Ada Apa Dibalik Pemecatan 43 Karyawan PSSI?
4 min read
Ada Apa Dibalik Pemecatan 43 Karyawan PSSI? – Dalam salah satu kontennya bersama Coach Justin, Mamat Alkatiri menyebut kalau perihal terutama yang wajib dibenahi buat membetulkan mutu sepakbola Indonesia merupakan federasi. Serta nampaknya komentar Mamat mulai didengar oleh orang- orang di PSSI.
Tidak tanggung- tanggung, seperti PT yang diambang kebangkrutan, Erick langsung memecat 43 karyawannya sekalian. Tidak hanya keputusannya yang seketika, yang lumayan mengejutkan lagi nyatanya PSSI memiliki karyawan sebanyak itu.
Anyway, keputusan PSSI buat merumahkan sebagian karyawannya pula memunculkan sebagian plot hole. Yang awal, kenapa wajib dipecat? Serta yang kedua tentang siapa yang hendak mengambil alih kedudukan sebanyak itu? Nah, 2 poin itu yang hendak kita bahas.
Tujuan Dipecat
Jelang pertandingan melawan Arab Saudi serta Australia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, PSSI diterpa isu yang kurang menggunakan. Induk berolahraga sepak bola Tanah Air itu dilaporkan tengah melaksanakan pemutusan ikatan kerja( PHK) terhadap 43 karyawannya. Tetapi mengapa keputusan pemecatan ini terkesan seketika serta dicoba dikala sepatutnya PSSI fokus pada Kualifikasi Piala Dunia?
Menyikapi perihal itu, salah satu Exco PSSI, sekalian tangan kanan Erick Thohir, Arya Sinulingga buka suara. Bagi Arya, keputusan ini diambil sehabis federasi melaksanakan penilaian serta menimbulkan kemauan buat berbenah diri.
“ Kami melaksanakan transformasi di sepakbola. Transformasi itu tidak dapat cuma di luar, ingin tidak ingin pula di organisasinya PSSI. Kami telah memohon konsultan buat memohon yang namanya, ke depan PSSI wajib gimana?
Nah, pihak konsultan yang tidak disebutkan namanya itu merekomendasikan sebagian kriteria serta kiat- kiat yang wajib dicoba PSSI demi menggapai organisasi yang baik di tahun 2045 mendatang. Salah satu yang wajib dicoba merupakan transformasi besar- besaran di zona karyawan. Walhasil federasi setuju buat melaksanakan sebagian pemutusan kerja.
Nyatanya Terdapat Pelanggaran
Bila ditanya mengapa yang terserang PHK merupakan divisi media, Arya Sinulingga sedikit membuka borok yang nyatanya sepanjang ini ditutup- tutupi. Sebagian karyawan diucap Arya menggunakan pekerjaannya buat kepentingan individu. Salah satunya pemegang dokumentasi digital federasi, yang menyalahgunakan peninggalan dengan membuat platform media sendiri.
Oknum karyawan tersebut menggunakan peninggalan digital PSSI, kemudian dimasukkan ke dalam media buatan sendiri. Apalagi sebagian kali sudah dicoba penjualan pula terhadap akun- akun di luar PSSI. Hingga dari itu, terdapat media- media yang tidak berkolaborasi dengan PSSI, tetapi dapat memposting gambar serta video yang sesungguhnya memerlukan akses spesial buat mendapatkannya.
Pantesan, kita saat ini memandang watermark yang segede gaban di konten- konten regu nasional Indonesia. Tidak hanya itu, salah satu orang yang dipecat katanya mempunyai posisi selaku admin media sosial PSSI.
Arya Sinulingga pula mengatakan kalau permasalahan ini sesungguhnya telah tercium dari sebagian bulan kemudian. Telah dilaporkan ke Direktur Media PSSI, Eko Rahmawanto. Arya memohon oknum tersebut buat lekas diberhentikan, tetapi tidak terdapat tindak lanjut. Kesimpulannya, Eko Rahmawanto pula kena depak oleh PSSI.
Statment Pak Eko
Sehabis diputus kontrak kerjanya, timbul statment yang tidak selaras dari Eko Rahmawanto. Wujud berkacamata ini malah mengaku tidak begitu mengerti soal alibi utama pemecatan puluhan karyawan tersebut. Tetapi, ia menebak perihal itu dicoba lantaran PSSI masa Erick Thohir mau merampingkan komposisi karyawannya.
Dikutip Jawa Pos, Eko menarangkan, upaya perampingan karyawan yang dicoba PSSI mulai dikenal cuma sebagian hari kemudian. Seketika, mereka dihadiahi pesan dari HRD. Eko juga tidak ketahui apakah 43 orang ini telah keputusan final, ataupun dapat meningkat lagi.
Dari mari telah memunculkan banyak persoalan. Mengapa pemecatan ini tidak dicoba secara terbuka serta transparan. Sementara itu lebih dahulu Eko memiliki posisi berarti di PSSI. Selaku data, divisi media PSSI mempunyai tugas mengakomodasi seluruh perihal yang berhubungan dengan media. Paling utama terpaut peliputan jadwal federasi serta Timnas Indonesia.
Yang buat kian mengejutkan merupakan statment soal siapa yang bakal mengambil alih Eko serta kolega di posisi divisi media PSSI. Mengutip Benak Rakyat, Eko menyebut kalau terdapat mungkin kalau karyawan divisi media yang sudah disingkirkan hendak digantikan oleh orang- orang dari Mahaka Group. Mahaka memanglah bukan industri yang asing untuk PSSI serta persepakbolaan Indonesia.
Mahaka Group?
Sejarah Mahaka Group bermula dari industri Mahaka Media yang awal mulanya berdiri dengan nama PT Abdi Massa pada 28 November 1992. Mahaka ialah induk industri multimedia yang mempunyai sebagian unit bisnis di bawahnya. Sebagian antara lain Mahaka Media, Mahaka Radio Integra, Mahaka Visual, Mahaka Digital, serta Mahaka Sport. Tetapi bukan itu yang pantas digarisbawahi, tetapi sosok- sosok yang terdapat di balik Mahaka Group, spesialnya Mahaka X.
Walaupun saat ini telah mundur dari jabatan, Erick Thohir mewariskan Mahaka kepada anaknya, Mahendra Agakhan Thohir yang dikala ini berprofesi selaku presiden komisaris Mahaka X. Nah, mungkin yang hendak masuk di jajaran staf media PSSI itu ya orang- orang di Mahaka X.
Bundaran Bisnis
Bila benar nantinya Mahaka X hendak turun tangan buat menanggulangi urusan media di PSSI, hingga ini hendak menguatkan dominasi Erick Thohir di persepakbolaan Indonesia. Sebab lebih dahulu, Mahaka diprediksi ikut serta dalam polemik Erspo yang seketika menang tender serta jadi apparel partner jersey Timnas Indonesia buat periode 2024 sampai 2025.
Terpaut perihal ini, Kompas. com mengatakan kalau terdapat dugaan persekongkolan antara PSSI serta Mahaka dalam tender apparel jersey Timnas Indonesia. Sebab kita seluruh ketahui, prosesnya lumayan kontroversial serta menyisakan banyak kejanggalan. Dari mulai kemunculan Erigo sampai seketika jadi Erspo.
Yang jadi persoalan, nantinya adsense serta keuntungan lain dari zona media hendak masuk ke rekening siapa? Bila betul- betul mau berbenah, harusnya sih masuk rekening PSSI serta digunakan semestinya buat pengembangan, akomodasi, serta lain- lain terpaut sepakbola Indonesia. Tidak malah masuk ke rekening lain, misalnya ke Mahaka.
Tidak hanya itu, perkataan Arya serta Eko yang tidak segendang sepenarian memunculkan persoalan. Gimana bisa jadi anak buah tidak selaras dengan Komite Eksekutif PSSI? Sehabis ditelusuri kembali, Arya Sinulingga sendiri ialah tangan kanan Erick Thohir semenjak dinaikan selaku Menteri BUMN.
Kala Erick terpilih selaku Pimpinan Universal PSSI serta Arya jadi Komite Eksekutif PSSI, Arya juga masih berprofesi Stafsus di Departemen BUMN. Arya Sinulingga sendiri cuma mengantarkan ini demi“ pergantian” di badan PSSI.