May 3, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Andri Syahputra Mengkhianati Indonesia Demi Qatar – Tatkala banyak pemain berdarah Indonesia di luar negara berduyun- duyun bersedia buat membela Timnas Indonesia. Apalagi pemain yang sesungguhnya mempunyai kemampuan buat bergabung ke regu nasional yang lebih baik, semacam Mees Hilgers, nyatanya masih terdapat pemain yang lahir di Indonesia, tetapi memilah membela negeri lain.

Pemain itu merupakan Andri Syahputra. Apesnya, sehabis tidak memilah Indonesia, nama si pemain malah tenggelam, kala pemain yang lebih dahulu tidak memiliki nama semacam Nathan Tjoe- A- On telah mempunyai fanbase.

Jadi, semacam apa saat ini nasib sang Andri Syahputra ini, serta mengapa ia tidak memilah Indonesia?

Lebih Dekat dengan Andri Syahputra

Dia turut bapaknya yang bekerja di bidang minyak serta gas. Bila ditilik kapan dia pindah ke Qatar, berarti Andri pindah di tahun yang sama kala bencana tsunami menghantam Aceh pada 26 Desember 2004.

Di Qatar pulalah minatnya pada sepak bola disalurkan. Andri Syahputra kemudian masuk ke semacam klub sepak bola yang jadi wadah para diaspora Indonesia di Qatar, namanya Al- Khor Football Community. Di mari dia ditempa oleh wujud pelatih yang pula berasal dari Indonesia.

Orang itu bernama Muhammad Yunus Bani. Dia memegang lisensi kepelatihan C UEFA. Yunus Bani ini pula satu angkatan dengan Fakhri Husaini dikala di Bina Taruna Lhokseumawe. Al- Khor Football Community tidak pelak jadi pijakan Andri Syahputra buat meniti kariernya di dunia sang kulit bulat.

Karier di Klub

Di umurnya yang baru 7 tahun, Andri kemudian digaet oleh klub handal yang lain, Al- Gharafa. Dikala gabung ke Al- Gharafa ini, dia pula masuk ke Aspire Academy Qatar.

Dari perguruan yang berbasis di Angkatan laut(AL) Rayyan inilah Timnas Qatar memperoleh banyak pemain hebat. Pemain semacam Akram Afif, Almoez Ali, sampai Salem Al- Hajri merupakan contoh pemain yang mentas dari kawah candradimuka bernama Aspire Academy. Dengan bergabung ke Aspire Academy besar mungkin si pemain memanglah disiapkan buat menguatkan Timnas Qatar.

Sepanjang ditempa di Aspire Academy, Andri Syahputra pula menguatkan Al- Gharafa. Sebab performanya yang mengesankan, lama- lama Andri masuk ke skuad utama Al- Gharafa di Liga Utama Qatar Star League U- 17. Sepanjang bertarung di kompetisi U- 17, Andri tinggal di asrama.

Tidak hanya berlatih sepak bola, Andri pula memperoleh pembelajaran resmi, demikian kata si bapak, Agus Sudarmanto. Kariernya di Al- Gharafa U- 17 lelet laun kian mentereng. Dia apalagi jadi top skor di QSL U- 17 sepanjang 3 masa berturut- turut dari 2013 sampai 2015.

Tidak terdapat data menimpa berapa berhasil yang dicetak Andri Syahputra. Uraian itu berasal dari si bapak. Walaupun tidak mengejutkan jika Andri kesimpulannya dapat jadi top skor. Dia memanglah sering bermain di lini depan.

Dipanggil Indra Sjafri, Tetapi Menolak

Kegemilangan Andri di umur muda tercium sampai Indonesia. Merupakan Indra Sjafri yang sukses mengendus bakatnya. Itu terjalin pada tahun 2017. Hendak namun, Andri menolak mentah- mentah panggilan dari Indra Sjafri.

Si bapak menarangkan, kalau Andri menolak panggilan tersebut sebab mau fokus ke pembelajaran. Mengutip laporan Four Four Two Indonesia, Agus Sudarmanto berkata, tidak mau anaknya menyudahi belajar di Aspire Academy. Bila Andri menerima tawaran dari Indra, yang mana dia wajib menjajaki pilih lumayan panjang serta pemusatan latihan, sekolahnya otomatis terhenti.

Penolakan ini pernah jadi polemik. Terlebih sehabis penikmat Timnas Indonesia mulai menjajaki pertumbuhan Andri serta mengalami realitas kalau dia malah memilah Timnas Qatar. Belum lagi kala si bapak berpendapat menimpa kegagalan Indonesia di final Piala AFF 2016.

Mengutip Four Four Two, tanpa tedeng aling- aling bapak Andri bilang begini,“ Ah Indonesia, negeri berpenduduk 200 juta lebih kok sulit nyari 11 pemain buat timnas.” Perkara kian runyam kala PSSI serta Menpora pula turut ikut serta. Ketum PSSI waktu itu, Edy Rahmayadi sampai- sampai berpendapat yang seolah- olah berkata Andri tidak memiliki jiwa nasionalisme.

“ Membela Indonesia merupakan jihad. Jika tidak ingin, maksudnya bukan orang Indonesia. Jika ia tidak ingin membela Indonesia, keluar dari Indonesia,” kata Edy Rahmayadi dilansir Four Four Two.

Di Timnas Qatar Junior

Kebetulan waktu itu Andri masih memegang paspor Indonesia. Permasalahan juga kesimpulannya dapat diredam kala si bapak membeberkan alibi mengapa Andri Syahputra tidak penuhi panggilan Timnas Indonesia. Sehabis itu, warganet serta penggemar Timnas Indonesia tidak mencermati lagi kiprah Andri Syahputra.

Di titik itu Andri Syahputra malah merajut kariernya di Timnas Qatar umur muda. Dia bergabung The Maroons U- 19 pada 2017. Sehabis mengantongi 5 kaps serta mencetak sebiji berhasil, Andri naik ke tingkat U- 20. Baru 3 penampilan, Andri Syahputra kemudian dipanggil Timnas Qatar U- 23.

Sebelum Timnas Indonesia U 23 melaksanakan debutnya di Piala Asia U 23, Andri telah debut terlebih dulu, ialah di Piala Asia U- 23 tahun 2022. Waktu itu pemain yang banyak bermain di posisi gelandang serbu ini dipanggil Timnas Qatar U- 23 asuhan Nicolas Cordova.

Tetapi, di kompetisi tersebut, Andri malah tidak banyak diberikan menit bermain. Dia cuma jadi pengganti serta main di 2 laga saja, ialah mengalami Iran serta dikala Qatar dibantai 6- 0 oleh Uzbekistan. Nahas, Qatar yang kandas mencomot satu juga kemenangan tidak lolos ke fase gugur di ajang tersebut.

Nasibnya Kini

Bawah nasib tiada yang ketahui. Keputusan Andri memilah Qatar dibanding Indonesia, yang bisa jadi saja dikiranya hendak jadi keputusan yang pas, nyatanya malah berputar arah jadi suatu yang, barangkali hendak disesalinya. Usai mengemas 11 penampilan bersama Qatar U- 23, nama Andri Syahputra malah tidak naik ke tingkat senior.

Itu di regu nasional. Di klub nasibnya pula terkatung- katung. Cuma semusim Muaither kemudian memulangkannya ke Al- Gharafa.

Yang membuat nasib Andri Syahputra nampak kian pahit merupakan kala dia tidak lagi menguatkan Timnas Qatar, di lain tempat Timnas Indonesia, timnas yang dia abaikan lagi naik daun. Kemarin Timnas Indonesia U- 23 yang sudah lama tidak masuk ke putaran final Piala Asia, kesimpulannya lolos apalagi dapat finis di posisi keempat.

Pada waktu itu, mengutip Suara. Andri Syahputra dikabarkan kagum terhadap pencapaian Timnas Indonesia yang lolos ke semifinal Piala Asia Dia mengunggah ulang artikel Instagram@afcasiancup ke Instastory pribadinya.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.