Bikin Gen Z NGILER! Pemain Muda Bergaji Besar di Musim 24/25
5 min read
Bikin Gen Z NGILER! Pemain Muda Bergaji Besar di Musim 24/25 – Studi Majalah TIME menampilkan 52% Gen Z tidak mendapatkan lumayan duit buat menempuh kehidupan yang di idamkan. Bayaran hidup jadi tantangan yang mesti dialami. Deloitte merilis laporan lebih ngenes lagi. Kalau 3 dari 10 Gen Z merasa tidak nyaman secara finansial.
2 laporan itu lumayan menggambarkan kalau jadi Gen Z hidupnya memprihatinkan. Salah satunya yang bekerja selaku pesepakbola.
Tetapi, mereka memiliki pendapatan yang besar sekalipun tidak senantiasa bermain. Siapa saja pesepakbola muda bergaji besar itu? Berikut ulasannya.
Pau Cubarsi
Awal, kita hendak mendatangi FC Barcelona. Di situ terdapat bek yang gajinya dapat buat staf marketing semaput. Ya, ia merupakan Pau Cubarsi. Umur Cubarsi baru 17 tahun. Umur dini seorang diperbolehkan nonton film berusia.
Di Barcelona, Pau Cubarsi menemukan pendapatan 76 ribu euro ataupun Rp1, 3 miliyar per minggu. Dahsyat, tidak tuh?
Dia tampak menonjol di dasar Xavi Hernandez masa kemudian. Cubarsi kemudian kian gacor kala dilatih Hansi Flick. Dia telah turun dalam 9 laga di Barcelona. Jumlah laga yang tentu meningkat.
Cubarsi tidak cuma tangguh dalam bertahan, tetapi pula cakap dalam proses build up. Dia pula telah membangun keakraban dengan Hansi Flick. Bukan tidak bisa jadi, sampai kontraknya habis 2027 nanti, Cubarsi hendak terus dimainkan oleh pelatih asal Jerman tersebut.
Endrick Felipe
Nama selanjutnya tiba dari rival Barcelona. Di regu Real Madrid yang saat ini banyak berisi pemain muda, nyempil wujud Endrick Felipe yang mencuri atensi. Itu maksudnya umur Endrick dikala ini baru 18 tahun.
Di umur yang apalagi belum merambah umur anak muda akhir itu, Endrick telah mendapatkan pendapatan 80 ribu euro ataupun dekat Rp1, 37 miliyar per minggu. Wow! Walaupun memandang ia berseragam Real Madrid serta bukan Barcelona, menemukan pendapatan setinggi itu tidak mengejutkan.
Dikala banyak Gen Z di segala dunia memilah tidak menikah, apalagi kala merambah umur 27 tahun, Endrick telah mempersunting pujaan hatinya, Gabriely Miranda, wanita berumur 3 tahun lebih tua darinya.
Tetapi, performanya di dini masa pernah meragukan. Tidak hanya itu, Endrick pula awal mulanya tantrum sebab tidak kunjung menemukan menit bermain. Walaupun Carlo Ancelotti meyakinkannya, kalau dia hendak jadi starter dalam jangka waktu lama di Real Madrid. Secara individu, Carletto mengagumi Endrick.
Tetapi yah, sampai sela waktu internasional Oktober 2024, Endrick masih tidak sering dimainkan. Dia apalagi baru mencetak 2 berhasil: satu di La Liga, satu lagi di Liga Champions.
Archie Gray
Kali ini bukan berasal dari Spanyol, melainkan Inggris. Terdapat anak muda yang saat ini menguatkan Tottenham Hotspur, namanya Archie Gray. The Lilywhites baru saja membelinya dari Leed United dengan banderol sangat besar, ialah 41 juta euro( Rp705 miliyar), lebih dari 2 kali lipat nilai pasarnya yang hanya 18 juta euro( Rp308 miliyar).
Nilai transfernya itu apalagi mencetak rekor transfer baru buat pemain yang belum sempat bermain di divisi paling atas. Dia melampaui nilai transfer yang dibayarkan Dortmund pada Birmingham buat Jude Bellingham.
Gray pemain yang masih muda. Umurnya baru 18 tahun. Pemain ini lahir di Durham, Inggris, pas kala Venezuela memperkenalkan bendera nasionalnya yang baru, pada 12 Maret 2006.
Sayangnya, Gray masih wajib bersabar menembus regu utama Ange Postecoglou. Dia masih tidak sering dimainkan di Liga Inggris masa ini. Tetapi, pelatih asal Australia itu mulai menurunkannya di kompetisi lain semacam piala dalam negeri serta Liga Eropa.
Ange terkesan dikala dia memainkan Gray kala Spurs melumat Ferencvaros di Liga Eropa. Baginya, Gray yang di laga itu bermain di 2 posisi yang berbeda, bermain luar biasa.“ Dia dapat menyesuaikan diri serta bawa permainannya ke mana juga dia ditempatkan,” ucap Ange dilansir Sports View.
Mathys Tel
Di Liga Jerman terdapat pula pemain muda bergaji besar. pemain itu merupakan Mathys Tel. Dia yang lahir pada 27 April 2005 serta masih berumur 19 tahun telah memperoleh pendapatan 96 ribu euro ataupun Rp1, 6 miliyar per minggu di Bayern Munchen.
Tetapi, pendapatan yang besar tidak proporsional dengan akibat yang diberikan di atas lapangan. Tel senantiasa jadi pelapis. Dia cuma turun kala si pelatih mau menurunkannya ataupun Harry Kane tidak dapat bermain. Perekrutan Tel oleh Die Roten dikira buang- buang uang saja. Terlebih saat ini dia lagi mengidap luka bahu yang buatnya absen sampai November 2024.
Soal hendak dipakai ataupun tidak, Kompany memiliki rencana buat pemuda ini. Walaupun belum banyak berikan fakta, paling tidak itu tanda- tanda bagus untuk Mathys Tel.
Arda Guler
Nama berikutnya kembali timbul dari Real Madrid. Dia merupakan Arda Guler. Namun telah jadi pemain bergaji besar di Real Madrid. Dikala ini gajinya lebih besar dari Endrick, ialah 100 ribu euro ataupun Rp1, 7 miliyar per minggu.
Pemain yang tampak luar biasa bersama Timnas Turki pada EURO 2024 ini, nyatanya hendak mengambil kedudukan besar di Los Galacticos. Ancelotti melihatnya selaku bakat yang istimewa. Guler, baginya, memiliki daya guna yang bagus kala terletak di mulut gawang. Hendak namun, Guler butuh bekerja keras menampilkan kemampuannya itu.
Leny Yoro
Nama berikutnya kembali tiba dari Liga Inggris. Ia merupakan Leny Yoro. Yoro masih berumur 18 tahun, mengingat dia lahir pada 13 November 2005. Si pemain, oleh MU digaji 136 ribu euro ataupun Rp2, 3 miliyar per minggu. Fantastis!
Mirisnya, Yoro cuma membebani pendapatan United. Masa 2024/ 25 dia belum sempat turun di satu laga juga, entah itu di liga serta piala dalam negeri ataupun di kompetisi Eropa. Yoro hadapi luka pada laga pra- musim kemudian yang buatnya mesti absen berbulan- bulan.
Diperkirakan si pemain baru ini hendak kembali pada Desember 2024 mendatang. Tidak salah bila Yoro diucap hanya beban pendapatan. Saat sebelum direkrut, pihak MU kabarnya telah ketahui jika Yoro luka. Tetapi, senantiasa saja dibeli.
Warren Zaire- Emery
Nama terakhir tiba dari Paris Saint- Germain. Tidak mengejutkan apabila terdapat pemain muda yang bergaji besar di regu yang memanglah hobi menghamburkan duit itu. Masa ini PSG memanglah tidak nampak jor- joran merekrut pemain bintang. Luis Enrique kayaknya mau lebih banyak menggunakan pemain muda.
Tetapi, simaklah rata- rata pendapatan pemain di PSG masih lumayan besar, ialah 125 ribu euro( Rp2, 1 miliyar) per minggu. Salah satu pemain yang bergaji besar merupakan Warren Zaire- Emery. Anak muda yang lahir pada 8 Maret 2006 ini mendapatkan pendapatan 161 ribu euro ataupun Rp2, 7 miliyar per minggu. Mukegile!
Pendapatan Warren itu jelas melebihi rata- rata pendapatan PSG per minggu. Pemain yang masih 18 tahun ini pantas menemukan pendapatan segitu. Karena, dia merupakan mesin utama dari game PSG di dasar Luis Enrique. Ketenangan serta visinya membuat Warren senantiasa menemukan keyakinan Enrique selaku starter reguler.
Karakteristik khas permainannya merupakan memadukan pemahaman bertahan serta mutu dalam mengawali serbuan. Enrique sendiri mengakui kalau Warren merupakan pemain berarti di PSG. Tidak ayal jika Warren jadi finalis Golden Boy tahun kemudian, serta hampir merebut penghargaan itu dari Jude Bellingham.