pendek, kata Gianni Infantino.
Infantino telah merasakan sendiri betapa uniknya Indonesia. Jika saja Indonesia tidak unik, ciri kehormatan itu tidak hendak diberikan padanya, tetapi bisa jadi hendak dianugerahkan pada Ratu Tisha Destria ataupun Danurwindo ataupun Shin Tae- yong ataupun Indra Sjafri.
Infantino pula kayaknya benar soal ikatan Indonesia serta FIFA makin erat sehabis penganugerahan itu. Tetapi, lebih tepatnya bukan ikatan Indonesia serta FIFA, tetapi ikatan antara Indonesia dengan Gianni Infantino itu sendiri.
Mendirikan Markas di Jakarta
Indikatornya cukup banyak kenapa Gianni Infantino dikira berkontribusi pada sepak bola Indonesia. Salah satunya bagi laporan Detiksport merupakan, FIFA ikut menolong sepak bola Indonesia dengan mendirikan kantor perwakilan di Indonesia.
Ini kebijakan yang belum sempat dicoba lebih dahulu. Apalagi dikala FIFA dipandu manusia problematik bernama Sepp Blatter, tidak hanya di Zurich, Swiss, FIFA tidak memiliki markas di negeri lain. Cuma di masa Gianni Infantino FIFA membuka markas di negeri lain, serta itu di Indonesia, negeri yang apalagi masih bermimpi lolos ke Piala Dunia.
Infantino pula berkata kalau Indonesia merupakan negeri berarti di Asia Tenggara yang mana penggemar sepak bolanya no satu. Peresmian kantor FIFA di Jakarta terjalin pada penghujung tahun 2023. Sedangkan permasalahannya semacam asap knalpot: menguap, serta hingga dengan naskah ini terbuat, masih nyasar entah ke mana. Transformasi sepak bola Indonesia? Silakan nilai sendiri.
Hukuman FIFA yang Tidak Berat
Sejak FIFA jadi mainan Gianni Infantino, serta dia kerap nampak bersama pimpinan universal PSSI, baik masa Iwan Bule ataupun Erick Thohir, Indonesia sebagian kali bebas dari sanksi berat. Misalnya saja dari Kejadian Kanjuruhan. Indonesia, dalam perihal ini PSSI tidak menemukan hukuman yang berat dari FIFA. Sementara itu Kejadian Kanjuruhan meregang tidak kurang dari 135 nyawa.
Besar mungkin FIFA tidak menghukum berat Indonesia akibat Kejadian Kanjuruhan sehabis terdapat lobi- lobi antara pihak Indonesia serta Gianni Infantino. Apalagi komunikasi itu mengaitkan Presiden Jokowi serta Menteri BUMN, Erick Thohir yang waktu itu belum rangkap jabatan jadi Ketum PSSI.
Itu satu. Setelah itu kala Piala Dunia U- 20 2023 batal di Indonesia, FIFA pula tidak membagikan hukuman berat. FIFA cuma menjatuhkan“ sanksi administrasi” berbentuk pembekuan dana FIFA Forward buat keperluan operasional PSSI.
Sayangnya, kita tidak ketahui apakah sanksi itu serius dijatuhkan ataupun tidak. Malah kabar yang timbul, sebagian bulan sehabis melaporkan bakal menjatuhi sanksi administrasi, FIFA mendirikan kantor di Jakarta.
Tidak hanya itu, FIFA menggelontorkan dana Rp85, 6 miliyar buat membangun pusat pelatihan untuk regu nasional di IKN, yang entah beneran jadi ataupun hendak jadi proyek mangkrak. Berita hukuman FIFA itu tidak lagi terdengar.
Tuan Rumah Rumah Piala Dunia U- 17
Ajaibnya, walaupun diberi sanksi administrasi oleh FIFA akibat batal menggelar Piala Dunia U- 20, tidak berapa lama, dekat 3 bulan setelah itu, Indonesia malah ditunjuk jadi tuan rumah Piala Dunia U- 17. Coba bayangkan, lagi disanksi sebab tidak menyelenggarakan Piala Dunia U- 20, ini malah ditunjuk jadi tuan rumah buat Piala Dunia yang lain?
Kendati keputusan FIFA menunjuk Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U- 17 mengambil alih Peru tetaplah disambut meriah. Suatu yang sangat jarang. Mirisnya, peluang jadi tuan rumah tidak dimanfaatkan dengan baik. Arhan Kaka serta kolega tidak sanggup berdialog banyak. Cuma mencetak 3 berhasil serta tidak memetik satu juga kemenangan.
Memenangkan Sengketa Maarten Paes
Ikatan PSSI serta FIFA boleh jadi memanglah sangat rekat bagai tokek kawin. Amati saja kemarin dalam permasalahan Maarten Paes. FIFA sejatinya menolak banding Indonesia buat memindahkan Paes dari KNVB ke payung PSSI. Oleh sebab itu pihak Erick Thohir mengajukan banding ke majelis hukum arbitrase ataupun CAS.
Lama sekali persidangan Maarten Paes ini. Apalagi agenda persidangan tidak kunjung keluar. Eh, sehabis pertemuan yang diucap Erick Thohir selaku makan siang bersama itu, belum genap sebulan, Paes telah dapat membela Timnas Indonesia.
Sepenuhnya soal permasalahan Maarten Paes ini kalian dapat menyaksikan video di Starting Eleven Story. Jadi, apakah Indonesia memanglah anak emas FIFA? Wallahu A’ lam. Kita tidak hendak ketahui hingga FIFA sendiri berikan statment kalau Indonesia memanglah anak emas mereka.