Bagaimana Real Madrid Menghancurkan Karier Anak Ajaib Brasil
3 min read
Bagaimana Real Madrid Menghancurkan Karier Anak Ajaib Brasil – Reinier Jesus menerima berita yang mengganti hidupnya. Di suatu hotel di Qatar, di sela- sela Piala Dunia Antarklub FIFA bersama Flamengo, pemain muda Brasil berumur 17 tahun ini diberitahu oleh keluarga serta agennya kalau Real Madrid mau merekrutnya. Kebahagiaan terpancar dari wajah Reinier, mengingat mimpinya buat bermain di klub raksasa Eropa nyaris terwujud.
Reinier, yang dikala itu mempunyai klausul pelepasan sebesar Rp 516 Milyar dalam kontraknya dengan Flamengo, sudah mempersiapkan jalan kariernya. Ia berencana buat pindah ke klub yang lebih kecil semacam Borussia Dortmund, Ajax, ataupun Everton, saat sebelum bergabung dengan klub yang lebih besar. Tetapi, Real Madrid mengganti rencana tersebut.
Los Blancos sukses menghilangkan Manchester City dalam perebutan ciri tangan Reinier sehabis bapaknya mendatangi sarana klub Premier League tersebut. Klub- klub Inggris yang lain pula menampilkan ketertarikan, namun pada kesimpulannya, Reinier memilah Madrid, menjajaki jejak rekan senegaranya, Vinicius Junior serta Rodrygo.
Transfer Reinier ialah bagian dari strategi Real Madrid yang dipandu oleh Juni Calafat, seseorang eksekutif Spanyol- Brasil yang jadi kepala pencari bakat klub. Sehabis regu Calafat menciptakan kemampuan luar biasa dalam diri Reinier, Calafat mendekati keluarga pemain itu dengan pendekatan personal yang erat. Walhasil, energi tarik Real Madrid jadi penentu dalam keputusan Reinier buat bergabung.
Tetapi, ekspedisi Reinier di Madrid tidak berjalan lembut. Sehabis bergabung dengan Castilla, regu cadangan Madrid, Reinier cuma pernah mencetak 2 berhasil serta satu assist dalam 3 pertandingan saat sebelum masa dihentikan sebab pandemi pada Maret 2020. Zidane memanggilnya buat bergabung dalam latihan regu utama, namun Reinier tidak menciptakan tempat yang sesuai di skuad senior.
Reinier dipinjamkan ke Borussia Dortmund dengan harapan memperoleh lebih banyak waktu bermain. Tetapi, masa pinjamannya di Jerman tidak cocok harapan.
Dalam 2 masa bersama Dortmund, ia cuma bermain sepanjang 745 menit dalam 39 pertandingan. Walaupun ia sukses mencapai medali emas bersama Brasil di Olimpiade Tokyo yang tertunda, Reinier tidak sanggup mengoptimalkan potensinya di Dortmund.
Real Madrid lekas menyadari kalau klub- klub lebih cenderung berikan peluang kepada pemain yang sudah bergabung secara permanen daripada pemain pinjaman. Perihal ini membuat Madrid lebih suka menjual pemain muda dengan klausul pembelian kembali yang terjangkau serta hak penolakan awal dalam konvensi mereka. Tetapi, untuk Reinier, ini telah terlambat.
Reinier setelah itu dipinjamkan ke Girona pada masa 2022/ 2023, namun luka membatasi perkembangannya. Walaupun menampilkan sebagian ciri yang menjanjikan, ia cuma sanggup mencetak 2 berhasil serta satu assist dalam 620 menit bermain di 18 pertandingan.
Kala masa panas 2023 datang, Madrid kembali mencari klub peminjaman yang bersedia menanggung sebagian besar pendapatan Reinier, dekat Rp 51, 6 Milyar per tahun. Kesimpulannya, Reinier bergabung dengan Frosinone dari Serie A, namun cuma mencetak 3 berhasil serta 2 assist dalam 23 penampilan.
Masa panas ini, Reinier kembali mencari klub yang dapat memberinya waktu bermain lebih banyak. Sehabis sebagian tawaran dari klub- klub Inggris serta Spanyol tidak terwujud, Granada timbul selaku opsi terakhirnya.
Reinier saat ini bergabung dengan Granada dengan status pinjaman sepanjang satu masa. Walaupun ia merasa kecewa dengan suasana yang terus berganti serta minimnya sokongan dari Madrid, Reinier masih yakin pada kualitasnya.
Akun media sosial Granada menyongsong Reinier selaku“ Rei” ataupun raja, menunjukkan ia duduk di singgasana dengan seekor singa di sampingnya di istana Alhambra. Walaupun demikian, apakah ini hendak jadi momen di mana Reinier kesimpulannya dapat bersinar, masih wajib ditunggu.