Pemerintah akan memperkenalkan RUU pembaruan sepakbola
5 min read
Pemerintah akan memperkenalkan RUU pembaruan sepakbola – Diuntukkan” legislasi yang diperkuat buat membentuk pengatur sepak bola independen buat game elit laki- laki di Inggris hendak lekas diperkenalkan ke Parlemen oleh pemerintah.
Pengatur hendak diberikan” kekuatan baru” selaku bagian dari Rancangan Undang- Undang Tata Kelola Sepak Bola, tercantum atas pembayaran payung kontroversial multi- juta lbs Premier League yang diberikan kepada klub yang terdegradasi.
Ini hendak” secara eksplisit menuntut klub buat membagikan keterlibatan efisien” dengan penggemar menimpa pergantian harga tiket, serta proposal buat merelokasi markas.
Tidak lagi dibutuhkan buat memikirkan kebijakan luar negara serta perdagangan pemerintah dikala menyetujui pengambilalihan klub, serta hendak terdapat” komitmen yang jelas” buat melaksanakan lebih banyak buat tingkatkan kesetaraan, keragaman, serta inklusi( EDI).
RUU tersebut hendak diperkenalkan pada hari Kamis di Dewan Bangsawan dalam upaya buat memesatkan legislasi.
RUU tersebut, awal kali diusulkan pada bulan Maret, kandas lolos di Parlemen saat sebelum pemilu universal diadakan pada bulan Mei.
Tetapi, dalam” pergantian besar” terhadap legislasi yang diusulkan, pemerintah Buruh hendak menguatkan mandat pengatur, yang hendak mengawasi klub- klub dalam 5 tingkatan paling atas game.
Menteri budaya Lisa Nandy berkata:” Sepanjang ini, ketidakstabilan keuangan sudah membuat penggemar setia serta segala komunitas berisiko kehabisan klub- klub tercinta mereka akibat kelalaian serta pengeluaran sembrono.
” RUU ini bertujuan buat betul- betul mengembalikan penyeimbang, memasukkan penggemar kembali ke pusat game, melawan owner bandel serta yang sangat berarti menolong mengukuhkan posisi keuangan klub- klub di segala negara.”
Dalam suatu statment, Premier League berkata kalau mereka” mengakui kalau elemen kunci dari RUU tersebut bisa menolong menguatkan game di Inggris”.
Mereka meningkatkan:” Kami senantiasa takut tentang kerangka regulasi. Secara spesial, kami yakin kalau regulasi semacam perbankan yang kaku, serta kekuatan pengatur yang belum sempat terjalin lebih dahulu serta belum diuji buat campur tangan dalam distribusi pemasukan Premier League, dapat mempunyai akibat negatif pada energi saing liga yang berkepanjangan, investasi klub dalam bakat kelas dunia, serta yang sangat berarti, aspirasi yang mendesak energi tarik serta perkembangan global kami.
” Dengan klub- klub kami, kami hendak terus bekerja dengan pemerintah serta anggota parlemen buat memikirkan pengecekan serta penyeimbang yang cocok dalam legislasi buat melindungi posisi yang susah diraih dari sepak bola Inggris, yang dihormati secara global, jadi sumber kekuatan lunak yang vital, serta jadi penggerak perkembangan ekonomi di segala negara.”
Apa yang diatur dalam pembayaran parasut bagi undang- undang?
Semacam pada legislasi asli, regulator hendak mempunyai kekuatan cadangan buat memediasi penyelesaian keuangan bila Liga Utama serta English Football League( EFL) terus kandas menggapai konvensi baru dalam perjanjian pendanaan yang hendak mengalirkan lebih banyak duit ke piramida sepak bola.
Tetapi saat ini regulator hendak bisa memikirkan pembayaran parasut dikala memastikan seberapa banyak duit yang sepatutnya didistribusikan oleh Liga Utama. Mereka dikecualikan dari cakupan regulator dalam rancangan dini undang- undang.
EFL yakin kalau pembayaran tersebut- yang nilainya puluhan juta poundsterling buat klub yang terdegradasi- merusak persaingan serta mau supaya pembayaran tersebut dihapus sehingga mereka memperoleh bagian lebih besar dari kekayaan yang dihasilkan oleh kasta paling atas. Tetapi Liga Utama bersikeras kalau pembayaran tersebut berarti buat berikan keyakinan kepada owner klub buat berinvestasi.
Perselisihan ini jadi salah satu alibi kenapa kedua liga belum bisa menggapai konvensi keuangan baru yang bernilai rata- rata£125 juta per tahun bonus, walaupun sudah melaksanakan perundingan sepanjang bertahun- tahun serta menemukan tekanan dari para politisi.
Dalam suatu statment, Kementerian Kebudayaan, Media, serta Berolahraga( DCMS) berkata:” Mengkecualikan pembayaran ini hendak secara signifikan kurangi keahlian regulator buat mengambil pemikiran lengkap terhadap stabilitas keuangan serta ketahanan di segala piramida sepak bola.”
Tetapi, pembayaran parasut hendak dinilai” cuma bila regulator menganggapnya selaku resiko sistemik terhadap keberlanjutan keuangan”, serta undang- undang hendak mengharuskan klub” terus dilindungi dari resiko yang tiba dengan degradasi”.
Apa lagi yang diatur dalam undang- undang?
Rancangan undang- undang asli memiliki klausul kontroversial yang mewajibkan regulator buat memikirkan” tujuan kebijakan luar negara serta perdagangan” pemerintah Inggris dikala mengambil keputusan terpaut pengambilalihan klub, yang memunculkan kekhawatiran kalau sebagian penawar yang tersambung dengan negeri bisa diuntungkan.
Tetapi, regulator tidak lagi diwajibkan memikirkan perihal ini, yang bagi DCMS” membenarkan[regulator] hendak seluruhnya independen dari pemerintah serta industri”.
Bulan kemudian, Times memberi tahu kalau dinas intelijen senior Inggris MI6 ikut serta dalam dialog dengan pemerintah Inggris terpaut pengambilalihan Newcastle United oleh Public Investment Fund yang didukung oleh Arab Saudi, yang dituntaskan pada tahun 2021, yang memunculkan kekhawatiran tentang keterlibatan pemerintah dalam keputusan tentang pengelolaan klub sepak bola.
Pemerintah berkata kalau regulator pula hendak mempunyai kekuatan buat” memforsir klub buat memilah perwakilan suporter secara demokratis yang wajib diajak berbicara oleh klub” serta menuntut” keterlibatan yang efisien” dengan pendukung menimpa pergantian harga tiket.
Ini tiba selaku kelompok penggemar dari segala Premier League yang merancang keluhan atas bayaran tiket selaku bagian dari kampanye yang dipandu oleh Football Supporters Association( FSA). Bagi FSA, 19 klub kelas atas tingkatkan harga masa kemudian.
Dalam suatu statment, Chief Executive FSA Kevin Miles berkata asosiasi tersebut” seluruhnya menunjang” penciptaan regulator.
Sebagian pelopor kesetaraan mau draf legislasi asli melaksanakan lebih banyak buat menolong menanggulangi ketidakrepresentatifan. Informasi dari Black Footballers Partnership( BFP) menciptakan kalau 43% pemain sepak bola di Premier League merupakan kulit gelap, tetapi cuma 4, 4% posisi manajemen diduduki oleh mantan pemain kulit gelap, turun jadi 1, 6% dalam posisi eksekutif, kepemimpinan, serta kepemilikan.
Selaku bagian dari legislasi baru, klub hendak” dimohon buat transparan serta mempublikasikan aksi apa yang mereka jalani” buat tingkatkan EDI.
Direktur Eksekutif BFP Delroy Corinaldi berkata kepada BBC Sport organisasi tersebut” dengan hati- hati menyongsong baik RUU tersebut, paling utama akumulasi komitmen pada kesetaraan, keragaman, serta inklusi”, namun meningkatkan kalau itu” butuh melampaui hanya pelaporan informasi”.
Pimpinan EFL Rick Parry berkata liga menyongsong baik RUU baru tersebut, meningkatkan kalau” kami yakin[itu] sudah dirancang dengan metode yang hendak membolehkan regulator baru buat melindungi serta menggapai keberlanjutan klub di segala piramida sepak bola”.
Parry meningkatkan:” Kami hendak pertama- tama menghabiskan waktu buat mempelajari perinci lengkapnya serta implikasi untuk klub di segala piramida, tercantum permasalahan utama seputar kekuatan regulator dalam redistribusi keuangan.”
Niall Couper dari kelompok kampanye Fair Permainan berkata:” Evaluasi dini kami merupakan kalau RUU ini ialah kenaikan dari legislasi yang diajukan oleh pemerintahan lebih dahulu. Tetapi, kekhawatiran besar senantiasa terdapat terpaut aliran keuangan yang adil.”
Bulan kemudian, Uefa memperingatkan menteri kalau Inggris dapat dikecualikan dari Kejuaraan Eropa yang hendak jadi tuan rumah bersama pada 2028 atas” kekhawatiran” kalau regulator sepak bola independen- yang hendak mengawasi sistem lisensi buat membenarkan klub dijalankan secara berkepanjangan serta mengambil alih uji kepemilikan serta direktur yang diperkuat- bisa menimbulkan” campur tangan pemerintah” dalam berolahraga.