Bukan Watkins, Solanke, Justru Bellingham Terpilih Sebagai Striker
3 min read
Bukan Watkins, Solanke, Justru Bellingham Terpilih Sebagai Striker – Jude Bellingham jadi opsi tidak terduga buat mengambil alih Harry Kane selaku pemain no 9 palsu ataupun false nine di timnas Inggris melawan timnas Yunani di UEFA Nations League.
Perihal ini dipertimbangkan oleh pelatih sedangkan Lee Carsley, yang tengah mencari metode terbaik buat memasukkan pemain- pemain berbakat semacam Bellingham, Phil Foden, serta Cole Palmer ke dalam skuad.
Absennya Kane dalam pertandingan di Nations League membuka kesempatan eksperimen ini, paling utama sehabis Kane kembali berlatih terpisah.
Opsi lain yang ada untuk Carsley tercantum Ollie Watkins serta Dominic Solanke. Tetapi, walaupun Watkins serta Solanke sudah menampilkan performa yang baik masa ini, Carsley pula memikirkan buat membagikan peluang kepada Bellingham selaku false nine.
Ia hendak didukung oleh Palmer, Foden, Bukayo Saka, serta Anthony Gordon. Dengan terdapatnya opsi ini, Palmer serta Foden bisa bergerak dari posisi lebih dalam di lini tengah bersama Declan Rice, sedangkan Saka serta Gordon bermain di sisi sayap.
Berpotensi Datangkan Kritik
Walaupun langkah ini dapat dikira inovatif, terdapat mungkin kalau strategi ini hendak memperoleh kritik. Alasannya, Bellingham belum mencetak berhasil buat Real Madrid masa ini, sebaliknya Watkins serta Solanke bersama dalam keadaan yang baik.
Watkins sudah mencetak 4 berhasil buat Aston Villa, sedangkan Solanke mencetak 3 berhasil buat Tottenham Hotspur. Meski begitu, performa Bellingham masa kemudian tidak dapat diremehkan, sehabis mengumpulkan 27 berhasil buat klub serta negaranya dan berhasil bermain selaku false nine buat Real Madrid.
Pertandingan melawan Yunani di Wembley ialah salah satu laga berarti untuk Carsley buat meyakinkan dirinya. Bila Bellingham dimainkan di posisi false nine, langkah tersebut wajib membuahkan hasil buat menolong Carsley memperoleh posisi senantiasa selaku pelatih timnas Inggris.
Pengalaman Carsley lebih dahulu, dikala memainkan Anthony Gordon selaku false nine buat timnas U- 21, bisa jadi inspirasi untuk strateginya kali ini. Carsley pula sempat memakai Palmer selaku gelandang dengan kedudukan yang lebih dalam dibanding dikala ia bermain di Chelsea.
Lebih dahulu, mantan pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, tidak sanggup menciptakan metode buat mencampurkan taleta semacam Palmer, Bellingham, Foden, Saka, serta Gordon dalam satu regu yang sama.
Menciptakan penyeimbang antara bakat- bakat ini jadi tantangan besar untuk Carsley, yang nyatanya mau lebih berani mengambil keputusan dibanding pendahulunya.
Kala berdialog tentang Watkins serta Solanke, Carsley mengatakan kalau keduanya layak terletak dalam skuad sebab performa yang mereka tunjukkan. Ia pula mengatakan kalau walaupun Harry Kane telah lama jadi andalan Inggris, skuadnya mempunyai rencana cadangan bila Kane absen.
Buat posisi yang lain, Trent Alexander- Arnold diharapkan tampak selaku bek kanan mengambil alih Kyle Walker, sedangkan Levi Colwill mungkin hendak dipasangkan dengan John Stones di posisi bek tengah, dengan Rico Lewis di bek kiri.
Sehabis mengalami Yunani, Inggris hendak bertanding melawan Finlandia 3 hari setelah itu, serta Carsley diperkirakan hendak melaksanakan rotasi besar pada lapisan pemainnya. Kane yang masih hadapi luka pergelangan kaki, dan absennya Jack Grealish dalam latihan, mempersempit opsi Carsley dalam memastikan pemain utama.
Tantangan Besar Carsley
Cerita utama di balik rencana ini merupakan gimana Carsley dapat membongkar misteri yang seragam dengan dilema yang sempat dialami Southgate, yang kandas mengintegrasikan seluruh pemain terbaiknya dalam satu formasi.
Carsley saat ini dihadapkan pada tantangan seragam: gimana menyeimbangkan kemampuan optimal dari Jude Bellingham, Phil Foden, Bukayo Saka, serta Cole Palmer, sembari melindungi penyeimbang regu.
Salah satu opsi yang dipertimbangkan oleh Carsley merupakan bermain dengan formasi 4- 3- 3, yang hendak membolehkan Palmer serta Foden buat bergerak dari lini tengah dengan sokongan Saka serta Gordon di lini depan.
Strategi ini bertujuan buat membagikan fleksibilitas serta mobilitas yang lebih besar untuk Bellingham, yang diharapkan dapat bermain lebih efisien di posisi false nine. Untuk Carsley, keberhasilan eksperimen ini dapat jadi langkah berarti dalam ekspedisi kepelatihannya bersama Inggris.