May 4, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Alasan Mengapa Lee Carsley Tidak menjadi Pelatih Tetap Inggris

2 min read

Alasan Mengapa Lee Carsley Tidak menjadi Pelatih Tetap Inggris – Lee Carsley, yang dikala ini berprofesi selaku manajer sedangkan Inggris, mengalami tantangan besar dalam mengamankan posisi penuh waktu walaupun masa jabatannya yang pendek sudah menampilkan hasil yang memuaskan.

Ia ditunjuk sehabis Gareth Southgate memutuskan mundur dari jabatannya selaku pelatih Three Lions. Walaupun Carsley sukses bawa Inggris mencapai kemenangan berarti di 2 pertandingan Nations League, ada sebagian aspek yang bisa jadi membatasi langkahnya buat memperoleh posisi permanen selaku manajer Inggris.

Salah satu alibi utama merupakan minimnya pengalaman Carsley di tingkat paling tinggi. Saat sebelum mengambil alih regu nasional Inggris, Carsley lebih banyak berfungsi di tingkat junior, tercantum timnas Inggris U21 serta U20, dan sebagian klub Championship.

Pengalaman mengetuai klub besar ataupun negeri dalam turnamen besar dapat dikira selaku perihal yang krusial, paling utama untuk Inggris yang sangat menginginkan trofi utama sehabis sebagian dekade penantian.

Bagi bermacam pihak, ketidakpastian hendak kemampuannya mengelola tekanan besar di turnamen senior internasional bisa jadi jadi alibi FA masih ragu buat membagikan keyakinan penuh kepadanya.

Tidak hanya itu, FA dapat saja memikirkan pelatih dengan pengalaman lebih besar serta kredensial juara. Walaupun Carsley dikira sanggup bawa style game yang menarik serta lebih kasar dibanding style taktis Southgate yang kerap dikritik, Inggris senantiasa memerlukan seorang yang dapat mengetuai mereka mencapai kemenangan dalam turnamen besar.

Banyak kandidat potensial yang mempunyai rekam jejak lebih mengesankan, semacam Klopp, Guardiola, ataupun Thomas , yang seluruhnya sempat memenangkan trofi di tingkat paling tinggi.

Aspek lain yang dapat membatasi Carsley merupakan sejarah FA dalam menunjuk manajer asing. Semenjak awal kali FA menunjuk pelatih asing pada 2001, Eriksson serta Fabio Capello jadi 2 contoh.

Walaupun hasilnya tidak senantiasa sempurna, FA saat ini kembali membuka kesempatan buat mempekerjakan pelatih dari luar negara. Keputusan ini bisa jadi membagikan tantangan besar untuk Carsley, yang walaupun tampak baik sepanjang ini, senantiasa dikira selaku pemecahan sedangkan hingga proses perekrutan berakhir.

Tidak hanya kandidat internasional, ada pula pesaing dari dalam negara. Nama- nama semacam Eddie Howe serta Graham Potter sudah timbul selaku kandidat potensial, mengingat pengalaman mereka di Premier League serta pengelolaan tim- tim besar di Inggris.

Kedua pelatih tersebut mempunyai lebih banyak pengalaman di tingkat klub serta bisa jadi dikira lebih siap buat mengetuai Inggris di panggung internasional.

Carsley masih mempunyai peluang buat terus meyakinkan kemampuannya dalam 2 pertandingan Nations League selanjutnya melawan Yunani serta Finlandia.

Penampilannya dalam pertandingan tersebut hendak jadi penentu berarti apakah FA bersedia memikirkan ia selaku kandidat utama ataupun hendak senantiasa melanjutkan proses mencari pelatih kepala baru.

Tetapi, dengan terdapatnya tekanan besar dari bermacam pihak buat menunjuk manajer berpengalaman serta bertaraf internasional, Carsley bisa jadi wajib berjuang lebih keras buat mengamankan letaknya.

Walaupun performa Carsley sepanjang ini positif, bermacam aspek di luar performa regu, semacam minimnya pengalaman serta persaingan ketat dari pelatih- pelatih lain, jadi tantangan besar menurutnya buat jadi pelatih senantiasa Inggris.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.