Coventry memecat pelatih EFL yang paling lama menjabat, Robins
4 min read
Coventry memecat pelatih EFL yang paling lama menjabat, Robins – Bos Coventry City, Mark Robins, manajer terlama di Liga Sepak Bola Inggris, sudah dipecat oleh klub Championship tersebut.
Robins, 54 tahun, lagi menempuh masa kedua selaku bos Sky Blues, sehabis kembali ke klub pada Maret 2017 sehabis pemecatan Russell Slade.
Kepergiannya sehabis kekalahan pada hari Rabu oleh Derby County tiba sehabis cuma mencapai 4 kemenangan dari 14 pertandingan Championship masa ini, yang membuat Sky Blues terletak di posisi ke- 17 di tabel serta mempunyai poin yang sama dengan Plymouth di zona degradasi.
Pemecatan Robins terjalin cuma lebih dari 17 bulan sehabis dia bawa Sky Blues satu kemenangan mengarah kembalinya ke Liga Premier, kala Coventry kalah dari Luton Town lewat adu penalti dalam final play- off Championship pada Mei 2023.
Serta cuma pada bulan April, Coventry ditolak tempat di final Piala FA oleh Manchester United lewat adu penalti sehabis kebangkitan luar biasa dari ketertinggalan 3- 0 oleh regu Robins.
” Klub menyadari kalau ini merupakan momen yang susah sehabis lebih dari 7 tahun yang sangat berhasil di pucuk pimpinan serta keputusan ini tidak diambil dengan ringan,” kata Coventry City dalam statment di web mereka.
Kinerja regu dalam jangka waktu yang panjang, tidak lumayan baik serta oleh sebab itu, dewan klub sudah memutuskan buat melaksanakan pergantian kepemimpinan.
Sedangkan kekalahan oleh Derby merupakan kekalahan ketujuh Coventry di liga masa ini, itu merupakan yang awal dalam 4 pertandingan- sebuah rentetan yang tercantum kemenangan berturut- turut melawan Luton Town serta Middlesbrough.
Pelatih regu utama Rhys Carr sudah ditunjuk buat mengetuai sedangkan buat pertandingan hari Sabtu melawan pemimpin Sunderland.
Mantan penyerang Manchester United, Robins, menandatangani kontrak baru sepanjang 4 tahun pada Mei 2023, namun dia terpaksa berpisah dengan asisten lama- nya, Adi Viveash, masa panas ini, dikala klub mengangkut mantan pemain tengah Sky Blues, George Boateng, serta pelatih pengembangan Wolves, Carr, buat membentuk regu staf baru yang diperbarui.
Di 4 liga paling atas sepak bola Inggris, cuma Pep Guardiola dari Manchester City yang bertahan lebih lama daripada 7 tahun, 8 bulan, serta satu hari Robins.
Simon Weaver sudah menghabiskan 15 tahun di Harrogate Town, namun sebagian besar saat sebelum klub Liga 2 itu merambah EFL.
Mantan manajer Rotherham, Barnsley, Huddersfield, serta Scunthorpe, Robins sudah mengetuai 780 pertandingan dalam karier manajerialnya- lebih dari setengahnya bersama Sky Blues.
Dia menikmati 171 kemenangan dari 420 pertandingan di dasar kepemimpinannya, di mana 17 kemenangan terjalin pada masa pertamanya selaku pelatih antara September 2012, kala dia mengambil alih Andy Thorn, serta Februari 2013, kala Robins berangkat buat bergabung dengan Huddersfield.
Berhasil walaupun terdapat ketidakpastian di luar lapangan
Kesusahan Coventry di dini kampanye ini sangat kontras dengan kesuksesan yang sebagian besar dirasakan pada masa kedua Robins.
Sebulan sehabis mengambil alih Slade, Robins bawa City ke Wembley, memenangkan EFL Trophy, saat sebelum kembali ke stadion buat final play- off League Two, yang mereka menangkan, mengalahkan Exeter 3- 1, buat naik ke League One.
Promosi awal klub dalam lebih dari separuh abad itu diiringi oleh promosi lain pada masa 2019- 20 dikala Sky Blues yang tanpa rumah memenangkan gelar League One di masa yang terputus sebab Covid di markas mereka di St Andrews kepunyaan Birmingham City, sehabis menempuh 14 pertandingan tanpa kalah.
Sehabis menuntaskan posisi ke- 16 serta ke- 12, Coventry hampir mengakhiri pengasingan mereka sepanjang 22 tahun dari Premier League kala mereka kalah dari Luton di final play- off Championship di Wembley. Setelah itu terdapat ekspedisi mereka di FA Cup masa kemudian di mana mereka kalah dalam semifinal epik melawan pemenang kesimpulannya Manchester United dalam kunjungan keempat klub ke Wembley di dasar Robins.
Sebagian besar kesuksesan Robins dicapai walaupun lewat tahun- tahun ketidakpastian serta gejolak di luar lapangan yang berujung pada pergantian kepemilikan tuan tanah klub di CBS Arena diiringi dengan penjualan klub itu sendiri kepada pengusaha Doug King pada Januari 2023.
Prestasi Robins tidak hendak sempat dibiarkan Dalam statment yang mengumumkan kepergian Robins, Coventry melaporkan kalau ia hendak” diingat serta dipuji selaku salah satu manajer terbaik yang sempat dipunyai klub. Tidak terdapat keraguan kalau Coventry City tidak hendak terletak di posisi saat ini tanpa aksi termotivasi dari Mark serta timnya, lanjut statment tersebut.
Mark merancang serta membangun sebagian regu sepanjang waktu itu yang melampaui anggaran mereka, melampaui infrastruktur mereka serta mengembalikan style game, kredibilitas, serta kepercayaan ke kota kami yang sudah lenyap serta tergerus sepanjang bertahun- tahun.
Prestasi ini tidak hendak sempat dibiarkan oleh mereka yang melihat aksi tersebut serta komunitas yang lebih luas yang sekali lagi mulai menghidupkan kembali kasih sayang mereka terhadap klub kami.” Tantangan yang tidak tidak berubah- ubah masa kemudian buat tempat play- off tiba sehabis eksploitasi FA Cup City, di mana hasil satu poin dari 6 pertandingan terakhir membuat klub tertinggal 9 poin dari 6 besar, di urutan kesembilan.
Tetapi, harapan buat kampanye ini besar, didukung oleh penjualan tiket musiman yang membongkar rekor, revisi sarana pelatihan, serta sebagian pemain baru, tercantum winger Jack Rudoni dari Huddersfield serta penyerang West Bromwich Albion Brandon Thomas- Asante.
Tetapi, sisi Robins kesusahan. Kemenangan melawan Oxford yang dipromosikan dalam pertandingan kandang awal mereka masa ini cuma ialah salah satu dari 2 kemenangan dari sebelas pertandingan liga awal mereka. Tetapi, pergantian pendek dalam performa, yang tercantum mengalahkan Luton yang terdegradasi dari Premier League masa kemudian serta kemenangan komprehensif di Middlesbrough, tidak lumayan buat menyelamatkan letaknya.