Belum Sempat Rayakan Scudetto, Antonio Ditekan Presiden Napoli
3 min read
Belum Sempat Rayakan Scudetto, Antonio Ditekan Presiden Napoli – Antonio Conte belum pernah menikmati penuh gelar juara Serie A yang baru saja dipersembahkannya buat Napoli, dikala dia langsung menemukan tekanan dari si presiden klub, Aurelio De Laurentiis.
Pelatih asal Italia itu mencatatkan sejarah selaku pelatih awal yang memenangkan Serie A bersama 3 klub berbeda, Juventus, Inter, saat ini Napoli.
Hasil itu membenarkan Napoli finis di puncak klasemen dengan selisih satu poin dari Inter Milan yang pula menang di laga terakhir mereka melawan Como. Gelar ini ialah scudetto keempat selama sejarah Napoli, serta yang kedua dalam 3 tahun terakhir, merangsang perayaan liar di segala penjuru Napoli, kota yang diketahui penuh gairah terhadap sepak bola.
Tetapi, di tengah hingar- bingar kembang api, flare, serta lagu- lagu pujian buat para pahlawan baru kota, De Laurentiis malah membagikan statment yang mengisyaratkan kalau posisi Conte tidak seluruhnya nyaman buat masa depan.
De Laurentiis: Conte Wajib Siap Tantangan Eropa
Napoli tidak bermain di kompetisi Eropa masa ini, akibat kegagalan masa kemudian dikala mereka finis di peringkat 10 serta kandas mempertahankan gelar juara.
Dikala ditanya oleh DAZN apakah Conte hendak senantiasa melatih Napoli masa depan, De Laurentiis menanggapi diplomatis:
“ Jangan sempat bilang tidak bisa jadi,” kata laki- laki berumur 75 tahun itu.
“ Pelatih memiliki kepribadian tiap- tiap yang wajib dihormati. Bagi aku, mereka tidak boleh dikekang oleh kontrak besi. Napoli merupakan Napoli, serta itu layak dihormati. Bila Conte ingin menyerahkan dirinya buat klub semacam yang ia jalani masa ini, hingga kami hendak menyambutnya selaku pemimpin besar.”
“ Tahun depan, aku hendak sangat bahagia bila ia dapat meninggalkan jejak di Liga Champions, yang saat ini terus menjadi berarti semenjak formatnya diganti.”
Walaupun terdengar keras, De Laurentiis pula mengantarkan pujian personal buat Conte, menegaskan kalau ikatan mereka telah terjalin lumayan lama.
“ Itu tidak gampang. Tetapi aku sempat berjumpa Conte di Maladewa, serta bertahun- tahun kemudian kami sempat berenang bersama. Aku langsung tertarik dengan mentalitasnya,” ucapnya.
“ Aku mendekatinya pada November 2023 serta memintanya tiba dikala itu pula, tetapi dengan sangat handal ia bilang,‘ Aku tidak membangun regu ini, lebih baik tunggu hingga Juni supaya kita dapat membuat suatu yang istimewa bersama’.”
McTominay: Pemain Terbaik Serie A
Di balik kemenangan Napoli, Scott McTominay jadi tokoh utama. Gelandang asal Skotlandia yang dihadirkan dari Manchester United dengan harga£25 juta masa panas kemudian itu dinobatkan selaku Pemain Terbaik Serie A masa ini.
Golnya ke gawang Cagliari jadi berhasil ke- 12- nya masa ini—mewakili kedudukan vitalnya dalam ekspedisi Napoli mengarah gelar juara. Dia pula mengetuai lini tengah bersama Billy, menghasilkan duet yang saat ini dielukan publik.
Sedangkan itu, di Inggris, pelatih Man United Ruben Amorim mungkin melihat momen tersebut dengan rasa campur aduk, cuma 48 jam sehabis timnya kalah dari Tottenham di final Liga Europa.
Di sisi lain Manchester, Kevin De Bruyne pula tengah bersiap meninggalkan Man City sehabis kontraknya habis. Dengan torehan 108 berhasil serta 19 trofi tercantum Liga Champions, si legenda Belgia saat ini berhubungan dengan Napoli selaku destinasi selanjutnya.
Tetapi dikala ditanya soal rumor transfer Bruyne, Laurentiis memilah berjaga:
“ Jangan ajukan persoalan yang tidak sopan,” katanya sembari tersenyum.
“ Kami lagi bekerja buat membentuk regu yang lebih kokoh serta kompetitif. Kami telah memiliki pemain- pemain hebat, serta hendak menaikkan yang lebih hebat lagi.”