July 19, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Anak Tukang Kayu Andalan Barcelona Bernama Pau Cubarsi – Di samping gemerlapnya sorotan media ke arah Lamine Yamal, Barcelona masih mempunyai seseorang permata lain dalam diri Pau Cubarsi. Sama semacam Yamal, kedudukan Pau di Barcelona pula tidak kalah vital. Dia merupakan pemain yang bertanggung jawab melindungi lini balik Blaugrana saat sebelum lawan menerobos ke depan gawang.

Pau merupakan anak tukang kayu pekerja keras. Dia menembus skuad utama Barca tanpa dorongan orang dalam serta mengganti ketentuan. Pau mengawali segalanya dari dasar, berlatih tanpa letih, sampai kesimpulannya diberi mandat melindungi lini balik Barcelona. Memangnya, semacam apa sesungguhnya cerita pemuda kelahiran Januari 2007 ini?

Pemuda dari Antah Berantah

Bila kamu memiliki peluang berkunjung ke Girona, cobalah berjalan mengarah arah barat laut. Sehabis kurang lebih 20 menit, kamu hendak merambah wilayah yang sama sekali berbeda dengan yang kamu amati di perkotaan Girona. Pabrik- pabrik industrial simpel yang mengelilingi kamu sudah lenyap berubah padang rumput hijau yang dikelilingi perbukitan landai. Suatu ketenangan yang tidak dapat didapatkan dalam hiruk- pikuk Girona.

Di tengah ketenangan tersebut, ada suatu desa kecil yang penghuninya tidak lebih dari 200 orang. Desa mungil nan tenang tersebut bernama Estanyol. Nyaris tiap pagi, ketenangan desa mungil tersebut rusak dari bebunyian perkakas yang dihasilkan oleh tukang kayu setempat bernama Robert, yang tidak lain serta tidak bukan ialah bapak dari pilar Barcelona, Pau Cubarsi.

Ketenangan yang berkembang di dekat Pau kecil, ingin tidak ingin terserap ke dalam kepribadiannya. Walaupun baru berumur 17 tahun, Pau dikira mempunyai ketenangan yang lebih baik dari banyak orang berusia. Ketenangannya itu pula yang sukses meyakinkan Xavi Hernandez buat menjadikannya andalan di lini balik Barcelona.

Semenjak kecil, Pau Cubarsi telah teratur bermain bola. Walaupun dia wajib berangkat Vilablareix, dekat 10 menit ekspedisi ke arah Girona, sebab desa mungilnya tadi tidak mempunyai lapangan sepakbola. Keakraban Vilablareix ke Girona pula yang hendak membuat anak kecil berumur 8 tahun tersebut diangkut ke perguruan Girona.

Kesimpulannya, pada tahun 2018, anak kecil yang telah berkembang anak muda itu diboyong ke La Masia, ke suatu kota yang berjarak 75 menit dari Girona, Barcelona. Di La Masia inilah Pau jadi kian tumbuh, baik secara teknikal ataupun personal.

Walaupun tinggal di Barcelona, bagi reportase The Athletic, Pau senantiasa menyempatkan diri buat kembali tiap kali terdapat peluang. Pau senantiasa kembali buat semata- mata menolong pekerjaan bapaknya, walaupun itu semata- mata mengangkat kayu.

Orang sebelah Pau yang tinggal di samping tempat kerja si bapak, Albert, menceritakan kepada The Athletic kalau Pau tidaklah pemuda berandal yang terjerumus oleh pergaulan, Mengingat, saat ini dirinya hidup di kota besar semacam Barcelona. Juga dengan si bapak, walaupun anaknya saat ini telah jadi calon superstar, Robert tidak silap mata serta memilah jadi agen, seperti banyak orang tua pemain yang lain. Dia lebih memilah meneruskan pekerjaan yang telah dia jalani selama hidupnya, ialah jadi tukang kayu.

Berkembang Berusia di La Masia

Di umur sebelia Pau, keyakinan dirinya kala memegang bola dapat dibilang di atas rata- rata pemain seusianya. Perihal tersebut dibuktikan kala masa kemudian Xavi memainkannya di ajang Champions League.

Pau berkesempatan mengalami Napoli serta Paris Saint- Germain. Tetapi, dari total 3 pertandingan itu, dia bermain tenang serta tidak sekali juga memperoleh kartu kuning. Apalagi The Athletic mengatakan kalau pada laga leg awal melawan PSG, Pau jadi salah satu pemain yang mempunyai akurasi umpan yang besar. Hebatnya lagi, umpan yang diberikan tidak semata- mata umpan satu 2 simpel, melainkan pula umpan progresi ke depan.

Ekspedisi mereka ke semifinal terhenti serta publik tidak dapat memandang ketenangan Pau Cubarsi lagi. Tetapi, performanya melawan 2 klub tersebut memperlihatkan kalau dia tidak minder mengalami pemain bintang semacam Kylian Mbappe serta Victor Osimhen.

Ketenangan Pau memanglah telah terasah semenjak dia masih bermain di La Masia. Ia pula introvert. Kerap kali aku memintanya buat tertawa, ini cuma sepak bola. Ia merupakan pemuda yang sangat fokus serta memiliki keinginan buat belajar,” ucap Jordi Roura, via The Athletic.

Salah satu pelatih muda Pau di La Masia, Albert Puig, pula bersaksi menimpa ketenangannya. Albert Puig menceritakan kalau sesuatu kali dikala La Masia berlaga, Pau memperoleh kartu merah. Respon yang keluar dari Pau sehabis dia dikartu merah membuat si pelatih kaget. Pau tidak nampak marah ataupun menyalahkan keputusan wasit. Dia ketahui kalau yang dikerjakannya layak diganjar kartu merah.

Anak seusianya umumnya marah, berteriak, apalagi menangis, bila diganjar kartu merah. Tetapi, Pau menerima keputusan wasit selaku bagian dari game. Ia meninggalkan lapangan dengan tenang serta lanjut menyaksikan pertandingan di pinggir lapangan,” ucap Albert Puig, dilansir dari The Athletic. kesekian tahun ke- 17. Setelahnya, dia bermain sepanjang 23 laga lagi buat Barca sampai masa 2023/ 24 berakhir.

Masa Depan Lini Balik Barcelona

Ketenangan yang Pau Cubarsi miliki buatnya digadang hendak jadi pemain besar di masa yang hendak tiba. Sedangkan buat dapat memahami bola dengan baik, seseorang pemain wajib mempunyai ketenangan serta keyakinan diri.

Realitas ini jelas membuat Barcelona girang bukan main. Semenjak ditinggal Carles Puyol serta Gerard Pique, Blaugrana tidak memiliki lagi wujud bek tengah yang kuat serta tenang. Kemunculan Pau Cubarsi jelas jadi peninggalan berharga buat masa depan Blaugrana. Mengingat, La Masia pula sangat tidak sering menetaskan bek tengah bagus sehabis 2 nama yang disebutkan lebih dahulu.

Tidak hanya itu, mental juara Pau Cubarsi sedikit demi sedikit mulai tercipta. Walaupun dia tidak masuk ke skuad Luis de la Fuente di Piala Eropa 2024, Pau masuk ke catatan kontingen Spanyol di ajang Olimpiade 2024.

Maksudnya, walaupun Pau tidak turut berpesta serta melihat nyanyian konyol Marc Cucurella, dia senantiasa menyicip manisnya juara sehabis turut menyabet medali emas di Paris. Jadi, tidak kalah dong Pau Cubarsi sama Lamine Yamal?

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.