May 4, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Cristiano Ronaldo Biang Kerok Meredupnya Karir Luis Nani

7 min read

Cristiano Ronaldo Biang Kerok Meredupnya Karir Luis Nani Kita seluruh ketahui, sepakbola merupakan soal kerja sama regu di lapangan. Perihal itu membuat tiap pemain wajib membangun kemistri serta keakraban satu dengan yang yang lain. Tetapi, dalam sebagian permasalahan, pesepakbola tidak cuma mempunyai ikatan baik di lapangan saja. Mayoritas dari mereka pula menjalakan persahabatan kala terletak di luar lapangan.

Soal cerita persahabatan, kita memahami sebagian teman yang ikonik berbagai Lionel Messi serta Luis Suarez, Sergio Ramos serta Mesut Ozil, ataupun Cristiano Ronaldo serta Marcelo. Tetapi, tidak hanya Marcelo, Ronaldo pula membangun koneksi yang hangat dengan pemain lain, ialah rekan senegaranya, Luis Nani

Sayangnya, keakraban itu tidak selamanya berjalan baik, paling utama untuk Nani. Keakraban itu malah membuat Nani senantiasa dibanding- bandingkan dengan dengan Ronaldo. Apalagi, banyak yang mengatakan kalau Nani senantiasa hidup di balik bayang- bayang Ronaldo. Benarkah demikian?

Luis Nani serta Cristiano Ronaldo memiliki banyak kesamaan dalam karirnya. Tidak hanya bersama berasal dari Portugal, keduanya pula mempunyai latar balik hidup yang berat. Bila Ronaldo hidup dalam bully- an serta hinaan lantaran keadaan keluarga serta aksen Madeira- nya yang aneh, Nani pula tidak kalah berat.

Pemain dengan nama lengkap Luís Carlos Almeida da Cunha itu mempunyai masa kecil yang berlangsung tragis. Nani diurus oleh bibinya di suatu distrik miskin di Kota Lisbon.

Keduanya ialah jebolan perguruan Sporting Lisbon. Mereka pula mempunyai posisi serta style bermain yang sama, ialah selaku seseorang winger. Baik Ronaldo serta Nani pula mempunyai kecepatan serta skill olah bola yang mumpuni. CR7 masuk selaku pemain pengganti serta bermain sepanjang 32 menit.

Semenjak dikala itu, Ronaldo mulai tidak berubah- ubah bermain di skuad utama Sporting Lisbon. Walaupun tidak senantiasa selaku starter, peluang yang diberikan oleh laszlo Boloni sangat berharga menurutnya. Di masa 2002/ 03, Ronaldo muda telah mengemas 25 pertandingan di liga utama Portugal.

Masa 2002/ 03 sudah usai, Sporting Lisbon mengadakan serangkaian uji coba buat mempersiapkan regu jelang masa baru. Serta di sinilah momentum itu tiba. Dikala Sporting mengalami Manchester United, Ronaldo tampak sangat baik. Inilah yang membuat Ferguson terus menjadi percaya buat memboyongnya ke Old Trafford.

Di dini Agustus 2003, kesimpulannya Manchester United melaksanakan pembicaraan dengan pihak Sporting Lisbon. Di sana bukan hanya United yang mengantre buat memperoleh ciri tangan Cristiano Ronaldo. Sebagian regu lain semacam Arsenal pula berminat pada talenta berumur 18 tahun dikala itu.

Tetapi, dengan perundingan yang baik serta campur tangan dari Sir Alex Ferguson, United dapat meyakinkan Ronaldo buat pindah ke Manchester. Pada 12 Agustus 2003, Ronaldo kesimpulannya meneken kontrak dengan Setan Merah. Bocah Madeira itu dibanderol 19 juta euro. Di masa itu, itu bukan angka yang sedikit buat pemain muda.

Sehabis meninggalkan kampung taman buat awal kali, Ronaldo berupaya membangun reputasinya di Inggris. Dia sadar, kalau kesuksesan tidak hendak tiba dengan sendirinya. Hingga dari itu, dikala awal kali menginjakan kaki di Manchester, Ronaldo langsung membulatkan tekad buat bekerja keras serta menggapai kesuksesan.

Saat sebelum Ronaldo melakoni debutnya bersama Manchester United, Sir Alex Ferguson bertanya padanya no punggung berapa yang diharapkannya. Ronaldo juga dengan lugu menanggapi 28, sebab itu merupakan no favoritnya. Tetapi, Sir Alex Ferguson malah mengatakan tidak, mulai saat ini no punggungnya merupakan 7. Serta Sir Alex membagikan no punggung keramat itu selaku bentuk penghargaannya kepada Cristiano Ronaldo.

Menemukan keyakinan penuh, Ronaldo juga berupaya tidak mengecewakannya. Saat sebelum masa 2003/ 04 diawali, dia senantiasa menaikkan jatah latihannya. Paling tidak separuh jam tiap hari. Ronaldo berupaya membetulkan hal- hal yang jadi kelemahannya.

Dirinya tidak cuma melaksanakan trik- trik di zona dekat kotak penalti, tetapi pula mempertajam penyelesaiannya di depan gawang. Walhasil, Ronaldo sudah berfungsi berarti dalam kesuksesan Manchester United dalam mencapai sebagian gelar. Tercantum gelar Liga Inggris masa 2006/ 07. 17 antara lain dicetak di Liga Inggris.

Kala itu, United merogoh kocek dekat 25 juta euro demi memperoleh ciri tangan Nani. Manchester United rela menggelontorkan dana segitu sebab Nani memanglah memiliki kemampuan yang menarik.

Bersama Sporting Lisbon, Nani menunjukkan performa yang mempesona. Semacam yang telah dibahas lebih dahulu, Nani ini jiplakannya Ronaldo. Skill olah bola yang indah sering menawan pemirsa yang muncul di stadion. Dirinya apalagi pernah memperkenalkan gelar Piala Portugal di masa 2006/ 07.

Langkah ini diambil lantaran Ronaldo telah menarik banyak atensi dari klub- klub raksasa Eropa, tidak terkecuali Real Madrid. Dengan terdapatnya Nani, United berharap senantiasa mempunyai pemain sayap yang kualitasnya sama dengan Ronaldo, walaupun nantinya telah melepas si no 7.

Dengan terdapatnya Luis Nani, Sir Alex Ferguson juga menggeser posisi Cristiano Ronaldo ke sayap kanan. Perihal itu demi membagikan ruang kepada Nani yang memanglah mempunyai posisi asli selaku sayap kanan. Dalam kemenangan 1- 0 melawan Tottenham, dia mencetak salah satunya berhasil tersebut.

Nani juga memperkenalkan dirinya kepada publik Inggris dengan membuktikan selebrasi campuran salto buat seolah- olah menegaskan kalau dirinya merupakan pemain yang hebat. Sayangnya, sehabis berhasil tersebut, masa perdana Nani dinilai kurang memuaskan. Alih- alih mengambil alih kedudukan Ryan Giggs, Nani malah tidak sering bermain sepanjang 90 menit.

Di masa 2007/ 08, Nani mengantongi 26 penampilan di Liga Inggris. Tetapi nyaris setengahnya diawali dari bangku cadangan. Dari peluang bermainnya yang sedikit itu, dia cuma mencatatkan 3 berhasil serta 9 assist. Sesungguhnya, itu bukan statistik yang buruk- buruk banget buat anak muda yang masih 20 tahun.

Walaupun tidak bermain di posisi aslinya, bintang Al- Nassr itu malah terus menjadi melesat bak roket. Membangun trio dengan Wayne Rooney serta Carlos Tevez, Ronaldo mencetak 31 berhasil dari 34 pertandingan Liga Inggris masa 2007/ 08.

Itu performa yang fantastis. Tidak hanya menyabet gelar pencetak berhasil paling banyak Liga Inggris, Ronaldo lagi- lagi jadi bagian berarti dikala United mengawinkan gelar Liga Inggris serta Liga Champions masa 2007/ 08. Yang kian buat kagum, Ronaldo memperoleh penghargaan Ballon d’ Or pertamanya tahun 2008. Itu jadi puncak dari pencapaian orang untuk seseorang pesepakbola.

Dengan serangkaian gelar itu, Ronaldo membuktikan kalau tingkat kehebatannya sudah jauh bertambah dari musim- musim lebih dahulu. Jauh meninggalkan siapa juga, tercantum pemain yang dicap selaku penerusnya, ialah Luis Nani.

Masa kedua Luis Nani masih sama menyedihkannya dengan yang awal. Dapat dibilang lebih mengkhawatirkan malah. Sebab Nani cuma bermain dalam 13 pertandingan saja. Itu juga nyaris seluruhnya diawali dari bangku cadangan. Tidak sering bermain membuat pemirsa mulai tidak sering menikmati aksi Nani di lapangan. Torehan golnya juga terus menjadi menurun masa 2008/ 09.

Sesungguhnya, perihal yang sama pula dirasakan oleh Cristiano Ronaldo. Dirinya tidak lagi mencetak lebih dari 30 berhasil dalam satu masa. Tetapi paling tidak Ronaldo senantiasa jadi ujung tombak Manchester United di lini depan. Dengan 18 golnya, laki- laki asal Madeira itu lagi- lagi memperkenalkan gelar Liga Inggris di akhir masa 2008/ 09.

Nani pula berhak mengklaim gelar itu. Tetapi, kedudukannya tidak seberapa. Seperti suatu aktor, Luis Nani tidak ubahnya seseorang cameo di cerita kesuksesan Manchester United bersama Cristiano Ronaldo. Walaupun begitu, Nani tidak baper. Dirinya senantiasa melindungi ikatan baik dengan Ronaldo. Tetapi, media tidak memandang ikatan keduanya seharmonis itu.

Sebagian media Inggris yang diketahui julid serta tegas dalam mengkritik menyangka Nani tidak lebih dari semata- mata alas kaki Ronaldo. Seluruhnya apalagi makin memburuk dikala Real Madrid tiba buat merekrut Ronaldo tahun 2009.

Pasca Real Madrid formal memperkenalkan Cristiano Ronaldo, secara otomatis Luis Nani langsung mewarisi kedudukan yang ditinggalkan. Nani diharap dapat berbuat banyak seperti Ronaldo sepanjang 6 musimnya membela Setan Merah. Ya, paling tidak mencetak 2 digit berhasil tiap musimnya. Tetapi apa yang dipikirkan tidak sempat jadi realitas. Wujud kelahiran Amadora, 17 November 1986 itu kandas menanggapi ekspektasi.

Di masa pertamanya tanpa Ronaldo, Nani semacam kehabisan arah. Dunia juga mendadak sadar kalau terdapat perbandingan yang sangat mencolok di antara Nani serta Ronaldo. Nani tidaklah pemain dengan mental pemenang semacam rekannya tersebut. Pemain berpostur 175 centimeter itu kandas menggapai kemampuan maksimalnya.

Perihal ini juga disayangkan oleh banyak orang, tercantum rekan satu regu, Rio Ferdinand.“ Aku pikir perihal yang sangat membuat frustrasi merupakan kala Kamu ketahui Kamu mempunyai pemain di regu dengan keahlian yang tidak diragukan, mempunyai segalanya buat jadi pemain hebat, namun tidak secara tidak berubah- ubah mengeluarkannya di lapangan,” kata Ferdinand.

Bagi Ferdinand, Nani memanglah tidak sempat dapat mengatur bakat yang terpendam dalam dirinya. Sepanjang latihan, Nani senantiasa membuktikan skill, tendangan akurat, serta keahlian yang menawan. Tetapi kala turun dalam pertandingan, Nani tidak dapat secara tidak berubah- ubah menunjukkannya. Cuma sekali ataupun 2 kali saja.

Sehabis kepergian Cristiano Ronaldo, Manchester United memanglah masih mencapai sebagian gelar lagi. Apalagi Nani masih merasakan suasana juara Liga Inggris sebanyak 2 kali. Tepatnya pada masa 2010/ 11 serta masa 2012/ 13. Nani boleh tampak heroik di masa 2010/ 11 dengan mencatatkan 19 assist serta 9 berhasil dikala itu.

Tetapi itu terjalin sekali seumur hidup. Di dikala United mencapai gelar ke- 20, Nani semacam bapaknya yang lenyap entah ke mana. Dibanding Luis Nani, Wayne Rooney serta Robin Van Persie lebih dikenang selaku tokoh protagonis dalam sejarah yang diciptakan oleh Manchester United itu.

Walaupun kedudukannya telah sedikit serta seolah cuma jadi aksesoris saja di lini depan Manchester United, Luis Nani senantiasa setia pada klub.

Nani pernah dipinjamkan ke mantan timnya, Sporting Lisbon pada tahun 2014. Nani yang lebih dahulu telah meneken kontrak jangka panjang mulai menyesali keputusannya itu. Sehabis meneken kontrak, dia mengira kalau orang- orang di Manchester United hendak mendukungnya. Tetapi, yang terjalin malah kebalikannya. Setelah itu rasa frustrasi juga tiba.

Terlebih dirinya mulai kerap diganggu luka. Sontak keyakinan diri Nani makin menyusut dari sana. Tidak lagi menemukan tempat di skuad Manchester United, Louis van Gaal kesimpulannya melepas Nani ke Fenerbahce. Sehabis itu Nani tidak dapat menciptakan tempat terbaiknya. Dia senantiasa berpindah- pindah dari klub medioker satu ke klub medioker yang lain.

Mirisnya lagi, perihal semacam ini pula terjalin di regu nasional Portugal. Sebagian kali Luis Nani tergabung dalam skuad Selecao das Quinas, tetapi senantiasa Ronaldo yang disorot. Apalagi dikala Portugal menjuarai Euro 2016 sekalipun. Sementara itu Luis Nani lumayan berfungsi vital di turnamen tersebut, paling utama di laga final.

Ronaldo cuma bermain selama 25 menit lantaran hadapi luka lutut pasca berbenturan dengan Dimitri Payet. Dari sana Nani lah yang mengambil alih komando di lapangan. Tetapi, kamera serta sorak sorai pemirsa senantiasa tertuju pada Ronaldo yang padat jadwal membagikan instruksi dari pinggir lapangan.

Pada kesimpulannya Luis Nani cuma dapat legowo sembari menyadari kalau dirinya tidak hendak sempat dapat menyerupai tingkat teman- temannya itu. Lelet laun, penggemar sepakbola mulai melupakan Nani. Orang bisa jadi ketahui kalau Nani masih eksis, tetapi tidak lagi dikira istimewa.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.