May 3, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Apakah dominasi Brazil di Copa Libertadores akan berakhir?

4 min read

Apakah dominasi Brazil di Copa Libertadores akan berakhir? – Dalam periode dominasi yang belum sempat terjalin lebih dahulu, klub- klub dari Brasil sudah memenangkan Copa Libertadores- Liga Champions Amerika Selatan- selama 5 tahun terakhir.

Dalam 3 dari 4 masa terakhir, mereka sudah sediakan kedua finalisnya, serta menjelang babak semi- final tahun ini- dengan leg awal pada Rabu serta Kamis ini- hal itu dapat terjalin lagi.

Harapan utama buat mengakhiri cengkeraman Brasil atas kompetisi ini tiba dari River Plate Argentina- tidak terkecuali sebab final pada 30 November hendak dimainkan di stadion mereka.

Di dasar arahan pelatih Marcelo Gallardo, mereka merupakan regu non- Brasil terakhir yang memenangkan trofi itu, dalam final 2018 yang populer serta kontroversial melawan rival besar, Boca Juniors di Madrid.

Sehabis itu, prestasi River Plate Gallardo menyusut, kalah tipis dalam final 2019, kalah tipis dalam babak semi- final 2020, tersingkir di perempat final 2021- semuanya oleh regu Brasil- dan setelah itu tersingkir di babak kedua 2022.

Gallardo setelah itu mengundurkan diri, digantikan oleh bek mantan Manchester City Martin Demichelis, serta lagi River Plate tersingkir di babak kedua tahun kemudian oleh regu Brasil.

Gelandang Argentina mantan Gallardo semenjak itu kembali serta timnya kembali ke babak semi- final, di mana buat awal kalinya dalam kompetisi ini mereka mengalami tantangan dari Brasil- Atletico Mineiro.

Atletico Mineiro vs River Plate

Bertepatan dengan gemilangnya karier Ronaldinho, Atletico Mineiro jadi juara Libertadores pada tahun 2013. Mereka mendekati kesempurnaan dalam sebagian tahun terakhir tanpa sukses menggapai final lagi; pertarungan epik telah diresmikan, awal di Belo Horizonte serta setelah itu di Buenos Aires, antara 2 regu yang mengutamakan serbuan.

Dulu jadi kandidat buat pekerjaan di klub- klub Eropa paling atas, Gallardo berupaya buat membuka lebar lapangan. Semenjak kembali pada dini Agustus, ia belum sanggup membagikan pengaruh pada timnya, yang bersama Demichelis berupaya buat memencet lawan serta memainkan serbuan kilat lewat tengah.

Mereka sudah menguatkan pertahanan dengan kembalinya pemain bintang di tingkat Eropa, German Pezzella serta Marcos Acuna, tetapi mereka kesusahan mencetak berhasil. Tetapi, Gallardo mempunyai banyak opsi serbuan, tercantum pemain muda Claudio Echeverri yang hendak bergabung dengan Manchester City, yang sudah matang tahun ini, serta mantan gelandang serbu West Ham, Manuel Lanzini.

Atletico mempunyai pelatih Argentina mereka sendiri, bek Barcelona lebih dahulu, Gabriel Milito.

Timnya dipandu oleh campuran depan Hulk yang berpengalaman, dalam performa terbaik, serta penyerang mantan Bayer Leverkusen, Paulinho. Gelandang serbu kaki kiri, Gustavo Scarpa, yang bermain masa kemudian dengan Nottingham Forest, merupakan sumber pasokan berarti dari sayap kanan.

Sehabis meloloskan diri ke final Piala Brasil pada hari Sabtu, Atletico dalam performa terbaik mereka.

Tetapi, keberhasilan mereka dapat membuat mereka jadi korban- kalender padat sepakbola Brasil sudah jadi permasalahan untuk Milito, serta senantiasa terdapat bahaya regu kehilangan tenaga di babak akhir.

Tetapi mereka sepatutnya mempunyai tenaga yang lumayan buat 2 pertandingan potensial yang menarik melawan River Plate, diawali dengan pertandingan leg awal pada hari Rabu( 01: 30 BST).

Botafogo vs Penarol

Terdapat kesukaan jelas di semi- final lain- dan itu bukan Penarol, walaupun klub Uruguay ialah salah satu nama besar di Libertadores. Mereka merupakan juara awal , serta sudah memenangkan gelar 5 kali. Tetapi, terakhir kali mereka jadi juara merupakan, kala penyerang muda Diego Aguirre mencetak berhasil kemenangan pada menit terakhir. Aguirre saat ini jadi pelatih, serta menyadari betul besarnya tugas yang terdapat di depan.

Sehabis pasar global sepakbola terbuka, jadi sangat susah untuk klub- klub Uruguay buat bersaing. Penarol kalah di final 2011 dari Santos yang dipandu oleh Neymar, tetapi tidak hanya itu, ini merupakan awal kalinya dalam sebagian dekade kalau mereka menggapai sesi akhir dalam kompetisi ini.

Regu Penarol belum lama ini kerap penuh dengan produk muda. Regu dikala ini lebih berpengalaman, dengan nama- nama kunci semacam penyerang Maxi Silvera serta gelandang serbu Leo Fernandez- baru saja bergabung. Mantan playmaker Liga Premier Gaston Ramirez kerap membagikan ketenangan serta mutu dari bangku cadangan di akhir game, serta campuran ini lumayan buat mengalahkan gigant Brasil, Flamengo, di putaran lebih dahulu.

Tetapi, semacam yang diakui oleh Aguirre, ini hendak jadi lebih susah.

Botafogo, pemuncak klasemen sedangkan liga utama Brasil, mencampurkan tradisi gemilang dengan masa kemudian yang suram. Lumpuh oleh utang, klub Rio ini terus menjadi akrab dengan divisi kedua saat sebelum memperoleh investasi dari miliarder AS John Textor, yang Eagle Holdings- nya pula mempunyai Lyon serta mempunyai saham di Crystal Palace.

Tetapi, peningkatan Botafogo bukan cuma tentang duit. Ini pula ialah cerita skauting yang luar biasa, serta pelatihan yang baik oleh pelatih Portugal Artur Jorge, yang sudah lembut memperkenalkan para pemain baru.

Sebagian bulan yang kemudian, penyerang tengah berumur 23 tahun Igor Jesus merupakan wujud yang relatif tidak diketahui bermain di Al- Ahli di Uni Emirat Arab. Bulan ini, ia memenangkan 2 caps pertamanya buat Brasil serta mencetak berhasil internasional pertamanya.

Pula berhasil buat Brasil bulan ini merupakan winger Luiz Henrique, dalam performa apik semenjak bergabung dengan klub dari Real Betis. Penguatan terkini meliputi duo bek lini Premier League Vitinho, yang lebih dahulu bermain buat Burnley, serta Alex Telles, yang sempat bermain buat Manchester United, ditambah dengan gelandang Argentina Thiago Almada.

Berapa lama sebagian pemain ini hendak bertahan di Botafogo jadi persoalan menarik, tetapi buat dikala ini para penggemar klub lagi menikmati kembalinya kejayaan masa Garrincha serta rekan- rekannya yang populer pada 1950- an serta 60- an.

Botafogo belum sempat memenangkan Copa Libertadores, serta hendak berupaya memperbaikinya, diawali dengan membangun keunggulan di leg awal di depan pendukung mereka sendiri pada hari Kamis( 01: 30 BST).

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.