May 3, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Begini Cara Pelatih Timnas Indonesia Memilih Pemain!

4 min read

Begini Cara Pelatih Timnas Indonesia Memilih Pemain – Mengapa terdapat pemain bagus tidak dipanggil Timnas Indonesia?

Mengapa pemain ini malah yang dipanggil?

Mengapa pemain itu seketika dicoret?

Mengapa? Mengapa? Mengapa?

Pertanyaan- pertanyaan tadi bisa jadi terdapat di benakmu kala memandang catatan pemain dikala Timnas Indonesia ingin bertanding. Orang banyak yang bertanya, apa sih sesungguhnya kriteria buat dapat dipanggil Timnas Indonesia?

Misalnya, pada dikala laga melawan Bahrain kemarin. Pemain dari Liga Indonesia, Malik Risaldi, yang lebih dahulu tidak sempat menguatkan Timnas Indonesia malah dipanggil buat melakoni laga melawan Bahrain serta Cina. Sedangkan Ramadhan Sananta tidak. Bomber Persebaya itu apalagi turun semenjak menit dini di laga mengalami Bahrain.

Seluruh keputusan yang berkaitan dengan pemanggilan pemain, seluruhnya jadi hak prerogatif si pelatih. Walaupun begitu, para pelatih Timnas Indonesia, paling utama yang saat ini, membeberkan kriteria serta metode mereka dalam memilah pemain. Apa saja cara- cara tersebut?

Ayo kita bahas Ialah Indra Sjafri, Nova Arianto, serta Shin Tae- yong.

Indra Sjafri Semenjak 2011 Memantau Pemain

Tiada lain ia merupakan Indra Sjafri. Dari segi pengalaman, Indra berkecimpung di regu nasional semenjak tahun 2011. Waktu itu, dia dipercaya melatih Timnas Indonesia U- 16, saat sebelum kesimpulannya pula dimohon membesut Timnas U- 19.

Semenjak dikala itu yang dicoba Indra memantau pemain- pemain di Liga Indonesia. Dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Indra berkata, demi menciptakan pemain buat Timnas Indonesia, dia beserta regu memantau kompetisi serta dari pertandingan ke pertandingan.

Dikala menukangi Timnas Indonesia, Indra Sjafri senantiasa menekankan kalau regu nasional bukan tempat buat pembelajaran serta pelatihan. Baginya, yang layak dibebani tugas membentuk pemain merupakan klub. Oleh sebab itu, terdapat hal- hal yang harus dimiliki seseorang pemain regu nasional.

Kriteria Pemain Bagi Indra Sjafri

Ada 5 kriteria yang hendak jadi bahan pertimbangan Indra Sjafri dalam memilah pemain buat regu nasional. Kriteria awal merupakan bentuk badan. Paling utama di posisi tertentu, semacam penjaga gawang ataupun bek tengah.

Tidak terdapat berapa standar yang secara spesial dimohon Indra Sjafri. Tetapi, apakah calon pemain yang tingginya di dasar 178 centimeter tidak dapat masuk regu nasional? Dapat ya, dapat pula tidak. Bentuk badan badan bukan salah satunya ketentuan buat dapat dipanggil Indra Sjafri ke regu nasional. Terdapat ketentuan lain yang tidak kalah berarti.

Dia pula mesti mempunyai kecerdasan taktikal. Soal ini rasanya memanglah sangat berarti. Bagaimanapun game di atas lapangan tergantung pada taktik, walaupun tidak seluruhnya.

Sehabis memiliki uraian taktik, seseorang pemain pula butuh memiliki mutu raga serta mental. Bila memandang keseriusan game sepak bola saat ini yang lumayan besar, 2 ketentuan tersebut memanglah sangat dibutuhkan.

Tata cara latihan yang diterapkan Indra Sjafri pula lumayan keras. Dikala melatih Timnas Indonesia U- 20, misalnya. Indra mengenakan tata cara pelatihan ala marinir buat menggembleng para pemain. Jelas pemain yang pinggangnya mudah sakit hendak susah masuk ke timnya Indra Sjafri. Omong- omong soal persyaratan raga, lebih detailnya nanti kita bahas di bagian Shin Tae- yong.

Nova Arianto Menjajaki Shin Tae- yong

Saat ini kita ke Nova Arianto terlebih dahulu. Dia anak mantan seseorang pelatih. Tetapi, di dunia kepelatihan, Nova terbilang nama baru. Namanya baru melejit kala jadi asisten Shin Tae- yong semenjak tahun 2020 kemudian.

Laki- laki kelahiran Semarang ini cuma menjajaki Shin Tae- yong. Baik di tingkat U- 23 ataupun senior. Tetapi, pada Februari 2024 kemudian, Shin Tae- yong berikan peluang kepadanya buat mengambil sofa pelatih utama di Timnas Indonesia U- 16 ataupun U- 17.

Tetapi, Nova kemudian menciptakan sendiri triknya, tercantum dalam memilah pemain buat Timnas Indonesia U- 17. Awal, kalau seseorang pemain hendak dilihat kemampuannya dalam bertahan, melanda, serta transisi. Ini berarti sebab berkaitan dengan filosofi sepak bola yang dipunyai Nova Arianto, ialah solid dalam bertahan serta transisi kilat kala pegang bola. Kedua, yang lumayan kerap dia tekankan merupakan etos kerja.

Memilah Bukan Sebab Background

Nova senantiasa memandang pemain dari etos kerjanya. Dia tidak hirau dari mana pemain itu berasal. Sesuatu kala Diego Sinathrya, anak pendamping tersohor Darius Sinathrya serta Donna Agnesia menjajaki pilih buat Timnas Indonesia U- 16 yang hendak berlaga di Piala AFF U- 16 2024 kemudian. Tetapi, Diego tidak lolos pilih. Nova Arianto mencoretnya dari skuad.

Tidak terdapat alibi tentu kenapa Nova tidak menyertakan Diego. Tetapi, ini jadi semacam harapan kalau nyatanya buat masuk regu nasional itu tidak dilihat dari latar balik. Nova tidak hirau latar balik Diego yang, tidak hanya anaknya artis pula menempa ilmu di perguruan PSG.

Apa yang dicoba Nova pula memperlihatkan kalau seluruh anak, calon talenta, ataupun apa juga itu menyebutnya, mempunyai peluang yang sama buat menembus ataupun kandas menembus Timnas Indonesia.

Dalam memilah pemain, Nova pula tidak membagikan batas. Dari latar balik mana juga hendak diberinya peluang. Paling tidak bila tidak di regu nasional, peluang itu tiba pada dikala sesi pilih.

Shin Tae- yong, yang Utama Sikap

Sebab tarafnya lebih besar, jangan kaget jika Tae- yong memiliki segambreng persyaratan. Tetapi, senantiasa terdapat pertimbangan matang.

Shin Tae- yong lumayan kerap mengedepankan perilaku sang pemain. Perilaku ini dapat didefinisikan ke banyak perihal. Tidak hanya perilaku terhadap orang lain, tercantum pelatih alias Shin Tae- yong sendiri, pula perilaku terhadap diri pemain itu sendiri.

Shin Tae- yong pula tidak suka pemain yang kilat puas. Baginya, pemain tidak cuma butuh mengidentifikasi kemampuan diri sendiri, tetapi pula kelemahan diri sendiri. Sehingga dia dapat memperbaikinya di setelah itu hari. Pemain yang tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri berpotensi dicoret oleh Shin Tae- yong.

Ini pula berkaitan dengan pendekatan personal yang sering dikerjakannya. Sehabis perilaku, STY hendak memandang metode serta keahlian si pemain. Kerja keras, ya, STY pula suka pemain yang kerja keras. Tidak hanya itu, tentu terdapat aspek teknis yang lain, semacam mutu raga.

Tidak cuma berpostur besar, untuk pemain yang mau membela Timnas Indonesia, wajib kokoh fisiknya dalam 2×45 menit serta mempunyai energi jelajah 11 sampai 13 km. Mengutip Bolasport, seseorang pemain pula harus mempunyai VO2MAx minimun di angka 60. Sebab seluruh anak asuh STY saat ini VO2Max- nya telah di atas 60.

Nah, itu tadi cara- cara pelatih Timnas Indonesia saat ini dalam memilah pemain. Harapannya, sih, jika belum ditingkatkan, standar- standar setidaknya masih dapat diterapkan. Syukur- syukur dapat masuk kurikulum pembinaan pemain di Indonesia. Sepakat?

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.