Bintang Muda Man United Beri Harapan di Tengah Musim Terburuk!

Bintang Muda Man United Beri Harapan di Tengah Musim Terburuk! – Manchester United tengah menempuh masa terburuk mereka selama masa Premier League, tetapi di balik suasana kelam ini, sekelompok pemain muda berbakat mulai menawarkan secercah harapan buat masa depan klub raksasa yang tengah terpuruk ini.

Di dasar asuhan Amorim ini menampilkan keberaniannya dalam membagikan keyakinan kepada pemain muda. Sepanjang ini, nama- nama semacam Leny Yoro, Patrick Dorgu, Ayden Heaven, Chido Obi, Harry Amass, serta Tyler Fredricson, dengan rata- rata umur 18, 5 tahun, telah menemukan peluang debut di regu utama.

Dikala Krisis Melahirkan Peluang

Cederanya pemain memanglah memforsir Amorim memutar otak serta membagikan kesempatan kepada pemain Academy buat mengisi kekosongan baik di starting line- up ataupun di bangku cadangan.

Tetapi, di balik keadaan yang memforsir ini, Amorim pantas dipuji sebab senantiasa berani membagikan keyakinan— sebagaimana yang dahulu dicoba Sir Alex Ferguson kepada generasi emas Class of‘ 92.

Tidak hanya itu, pemain muda semacam Toby Collyer( 21 tahun) pernah jadi langganan regu utama saat sebelum luka, sedangkan sebagian pemain perguruan lain semacam Jaydan Kamason, Godwill Kukonki, Jack Moorhouse, Sekou Kone, Hubert Graczyk, William Murdock, James Scanlon, Jack Fletcher, Dermot Mee, sampai Elyh Harrison pula masuk ke dalam skuad cadangan dalam sebagian minggu terakhir.

Duet Amass serta Fredricson Curi Atensi di Tengah Kekalahan

Walaupun United kembali menelan kekalahan 1- 0 dari Wolves di Old Trafford— yang jadi kekalahan ke- 15 mereka di Premier League masa ini— 2 pemain muda, Harry Amass serta Tyler Fredricson, mencuri atensi.

Dia aktif menolong serbuan serta sebagian kali mengirimkan umpan silang beresiko, sambil tampak disiplin dalam bertahan.

Momen gemilangnya terjalin di babak awal dikala dia menerima bola di dekat kotak penalti sendiri, kemudian melaksanakan gerakan tipuan melewati Marshall Munetsi saat sebelum menggiring bola ke depan membangun serbuan.

Di babak kedua, Amass menampilkan ketangguhannya dikala 2 kali sukses merebut bola dari kapten Wolves, Nelson Semedo, di dekat bendera pojok, setelah itu dengan tenang melepas umpan ke Christian Eriksen buat meredakan tekanan.

Fredricson, 20 tahun, pula tampak gemilang dalam debutnya. Dia jadi pemain dengan jumlah operan paling banyak di babak awal( 39 operan) serta melaksanakan 6 kali recovery bola— paling tinggi di pertandingan itu.

Tidak cuma itu, dia memenangi 12 duel selama pertandingan, angka paling banyak di antara seluruh pemain, menegaskan kalau dirinya tidak gentar tampak di tingkat paling tinggi.

Ayden Heaven: Penemuan Berarti Amorim

Ayden Heaven jadi alibi berarti di balik keputusan Amorim soal strategi transfer. Amorim secara terbuka melaporkan kalau performa Heaven membuat United berpikir ulang soal membeli bek tengah masa panas nanti.

“ Terkadang, sebab luka, kita malah menciptakan suatu yang berarti buat masa depan,” ucap Amorim.“ Aku menyadari Ayden siap terletak di skuad utama serta bisa jadi kami dapat mengganti arah pasar transfer kami.”

Dengan Yoro, Dorgu, Amass, Fredricson, serta Heaven, United saat ini mempunyai fondasi lini balik muda yang potensial buat bertahan di regu utama dalam sebagian tahun ke depan.

Masa Depan United di Tangan Pemain Muda

Kobbie Mainoo serta Toby Collyer pula berikan harapan. Sedangkan di lini depan, walaupun Garnacho serta Diallo telah jadi pemain utama masa ini, mereka masih tercantum dalam jenis muda.

Apalagi, Chido Obi, yang masih 17 tahun, disebut- sebut selaku penyerang masa depan United dengan kemampuan besar. Salah satunya pemain muda yang kesusahan merupakan Hojlund yang cuma mencetak 1 berhasil. Dengan performa yang belum normal, Hojlund mungkin hendak dipinjamkan masa depan.

Walaupun United masih berjuang masa ini— dengan Europa League selaku salah satunya harapan— paling tidak masa depan klub nampak lebih terang dengan keberanian Amorim mengorbitkan generasi muda.