Bukan Cuma Ten Hag, Empat Manajer Juga Terancam Pemecatan
3 min read
Bukan Cuma Ten Hag, Empat Manajer Juga Terancam Pemecatan – Erik ten Hag, pelatih Manchester United, dikala ini jadi kandidat utama yang diramalkan bakal kehabisan pekerjaannya di Premier League masa ini. Walaupun begitu, ia bukan salah satunya yang terletak di dasar tekanan.
Terdapat sebagian pelatih lain di Premier League yang pula mengalami masa susah sebab performa kurang baik regu tiap- tiap pada dini masa 2024/ 25 ini, dengan total terdapat 5 manajer yang terletak dalam posisi terancam.
Ten Hag terletak di ujung tanduk sehabis hasil imbang tanpa berhasil melawan Aston Villa, yang menaikkan tekanan pada letaknya. Sela waktu internasional membagikan waktu untuk hirarki Manchester United buat melaksanakan negosiasi berarti.
Dalam pertemuan tersebut, keputusan besar wajib diambil, apakah mereka hendak mempertahankan pelatih asal Belanda ini ataupun memutuskan buat melaksanakan pergantian guna menyelamatkan masa yang nampak mengecewakan.
Ten Hag sendiri baru saja memperpanjang kontraknya di masa panas, tetapi hasil kurang baik yang terus terjalin memforsir klub memikirkan opsi lain dengan sebagian nama semacam Thomas Tuchel serta Massimiliano Allegri diperbincangkan selaku calon pengganti.
Russell Martin
Tidak hanya Ten Hag, terdapat sebagian pelatih lain di Premier League yang pula merasakan tekanan seragam. Salah satu pesaing yang terletak dalam suasana susah merupakan Russell Martin dari Southampton.
Sehabis cuma mengumpulkan satu poin dari 7 pertandingan pembuka, timnya nampak kesusahan menyesuaikan diri dengan style bermain berbasis kemampuan bola yang diterapkan Martin.
Walaupun pendekatannya dinilai progresif, minimnya pragmatisme dinilai dapat jadi ancaman untuk timnya yang baru promosi. Southampton mempunyai pertandingan berarti melawan Leicester sehabis sela waktu internasional, serta bila mereka kandas, sorotan pada Martin hendak terus menjadi tajam.
Gary O’ Neill
Di sisi lain, Gary O’ Neil, pelatih Wolves, pula terletak dalam posisi yang tidak aman. Masa kemudian ia menemukan banyak pujian sebab sukses melindungi Wolves senantiasa bertahan di Premier League sehabis mewarisi kekacauan dari manajemen lebih dahulu.
Tetapi, dini masa ini berbeda jauh dari harapan. Wolves cuma sukses mencapai satu hasil imbang serta mengidap 6 kekalahan dari 7 pertandingan, menempatkan mereka di posisi terbawah klasemen.
Penampilan terburuk terjalin dikala mereka bertandang ke Brentford, di mana O’ Neil mengakui timnya tidak tampak cocok harapan. Walaupun begitu, sebagian tanggung jawab terletak pada manajemen klub yang membagikan skuad sedikit mutu.
Oliver Glasner
Oliver Glasner, manajer Crystal Palace, pula mengalami tekanan yang bertambah. Walaupun timnya tidak gampang dikalahkan, Palace kesusahan mencetak berhasil. Sampai dikala ini, mereka cuma mencetak lebih sedikit berhasil dibanding Southampton.
Kekurangan produktivitas ini membuat Glasner wajib lekas menciptakan pemecahan, terlebih sehabis masa panas yang membuat regu kehabisan pemain kunci semacam Michael Olise serta Joachim Andersen.
Bila tidak terdapat pergantian signifikan sampai November, Glasner dapat mengalami ancaman pemecatan, walaupun dewan klub pula harusnya turut bertanggung jawab atas minimnya mutu pemain yang masuk buat mengambil alih mereka yang keluar.
Sean Dyche
Tidak hanya mereka, Sean Dyche di Everton pula tidak dapat merasa tenang seluruhnya walaupun hasil terakhir mereka terbilang lumayan baik. 5 poin dari 3 pertandingan terakhir, tercantum kemenangan melawan Palace, menampilkan revisi.
Tetapi, dengan terdapatnya mungkin pengambilalihan klub, posisi Dyche bisa jadi terancam. Everton masih wajib mengalami agenda yang relatif lebih gampang sehabis sela waktu, serta Dyche memerlukan hasil positif buat membenarkan pergantian manajemen tidak mengusik letaknya di klub.
Dalam sebagian masa terakhir, Everton memanglah sesungguhnya sudah teratur bersaing di papan dasar klasemen serta sebagian kali hampir terdegradasi, jadi sesungguhnya performa mereka di dini masa ini tidak seluruhnya mengejutkan.