May 4, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Bocah Medioker yang Dihina, Puyol Bungkam Keraguan Barcelona

4 min read

Bocah Medioker yang Dihina, Puyol Bungkam Keraguan Barcelona – Satu pilar berarti dari skuad tiki- taka legendaris Barcelona yang kerap terlupakan merupakan Carles Puyol. Ia merupakan otak yang mengetuai skuad legendaris asuhan Pep Guardiola tersebut. Saking luar umumnya Puyol, mantan rekannya, Gerard Pique hingga menyebut kalau predikat“ The Next Puyol” merupakan omong kosong. Karena, tidak hendak terdapat lagi pemain semacam Puyol.

Walaupun pada kesimpulannya jadi legenda, dini karir Puyol di Barca nyatanya wajib diraih dengan berdarah- darah. Dia diragukan apalagi dihina. Tetapi kerja keras serta kepercayaan yang Puyol miliki, pada kesimpulannya sukses membungkam seluruhnya. Lalu, semacam apa kisahnya? Ayo kita bahas.

Bocah Medioker

Carles Puyol lahir di suatu desa kecil di dekat gugusan pegunungan Maurici, dekat 3 jam dari Barcelona yang terletak di pesisir. Tetapi, ia tidaklah anak yang sangat bertalenta. Skill Puyol cuma rata- rata semacam anak seusianya. Bukan semacam Lionel Messi serta Andres Iniesta yang semenjak kecil telah menyilaukan mata.

Dikala kecil letaknya merupakan kiper. Tetapi, sebab bahunya luka, dia kesimpulannya dipasang selaku striker. Setelahnya, dia dipindah lagi jadi pemain tengah sampai pada kesimpulannya, Puyol terdampar di posisi bek kanan. Sebab Puyol mau senantiasa bermain bola, dia cuma manut saja keputusan pelatihnya.

Puyol sangat mengidolakan Barcelona, dirinya sangat mau bergabung ke La Masia. Tetapi, peluang itu tidak kunjung didapatkannya. Pemandu bakat La Masia memanglah kerap blusukan buat mencari pemain, tetapi Puyol tidak sempat terpilih.

Sesuatu kali, dia sempat ditawari buat turut trial di perguruan Real Zaragoza, tetapi Puyol menolaknya. Karena, dirinya percaya dapat mencapai mimpinya buat berseragam Blaugrana. Bila juga peluang itu tidak sempat tiba, Puyol siap menyudahi main bola.

Pesan Berarti Si Ayah

Sesuatu kala pada tahun 1995, pemuda kelahiran 13 April 1978 ini menemukan peluang buat berlatih bersama La Masia. Tetapi, peluang itu cuma berlaku satu hari. Dalam waktu sesingkat itu, Puyol wajib betul- betul memakainya.

Ini merupakan peluang sangat jarang, usianya telah 17 tahun, dapat jadi ini merupakan peluang terakhirnya buat dapat masuk Barca U19. Bila tidak, Puyol siap buat meninggalkan sepak bola buat selamanya. Sebab Puyol kecil telah berjanji pada dirinya, ia tidak hendak membela klub sepak bola kecuali Blaugrana semata.

Kala peluang sangat jarang tersebut terdengar ke kuping orang tuanya, si bapak cuma membekali Puyol suatu pesan simpel. Dilansir dari Tribuna, si bapak cuma berpesan,“ Bila mereka tidak memilihmu sebab terdapat anak yang lebih berbakat, itu tidak apa. Tetapi, bila mereka tidak memilihmu sebab terdapat anak yang berupaya lebih keras, carilah rumah lain buat kembali.”

Pesan itu menancap kokoh di ingatan Puyol. Ajaibnya, peluang satu hari itu malah diperpanjang buat satu hari lagi, setelah itu satu hari lagi, serta satu hari lagi. Perihal ini berjalan sampai satu bulan sampai pada kesimpulannya, terdapat nama Carles Puyol di skuad Barca U19. Tetapi, ini cuma permulaan, karena perjuangannya masih sangat panjang.

Keraguan serta Penghinaan

Walaupun telah masuk ke Barcelona, karirnya di Camp Nou masih wajib diperjuangkan mati- matian. Van Gaal yang tiba selaku penerus Johan Cruyff, menerima tawaran Malaga yang mau menggaet Puyol muda.

Ini ialah ciri kalau pemain berumur 20 tahun tersebut tidak terdapat dalam rencana jangka panjang Van Gaal. Walaupun di Barca B, Puyol ialah pemain reguler yang mengisi pos bek kanan.

Puyol baru memperoleh debut di umur 21 tahun pada 2 Oktober 1999. Di dasar Van Gaal, Puyol cuma jadi ban serep dari bek kanan asal Belanda yang diboyongnya dari AC Milan, Michael Reiziger. Normal sih, pemain generasi Suriname ini memanglah andalan Van Gaal dikala menjuarai Champions League bersama Ajax.

Tetapi, Puyol yang memanglah dari sananya telah baik hati serta pekerja keras, cuma menganggapnya selaku motivasi saja. Dirinya yakin kalau nanti, dia dapat semacam rekan setimnya di La Masia, Xavi Hernandez yang telah jadi tulang punggung regu.

Apalagi Van Gaal sendiri sempat menganggapnya selaku pemuda yang tidak memiliki duit. Karena, rambutnya berkembang terlampau panjang semacam orang yang tidak sanggup membayar tukang cukur saja. Pedas pula omongan bapak- bapak ini.

Pembuktian Si Kapten

Lelet laun, Puyol mulai diberi jam terbang. Puyol yang dikala itu masih mengenakan no 24 langsung memperoleh tugas berat. Pada El Clasico awal sehabis pengkhianatan Figo, Van Gaal memberinya tugas buat melindungi si pengkhianat. Puyol pasti saja menerima tantangan Van Gaal. Dia sukses melindungi Figo serta Real Madrid sehingga mereka tidak dapat membalas 2 berhasil dari Blaugrana.

Performanya di laga ini langsung menarik atensi Cules. Masa depan Puyol terus menjadi terang kala Van Gaal berangkat. Alih- alih Xavi Hernandez.

Di dasar kepemimpinannya ini Barcelona kembali menuai trofi. Dia merupakan wujud yang sanggup jadi teladan serta mengatur sahabatnya. Pemain emosional semacam Ronaldinho dapat luluh di hadapannya. Dia pula senantiasa mengedepankan respek kepada lawan. Misalnya, pada dikala laga melawan Mallorca. Dia tidak melawan kala ditampar oleh pemain lawan. Malahan, Puyol melindungi lawan yang telah menamparnya dari amarah Ronaldinho.

Kehebatan Puyol ini terus menjadi jadi kala Pep Guardiola tiba serta bawa kembali Gerard Pique. Mereka berdua dapat membuat Barcelona- nya Pep jadi salah satu regu terbaik selama masa. Gimana tidak terbaik? Jika mereka ialah regu awal yang mencapai sextuple ataupun memperoleh 6 trofi sekalian. Puyol tidak cuma jadi tembok yang susah ditembus, namun bawa tembok ini ke tingkat internasional.

Dia dapat mengatur ego para pemain Barcelona serta Real Madrid yang dikala itu memanglah lagi panas- panasnya. Kesatuan kekuatan 2 raksasa sepak bola ini betul- betul jadi kekuatan yang seram. Mereka cuma sekali terbobol di fase gugur Piala Dunia 2010 serta kembali bawa trofinya.

Sayang, karir Puyol berakhir sebab luka. Dia pensiun di akhir masa 2013/ 14. Apalagi Puyol sendiri yang mengumumkan keputusan ini di hadapan para media. Dia memutus kontraknya yang masih tersisa 2 tahun sebab tidak mau memakan pendapatan buta dari klub kesayangannya, FC Barcelona.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.