Kuda Hitam Penjegal Tim Besar di Liga Champions Musim 2024/25
4 min read
Kuda Hitam Penjegal Tim Besar di Liga Champions Musim 2024/25 – Tidak seru namanya suatu kompetisi sepak bola yang tidak mempunyai tim- tim kuda gelap. Tim- tim semacam ini merupakan bumbu penyedap yang hendak menaikkan cita rasa suatu kompetisi dengan kejutan- kejutan yang hendak dibuatnya.
Baik dari kekuatan baru ataupun kekuatan lama yang kembali lagi berlaga. Mereka seluruh siap menjegal dominasi tim- tim besar, ataupun apalagi keluar selaku juara seperti Porto di tahun 2004.
Girona
Sehabis masa kemudian secara luar biasa dapat mengakhiri masa di peringkat ketiga, jalur Girona buat bermain di kompetisi paling tinggi di Eropa ini tidak berjalan dengan gampang. Keterkaitannya dengan Manchester City nyaris menjegal asa mereka buat bermain di Champions League. FYI aja nih, Girona serta Manchester City ini ialah klub yang terletak di dasar satu industri yang sama, ialah City Football Group.
Pada kesimpulannya, UEFA membagikan lampu hijau kepada Girona buat berkompetisi, tetapi ketentuan serta syarat berlaku. Syaratnya, kedua regu tidak boleh silih melaksanakan transfer pemain kecuali yang telah disepakati lebih dahulu.
Mereka juga tidak boleh bertukar staf, data scouting pemain, sampai urusan- urusan marketing. Ingin tidak ingin, Girona menyetujui, toh dengan kedua klubnya main di Champions League, CFG malah untung besar.
Ini merupakan awal kalinya Girona bermain di ajang paling tinggi sepak bola Eropa. Girona sendiri memanglah menghabiskan sebagian besar hidupnya di divisi keempat Spanyol. Tetapi, sekalinya masuk ke Champions League, mereka langsung dilabeli selaku kuda gelap. Hebat bukan?
Lalu, sehebat apa mereka sampai dilabeli kuda gelap? Sini- sini tidak kasih ketahui. Masa kemudian, mereka merupakan klub terproduktif kedua di La Liga, lebih banyak dari Barcelona serta lebih sedikit dari Real Madrid. Walaupun telah ditinggal Artem Dovbyk, Girona sadah memiliki pengganti dalam diri Abel Ruiz.
Sepanjang pelatih mereka, Michel, masih bertahan, nyatanya game Girona tidak hendak berganti banyak. Liverpool, Paris Saint- Germain, serta Arsenal wajib hati- hati dengan kerabat Manchester City ini.
Stuttgart
Sehabis pada masa 2022/ 23 terletak dalam keadaan sekarat wajib menjajaki play off degradasi, Stuttgart secara mengejutkan berevolusi jadi klub yang menakutkan pada masa 2023/ 24. Sehabis merekrut Sebastian Hoeness, performa klub ini berganti ekstrem sehingga dapat bertengger di posisi kedua pada akhir masa.
Ini merupakan awal kalinya Die Schwaben tampak di Champions League semenjak masa 2009/ 10. Dikala itu, Sami Khedira serta kawan- kawan wajib tunduk dengan agregat 5- 1 dari skema tiki- taka Barcelona dengan Pep Guardiola- nya di babak 16 besar.
Regu ini sangat beresiko kala tidak memegang bola. Paris Saint- Germain serta Real Madrid wajib betul- betul fokus apabila tidak ingin poin penuhnya dicuri oleh Stuttgart.
Sporting Lisbon
Gimana tidak? Masa kemudian saja, Amorim sukses mengganti Sporting Lisbon selaku mesin berhasil yang seram. 96 berhasil sudah mereka lesatkan ke gawang lawan sehingga trofi juara Liga Portugal berhak dibawa kembali.
Sayangnya, masa kemudian ekspedisi mereka di Europa League wajib menyudahi di tangan si juara kompetisi, Atalanta. Game ultra melanda Sporting dimanfaatkan dengan apik oleh Atalanta di babak 16 besar dengan agregat yang lumayan tipis, 3- 2.
Permasalahan pertahanan ini bisa jadi dapat jadi poin yang dapat Amorim tingkatkan, paling utama kala mengalami klub- klub besar. Walaupun demikian, trio Viktor Gyokeres, Trincao, serta Pedro Goncalves hendak senantiasa jadi momok menakutkan. Manchester City, RB Leipzig, serta Arsenal mendingan fokus latihan saat sebelum berjumpa trio mematikan ini.
PSV Eindhoven
Mirip semacam Ruben Amorim di Sporting Lisbon, Peter Bosz pula sukses mengganti PSV Eindhoven jadi mesin berhasil yang mematikan. Pengen ketahui berapa berhasil yang mereka cetak di Eredivisie masa kemudian? Mereka mencetak 111 berhasil, itu juga mereka cuma terbobol 21 kali. Ihh, ngeri!
Produktivitas yang tidak ketulungan ini kesimpulannya membuat PSV jadi kampiun. Trio mereka: Luuk de Jong, Hirving Lozano, serta Johan Bakayoko, bertanggung jawab atas sebagian besar gawang yang PSV bobol masa kemudian.
Arne Slot yang masa kemudian wajib rela finish di dasar PSV bersama Feyenoord, wajib betul- betul belajar supaya lini balik Liverpool tidak remuk dihajar trio beresiko Peter Bosz. Tidak hanya Liverpool, Paris Saint- Germain pula wajib betul- betul fokus karena mereka pula dijadwalkan hendak menjamu klub pabrik lampu ini.
Atalanta
Juara Europa League masa kemudian, Atalanta, hendak senantiasa memegang titel kuda gelap. Anak asuh Gian Piero Gasperini masih belum sangat kokoh buat dikira selaku klub besar. Juga mereka pula sangat overpower bila dikategorikan selaku klub biasa saja.
Gimana tidak? Walaupun masa kemudian finish di posisi keempat Serie A, jumlah berhasil mereka masuk ke jenis 3 besar. 72 berhasil sudah mereka masukkan ke gawang lawan, maksudnya nyaris 2 berhasil per pertandingan. Juga di final Europa League, Bayer Leverkusen yang lagi mengincar rekor tidak terkalahkan, mereka permalukan dengan 3 berhasil tanpa balas.
Regu penjegal klub besar ini hendak diuji kembali kredibilitas titelnya masa ini. Tidak cuma keduanya, klub yang masa kemudian nyaris juara, Arsenal pula hendak bertandang buat berupaya keahlian Atalanta.
Juventus
Walaupun namanya besar, rasanya sangat kelewatan memasukkan Juventus selaku suatu klub besar di ajang Champions League kali ini. Gimana tidak? Wong masa kemudian saja mereka tidak main di kompetisi Eropa. Juga performa Juventus di Eropa tidak lebih baik dari duo dari Lombardia, Inter serta AC Milan.
Oleh sebab itu, memasukkan La Vecchia Signora selaku kuda gelap terasa lebih cocok. Terlebih, masa ini mereka dilatih oleh pelatih yang masa kemudian menggemparkan sepak bola Eropa, Thiago Motta. Bersama Motta, Juventus sepatutnya dapat bermain lebih meyakinkan serta mematikan. Karena, style bermainnya jauh berbeda serta lebih menjanjikan daripada skema Massimiliano Allegri yang buat tekanan mental.
Pep Guardiola serta Manchester City- nya dijadwalkan hendak jadi salah satu klub yang wajib bertandang ke Turin. Tidak cuma itu, RB Leipzig pula wajib waspada kala Sang Nyonya Tua menyambangi mereka.
Aston Villa
Terakhir, Aston Villa merupakan kuda gelap yang performanya hendak sangat dinanti masa ini. Ramuan Unai Emery telah mulai mendekati titik matangnya. Secara lama- lama, Emery membuat performa juara satu kali Champions League ini bertambah.
Sehabis di masa pertamanya Aston Villa sukses finish di posisi 7, masa kemudian Emery meningkatkannya ke posisi 4. Tidak cuma itu, ketajaman di lini depan juga turut menanjak. Dari 51 berhasil di masa perdana jadi 76 di masa kemudian. Menjanjikan bukan?
Oleh sebab itu, performa The Villans pantas ditunggu selaku kuda gelap. Duo Bundesliga, Bayern Munchen serta RB Leipzig hendak jadi 2 dari sekian klub yang dijadwalkan mengalami anak asuh Unai Emery.