May 3, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Bagaimana Inggris Menyatukan Bellingham, Foden, dan Palmer?

3 min read

Bagaimana Inggris Menyatukan Bellingham, Foden, dan Palmer? – Dahulu Gareth Southgate serta saat ini Lee Carsley mengalami tantangan dalam meramu strategi terbaik buat mengakomodasi kemampuan penyerang Inggris, spesialnya memasukkan talenta- talenta muda semacam Jude Bellingham, Phil Foden, serta Cole Palmer.

Dengan cederanya Kane, Carsley mengambil peluang buat berupaya pendekatan baru dalam laga melawan Yunani, di mana ketiga pemain berbakat ini dimainkan secara bertepatan tanpa terdapatnya penyerang tradisional.

Perihal ini memunculkan persoalan: gimana sesungguhnya Inggris bisa mengoptimalkan kedudukan Bellingham, Foden, serta Palmer?

Formasi 4- 2- 3- 1

Salah satu formasi yang dapat digunakan Inggris merupakan 4 2 3 1, di mana ketiganya dapat beroperasi di balik seseorang penyerang. Bila Kane kembali dari cederanya ia dapat jadi penyerang utama.

Dalam skema ini, Palmer dapat bermain di sayap kanan, Foden di kiri, serta Bellingham selaku gelandang serbu ataupun no 10. Tetapi, mereka pula bisa silih bertukar posisi buat menghasilkan alterasi serbuan yang lebih dinamis.

Menariknya, Palmer kerap bermain di sayap kanan buat Chelsea, sedangkan Bellingham menampilkan kemampuannya selaku pemain serba dapat, apalagi kadangkala beroperasi dari sisi kiri bersama Real Madrid.

Foden, yang pula kerap digunakan di posisi yang lebih luas, masih belum sukses menampilkan penampilan terbaiknya buat Inggris, walaupun tampak luar biasa di tingkat klub.

Alternatif 4- 3- 3

Tidak hanya 4- 2- 3- 1, Inggris dapat memakai formasi 4- 3- 3, di mana Bellingham serta Palmer bisa bermain selaku gelandang serbu bersama Declan Rice yang lebih defensif.

Di depan, Foden serta Palmer bisa ditempatkan di sisi kanan serta kiri penyerang utama, semacam Kane ataupun Watkins. Skema ini membolehkan lebih banyak fleksibilitas dalam rotasi posisi, di mana Bellingham serta Palmer dapat bergantian naik melanda.

Walaupun formasi 4- 3- 3 membagikan ruang untuk kreatifitas pemain, tantangan utamanya merupakan gimana Carsley dapat menyeimbangkan antara kemauan buat melanda serta melindungi kestabilan lini tengah. Perihal ini sangat berarti sebab walaupun Palmer, Foden, serta Bellingham menawarkan banyak kemampuan melanda, kekuatan pertahanan senantiasa jadi prioritas.

Eksperimen Tanpa Penyerang

Sepanjang laga melawan Yunani, Carsley pernah bereksperimen dengan strategi tanpa penyerang tradisional, mengandalkan Bellingham selaku false nine. Tetapi, eksperimen ini kandas membagikan hasil yang memuaskan.

Semacam yang diungkapkan oleh mantan kiper Tottenham, Paul Robinson, formasi false nine ini malah membuat Bellingham serta Foden silih mengusik satu sama lain. Kala tidak terdapat penyerang yang berperan selaku sasaran man, serbuan Inggris kehabisan fokus.

Walaupun Bellingham teruji sanggup bermain selaku false nine di Real Madrid, keadaan yang sama tidak bisa diterapkan begitu saja di regu nasional Inggris. Di Real Madrid, Bellingham dikelilingi oleh pemain- pemain semacam Vinicius Jr serta Rodrygo yang menunjang pergerakannya, sedangkan di Inggris, komposisi regu dikala ini belum menunjang kedudukan tersebut secara optimal.

Kemampuan Formasi 4- 4- 2

Formasi lain yang bisa jadi dipertimbangkan merupakan 4- 4- 2, di mana Foden serta Palmer dapat ditempatkan di sisi sayap, sedangkan Bellingham bisa menunjang 2 penyerang di depan. Walaupun formasi ini lebih tradisional, Inggris butuh membiasakan game mereka buat mengakomodasi style bermain modern yang lebih kilat serta dinamis.

Dalam perihal ini, Bellingham dapat didorong lebih ke depan bersama Kane, menghasilkan duet yang dapat silih memenuhi. Tetapi, opsi ini pula tiba dengan tantangan tertentu, paling utama gimana Carsley membenarkan kalau lini tengah tidak sangat terbuka dengan cuma 2 gelandang bertahan.

Carsley sudah menampilkan keberaniannya buat bereksperimen tetapi kegagalan dalam laga melawan Yunani menampilkan kalau masih terdapat banyak pekerjaan rumah yang wajib dituntaskan.

Bila Inggris mau mengoptimalkan kemampuan pemain muda berbakat semacam Bellingham, Foden, serta Palmer, mereka wajib menciptakan resep yang pas dalam perihal formasi serta strategi. Apakah itu lewat formasi 4- 2- 3- 1, 4- 3- 3, ataupun apalagi 4- 4- 2, kunci keberhasilan terletak pada gimana Carsley bisa memadukan bakat- bakat ini tanpa mempertaruhkan kestabilan regu.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.