Bayangkan Manchester City Tanpa Pep Guardiola
4 min read
Bayangkan Manchester City Tanpa Pep Guardiola – Awan hitam di langit Manchester Timur berganti jadi biru mempesona. Merupakan taipan asal Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour yang mengganti kemurungan jadi kebahagiaan yang tidak sempat surut di Manchester Timur. Si konglomerat menyirami Manchester City dengan duit tidak berseri.
Semacam bunga matahari yang disirami air, Manchester City juga merekah. Regu lusuh, compang- camping, serta cuma jadi bahan penghinaan orang sebelah sebelah itu, sudah berganti jadi salah satu kekuatan Eropa. The Citizens berputar, dari regu yang kekurangan sejarah, jadi regu yang lagi merekam sejarahnya dengan tipe kamera sangat baru.
Tetapi, dikala kartu memori buat merekam sejarah itu masih menyisakan banyak ruang, nasib baik Manchester City terancam menyudahi. Pep Guardiola, mahapatih yang mengetuai kerajaan ke kejayaan hendak meletakkan jabatannya.
Gimana bisa jadi City dapat jaya tanpa Guardiola? Mungkinkah kejayaan yang baru nampak kilauannya itu hendak runtuh? Ayo kita membayangkan hendak semacam apa Manchester Timur tanpa Pep Guardiola.
Semenjak tiba tahun 2016, Status itu didapat sehabis Jurgen Klopp keluar dari Anfield. Tetapi, pemain Barcelona ini sesungguhnya hendak cabut dari Manchester City andai tidak mencapai treble winner pada 2022/ 23.
Tidak gampang mempertahankan pelatih yang satu ini. Khaldoon al- Mubarak, kepanjangan tangan Sheikh Mansour di Manchester City, wajib berupaya ekstra keras buat berulang kali membujuk Guardiola bertahan.
Di dini, Guardiola hanya dikontrak 3 masa. Tetapi, pada 2018 ia menandatangani kontrak lagi sampai 2021. Sehabis tri gelar diraih, Guardiola memutuskan bertahan sampai 2025.
Sepanjang lebih kurang sewindu membesut Manchester Biru, beberapa trofi direngkuh. Treble winner jadi pencapaian terbaik. Jika kita ingin menghitung per trofinya, wah, pasti banyak sekali. Liga Inggris, misalnya. Kompetisi yang konon susah itu tidak ubahnya kemilan untuk Guardiola. Telah 6 kali dia meraihnya.
Tidak hanya Liga Inggris, di kancah dalam negeri, Guardiola pula mencapai 2 Piala FA, 2 Community Shield, serta 4 kali menjambret Piala Liga. Sederet trofi itu pada kesimpulannya membuat Manchester City susah lepas darinya. Normal jika Khaldoon al- Mubarak berulang kali membujuknya.
Serta sepatutnya tidak susah untuk Guardiola buat berkata“ iya”. Terlebih bujukan itu bukan cuma gombalan saja. Terdapat nilai kontrak yang nominalnya pasti saja besar.
Andai mengiyakan, Guardiola saban hari tidak butuh pusing mikir bayaran hidup anak- bini semacam kepala keluarga yang tinggal di Kramat Jati. Tetapi, Guardiola tidak sudi diatur- atur. Berapapun nominal yang disodorkan, sepanjang hatinya belum terketuk, Guardiola tidak hendak berkata“ iya”.
Kendati begitu, bukan berarti Guardiola tidak hendak berikan jawaban. Mengutip City Extra, Guardiola memohon waktu buat memutuskan, paling tidak sampai November 2024 hingga Februari 2025. Petinggi Manchester City menghormati keputusan itu. Walaupun mereka pula butuh memasang kuda- kuda seandainya Guardiola memilah berangkat.
Sheikh Mansour merupakan rajanya di Manchester City. Duit darinya ibarat darah di badan manusia. Tetapi darah tidak lumayan menggerakkan badan manusia, dia perlu saraf. Nah, Guardiola seperti itu sarafnya.
Manchester City tidak hendak mendatangkan Txiki Begiristain serta Ferran Soriano, 2 pelobi seleksi tanding dari Barcelona bila tidak bernazar menjadikan Guardiola manajer.
Ferran ataupun Txiki terkoneksi dengan Guardiola. Seperti itu sebabnya The Citizens kian ranum, serta banyak gelar diperoleh sehabis Guardiola tiba. Keduanya sempat bekerja sama dengan pelatih tidak hanya Guardiola. Tetapi, hasilnya tidak sementereng kala bersama Guardiola. Coba bayangkan, apabila Guardiola berangkat, mungkinkah Txiki serta Ferran turut berangkat?
Tidak cuma 2 jeniusnya itu yang hendak berangkat. Kehabisan Guardiola pula hendak diiringi eksodus para pemain. Kevin de Bruyne salah satunya. Masa panas ini, De Bruyne memanglah tidak jadi berangkat ke Arab Saudi. Tetapi, tidak terdapat jaminan di masa selanjutnya, apabila Guardiola berangkat, De Bruyne tidak hendak turut berangkat.
Kemudian, Kyle Walker. Bek 34 tahun itu kontraknya masih 2 tahun lagi. Tetapi, kedatangan manajer baru yang pasti saja bawa ide- ide baru serta bisa jadi pula para pemain baru, dapat saja Walker tidak dipertahankan.
Pemain lain yang pula hendak terbawa- bawa atas perginya Guardiola merupakan Bernardo Silva. Telah terdapat pelamar yang siap menebus klausul luncurkan eks pemain Benfica itu senilai 50 juta poundsterling( Rp1 triliun). Si kiper, Ederson Moraes pula terancam hendak meninggalkan The Citizens.
Bila Guardiola betul- betul berangkat, bukti diri klub pelan- pelan bakal memudar. Serta permasalahan selanjutnya, Manchester City hendak kesusahan mencari penggantinya. Ini bukan sebab tidak tersedianya pelatih hebat yang menjanjikan.
Sepanjang ini Guardiola membentuk etos kerja, style game, serta nilai- nilai di Manchester City. Klub menjunjung besar apa yang dibangun Guardiola. Tetapi, yang dicoba pelatih berkepala licin itu hanya membentuk, tidak menanamkannya. Jadi, apa yang dibangun Guardiola hendak mudah lenyap.
Memanglah benar terdapat sebagian pelatih yang bisa jadi dapat mengambil alih Guardiola. Mikel Arteta serta Vincent Kompany yang sempat duduk bareng di bangku cadangan, sedikit banyak paham metode Guardiola bekerja. Keduanya dapat jadi pengganti Guardiola, tetapi pasti Arteta ataupun Kompany tidaklah Guardiola.
Walaupun keduanya murid Guardiola, prinsip serta style melatih mereka tidak seluruhnya sama dengan Guardiola. Dapat jadi malah berseberangan. Klub sendiri telah memiliki rencana lain.
Dari sudut pandang klub, meski belum pernah bekerja bersama Guardiola, Michel melatih Girona, regu yang pula terletak di naungan City Football Group. Style bermain serta mazhab taktik Michel pula tidak jauh beda dari Guardiola. Dibanding menunjuk orang dari luar City Football Group, Michel bisa jadi opsi yang pas.
Sesungguhnya, mungkin Guardiola bertahan masih terbuka. Dia membagikan sebagian ketentuan spesial buat Manchester City supaya bertahan. Tetapi kalaupun City tidak mampu penuhi ketentuan spesial yang, entah apa itu, Guardiola telah menulis wishlist masa depannya.
Ayah Maria Guardiola ini dari tahun 2013 tidak sempat istirahat dari dunia kepelatihan.
Sehabis lebih dari satu dasawarsa disibukkan jadi pelatih, suami jurnalis Brasil, Cristina Serra ini merasa butuh mengambil sela waktu. Sehabis rehat, Guardiola berencana melatih regu nasional di masa mendatang, saat sebelum memutuskan pensiun dari dunia kepelatihan. Keputusan itu terbuat sebab Guardiola mau berkompetisi di Piala Dunia ataupun Kejuaraan Eropa.
Hmmm…. Kira- kira timnas mana yang hendak dilatih Pep Guardiola? Spanyol? Kemungkinannya kecil, sebab Guardiola memiliki ikatan kurang baik dengan Spanyol. Mungkinkah Brasil? Dapat jadi. Tetapi, apa Guardiola ingin membetulkan regu nasional yang telah rusak parah?
Mereka konon hendak mengirim penawaran yang susah ditolak oleh Guardiola. Nah, jika kesimpulannya kehilangan opsi, memandang style game Guardiola yang mirip Luis Milla, kayaknya si pelatih sesuai buat gantiin Shin Tae- yong cocok kontraknya habis nanti. Tetapi yah, masalahnya….