May 3, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Akankah Messi membawa Inter Miami yang mencetak rekor?

5 min read

Akankah Messi membawa Inter Miami yang mencetak rekor? – Inter Miami yang termotivasi oleh Lionel Messi sudah sukses mengangkut suatu trofi, dengan mencapai Supporters Shield sehabis finis di posisi paling atas klasemen masa reguler Major League Soccer, tetapi masih terdapat pekerjaan yang wajib dicoba bila mau dinobatkan selaku juara.

Kemenangan 6 2 Inter Miami atas New England Revolution, di mana Messi mencetak hat- trick MLS pertamanya, membuat mereka menduduki puncak klasemen dengan jumlah poin paling tinggi dalam sejarah MLS.

Semacam halnya dalam berolahraga Amerika secara universal, juara tidaklah regu yang finis di peringkat paling atas klasemen masa reguler tetapi regu yang memenangkan play off masa gugur, yang diawali pekan ini.

Ini berarti Messi serta rekan- rekan mantan Barcelona- nya, Luis Suarez, Sergio Busquets, serta Jordi Alba, yang dilatih oleh mantan pelatih Barcelona serta Argentina Tata Martino, hendak memainkan pertandingan- pertandingan besar mereka selaku pemain Inter Miami dalam sebagian pekan mendatang.

Mania Messi- tetapi sebagian penggemar tidak puas

Kemenangan Supporters Shield berarti Messi sudah memenangkan 2 trofi sepanjang waktunya yang pendek di Miami, yang awal kali didapatnya sehabis bergabung dengan regu tersebut pada bulan Juli 2023 kala dia terjun ke sorotan dalam kompetisi Leagues Cup yang baru diperluas.

Leagues Cup menempatkan tiap regu dari MLS melawan tiap regu dari Liga MX Meksiko dalam turnamen tengah masa bergaya Piala Dunia, serta dikala itu terasa semacam turnamen yang dirancang spesial buat Messi. Inter Miami sukses hingga ke final, mengalahkan Nashville melalui adu penalti, tetapi itu cuma selaku pemirsa sampingan. Play- off MLS Cup merupakan tempat di mana regu ini hendak dinilai.

Tantangan untuk Messi saat ini merupakan mencapai gelar andalan MLS. Terdapat rasa kalau hendak baik untuk liga bila ia sukses melaksanakannya, mengingat atensi yang hendak ditariknya.

Tetapi perihal ini sudah menimbulkan respon negatif terhadap sebagian aspek mania Messi dari para penggemar regu lain sebab sebagian besar atensi liga tertuju, bisa jadi dapat dimaklumi, pada Inter Miami serta luar biasa bintang Argentina tersebut.

Semacam yang terjalin kala suatu regu berhasil, ataupun diharapkan buat jadi demikian, serta memperoleh lebih banyak liputan dampaknya, mereka lekas jadi regu yang mau dikalahkan oleh seluruh orang.

Mempunyai suatu regu yang memancing kemarahan lawan dapat baik buat semangat kompetitif liga, yang terkadang kurang dalam liga yang relatif baru semacam MLS di mana 18 dari 29 regu lolos ke babak play- off, serta tidak terdapat juara tradisional liga serta tidak terdapat degradasi.

Di tengah seluruh ini terdapat penghargaan universal kalau salah satu pemain terbaik selama masa lagi bermain di AS, serta para penggemar sudah tiba dari bermacam belahan negeri buat menyaksikan Messi.

Bila Inter Miami sukses hingga di puncak, ini hendak jadi final Piala MLS sangat dinantikan selama masa, paling tidak untuk mereka yang mau melihat pertandingan itu langsung.

Tetapi, dalam perihal pemirsa tv, MLS sudah mempertaruhkan pemirsa Televisi yang lebih besar demi menempatkan Messi di balik langganan Apple Televisi.

Tidak terdapat liburan untuk veterannya.

Walaupun Messi kerap berangkat liburan di Miami saat sebelum pindah ke situ buat bekerja, waktunya di MLS bukanlah jadi liburan menjelang akhir karir.

Tekad buat berhasil dengan Argentina di bagian akhir karir internasionalnya tercermin dalam perilakunya dengan Inter Miami di tingkat klub.

Status kaptennya tidaklah sekedar aksi simbolis belaka. Pemain berumur 37 tahun ini senantiasa sangat kompetitif dengan kemauan buat mengganti Inter Miami jadi regu pemenang beruntun.

Ia ikut serta dengan segala tim, dari menunjang pemain muda semacam Diego Gomez yang berumur 21 tahun yang hendak bergabung dengan Brighton, serta pemain muda lokal berumur 19 tahun, Benjamin Cremaschi, sampai membentuk kemitraan akrab dengan Suarez, Busquets, serta Alba.

Martino merupakan pelatih sempurna buat menyatukan seluruh ini. Bukan cuma sebab ia lebih dahulu melatih Messi, Alba, serta Busquets, namun pula sebab ia memenangkan Piala MLS dengan Atlanta United pada tahun 2018.

Ia serta direktur berolahraga Chris Henderson sudah menghasilkan regu yang fungsional di dekat para pemain bintang ini, yang senantiasa bisa mencapai hasil kala para bintang tersebut tidak ada.

MLS senantiasa bersinambung sepanjang interupsi internasional, sehingga Messi serta Suarez melupakan sebagian pertandingan sebab panggilan timnas. Copa America 2024 berlangsung di tengah masa MLS serta membuat Inter Miami tanpa jasa keduanya sepanjang 5 pertandingan liga.

Luka yang dirasakan Messi di Copa America buatnya absen selama Leagues Cup 2024, di mana Inter Miami dikalahkan oleh Columbus Crew di babak 16 besar, dan 4 pertandingan bonus di MLS.

Dalam rentetan 9 pertandingan tanpa kedatangan Messi di dekat Copa America, Inter Miami memenangkan 8 di antara lain.

Semenarik donasi kebrilian Messi serta Suarez dalam masa reguler berhasil Inter Miami, merupakan rentetan kemenangan dalam ketiadaan mereka yang membuat kemenangan Supporters Shield rekor jadi bisa jadi.

Bisakah Messi serta Inter menuntaskan dengan style?

Masuk ke babak play- off, lawan terberat Inter Miami mungkin besar hendak jadi Columbus Crew dari Eastern Conference, yang sudah menarik banyak pujian berkat style bermain yang menarik yang diterapkan oleh pelatih Wilfried Nancy.

Los Angeles FC, pemuncak klasemen Daerah Barat, serta regu yang menempati posisi kedua bersumber pada selisih berhasil, LA Galaxy, pula bisa jadi ancaman.

Tantangan buat penghargaan orang liga pula hendak tiba dari tim- tim ini. Pelatih terbaik tahun ini hendak bersaing antara Nancy serta Martino, MVP hendak bersaing antara Messi serta mantan penyerang Watford Crew, Cucho Hernandez, sebaliknya pemain baru terbaik tahun ini mungkin hendak di antara Suarez ataupun winger Brasil yang brilian dari LA Galaxy, Gabriel Pec.

Pemenang Sepatu Emas telah diputuskan, walaupun. Pemenangnya merupakan mantan penyerang Aston Villa, Liverpool, Crystal Palace, Christian yang sudah mempunyai masa yang luar biasa dengan DC United.

Suarez berakhir bersama Messi selaku pencetak berhasil paling banyak Inter Miami. Walaupun Messi cuma bermain sedikit lebih dari separuh masa di MLS pada tahun 2024, ia masih jadi salah satu pemain sangat produktif di liga dengan 20 berhasil serta 10 assist dalam 19 penampilan. Perihal ini, ditambah dengan akibatnya yang lebih luas, buatnya jadi kesukaan buat penghargaan MVP.

Kehadirannya di franchise kepunyaan David Beckham yang bergabung dengan liga pada tahun 2020 sudah menolong mengganti mereka dari regu yang finis di posisi ke- 14 dari 15 regu di Daerah Timur pada 2023( peringkat ke- 27 dari 29 regu secara totalitas) jadi regu yang mencetak rekor poin masa reguler pada 2024.

Performa reguler masa ini membagikan keuntungan untuk Miami dikala masuk ke babak play- offs. Selaku seed paling atas mereka hendak mempertahankan keuntungan bermain di kandang selama babak tersebut, serta final Piala MLS dimainkan di kandang regu unggulan paling tinggi yang ikut serta yang, bila mereka hingga kesana, hendak jadi Stadion Chase Miami di Fort Lauderdale.

Kemenangan Messi dalam Supporters Shield sudah membuat lebih dihargainya gelar masa reguler. Ia serta mantan rekan setimnya dari Barcelona, yang biasa bermain di budaya sepakbola dimana juara liga merupakan pemenangnya, tentu menghargainya, namun mereka menyadari kalau ini merupakan petualangan baru serta metode berbeda dalam melaksanakan hal- hal, serta mereka mau sukses dalam budaya ini pula.

Minggu- minggu mendatang hendak memastikan apakah mereka melaksanakannya.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.