Dari Liga Satu ke Liga Champions – Kebangkitan Cepat Rogers
3 min read
Dari Liga Satu ke Liga Champions – Kebangkitan Cepat Rogers – Ini merupakan 3 Oktober 2023 serta Morgan Rogers sudah menciptakan dirinya dalam suasana yang telah sangat akrab. Gelandang serbu muda itu duduk di bangku cadangan di Riverside Stadium, melihat rekan- rekan setimnya di Middlesbrough melawan Cardiff City di Championship.
Sehabis 7 pertandingan di dini masa baru, regu Boro asuhan Michael Carrick belum mencapai kemenangan serta lagi berjuang, begitu pula dengan Rogers. Ia belum menyadarinya, namun ini merupakan yang kelima dari 12 pertandingan liga berturut- turut yang hendak ia mulai dari bangku cadangan.
Geser ke depan 365 hari serta Rogers menolong Aston Villa mengalahkan Bayern Munich 1- 0 dalam pertandingan kandang Liga Champions awal mereka dalam 42 tahun.
Pemain berkebangsaan Inggris berumur 22 tahun ini sudah menikmati peningkatan yang sangat kilat ke puncak, namun itu jauh dari jalan yang gampang.
Saksikan wawancara lengkap dengan Rogers di Football Focus di BBC One serta online mulai jam 12: 05 GMT pada Sabtu, 9 November.
Seseorang turis di umur 22 tahun
Pada umur 22 tahun, Rogers telah bermain buat 7 klub. Sehabis bergabung dengan West Brom pada umur 9 tahun serta membuat debut seniornya di umur 16, bakat Rogers menarik atensi Manchester City.
Dia menempuh masa pinjaman di Lincoln City di League One, setelah itu Bournemouth serta Blackpool di Championship, yang diyakini Rogers menolong membentuknya selaku pemain.
Aku mau bermain serta aku hendak membuat keputusan yang sama lagi,” kata Rogers kepada Football Focus.
Itu tentang memperoleh pengalaman bermain. merupakan seluruh pengalaman yang diambil, aku tidak hendak jadi orang yang aku saat ini bila aku tidak mempunyai pengalaman- pengalaman itu.
Aku tidak dapat bilang tidak
Rogers bergabung dengan Middlesbrough dengan konvensi£1, 5 juta pada Juli 2023 serta mengawali masa dengan hasil yang bermacam- macam. Banyak yang kaget kala Aston Villa membayar£8 juta ditambah bonus untuknya cuma 7 bulan setelah itu.
” Itu lumayan gampang kala aku ketahui regu yang menginginkan aku,” kata Rogers.
Aku merasa dekat dengan regu serta pelatih, namun kala regu semacam Villa tiba, itu mustahil buat berkata tidak. Jadi seseorang pemuda dari Birmingham, itu merupakan realitas yang sempurna. Aku tidak dapat bilang tidak.
Sehabis menolong Villa finis di posisi keempat masa kemudian, Rogers semenjak itu sudah mengawali seluruh 12 pertandingan mereka di Premier League serta Liga Champions.
Bermain di] Liga Champions- itu edan. Perasaan itu tidak lenyap. Jadi bagian dari itu merupakan suatu yang tidak aku harapkan terjalin begitu kilat.
Ini keren serta menyenangkan. Aku sangat menyayangi sepak bola, jadi hal- hal semacam itu masih membuat aku bergairah.
” Pertandingan melawan Bayern- bintang dari satu sampai 11, seluruhnya merupakan superstar serta itu merupakan momen surreal buat berpikir kalau aku terletak di lapangan bersama mereka.”
Berbeda dari manajer lainnya
Unai Emery yang membimbing Villa ke tempat di 4 besar merupakan cerita masa kemudian, namun untuk Rogers itu tidak mengejutkan.
Manajernya sangat intens. Ia terletak di tingkat selanjutnya dalam perihal hal- hal kecil yang tidak hendak dilihat orang biasa.
Ia melaksanakannya 100 kali per minggu- kamu tidak sempat kaget. Ia sangat menuntut serta di tingkat yang sangat tinggi- dia menghasilkan yang terbaik dari dirimu. Aku sudah tumbuh dengan pesat bersamanya.
Membagikan keyakinan serta kepercayaan itu berarti banyak- tetapi ia pula terus mendesak aku.
Ia mau aku bawa bola, berani buat melaksanakannya serta ia membiarkan aku melaksanakannya. Saat ini bergantung pada pengambilan keputusan, perinci kecil serta apa yang dapat terus aku tambahkan. Pakai badanmu, pakai kekuatanmu.
Ia menciptakan metode buat tingkatkan pemain dan mempunyai semangat buat memenangkan pertandingan, serta itu bisa jadi gimana ia berbeda dari manajer yang lain.
Sehabis berkembang dengan mengidolakan wujud semacam Cristiano Ronaldo, Paul Pogba, serta Neymar, Rogers saat ini terletak di panggung yang sama dengan mereka. Namun ia belum berakhir.
Pemain internasional Inggris U- 21 ini sudah memandang rekan- rekannya melompat ke regu senior, jalan yang dia niatkan buat diiringi.
Bermain di turnamen besar buat negeri merupakan impian.
Aku tidak hendak merasa sakit hati bila aku tidak terpilih. Ini merupakan tekad aku, namun mudah- mudahan aku dapat terus mengetuk pintu.
Sangat menyegarkan buat melihatnya serta menampilkan kalau jalan tersebut memanglah berarti suatu dari sepak bola muda Inggris.