Divock Origi Dibuang ke Tim Bocil AC Milan
4 min read
Divock Origi Dibuang ke Tim Bocil AC Milan – Fans Liverpool membentangkan spanduk bertuliskan: Football Without Origi is Nothing.“ Origi merupakan seseorang legenda,” kata Jurgen Klopp,“ Orang- orang hendak menulis novel tentangnya. Bila tidak, hingga aku hendak melaksanakannya.”
Sayangnya, belum pula menulis novel tentang Origi, Klopp telah berangkat. Tidak terdapat novel lain yang secara spesial mangulas kehebatan Divock Origi. Jadi legenda? Ah, pasti kelewatan. Origi toh telah tidak lagi di Liverpool. Fans The Reds apalagi bisa jadi mulai menghapus memori tentangnya.
Nasib Origi tidak semanis perkataan Klopp. Alih- alih terus meroket, hingga pada titik layak diucap legenda, Origi terjungkal serta terlempar jauh dari garis edar. Keputusannya buat membela AC Milan nyatanya jalur ninja yang galat ditempuh. Disebut- sebut jadi pelapis Olivier Giroud, nasibnya malah kacau balau.
Origi tidak dipakai lagi. Dia dibuang ke regu bocil AC Milan. Siapa yang membuangnya? Tiada lain merupakan Zlatan Ibrahimovic. Gimana cerita pemain yang dahulu diucap“ pembeda” di Liverpool ini jadi pemain awal yang jadi korban kebrutalan Zlatan? Ayo membuka pintu ceritanya.
Kita, ataupun sebagian dari kita memahami Divock Origi bukan selaku pemain utama. Dia pelapis. Pemain yang kerap duduk di bangku cadangan dibanding turun selaku starter. Origi bukan opsi utama serta bukan sungai berhasil Liverpool.
Oleh sebab itu, dikala Jurgen Klopp menurunkannya, Origi dapat langsung berikan akibat, jadi seseorang supersub. Origi acap kali menghasilkan momen tidak terduga. Misalnya, di ekspedisi Liverpool merengkuh gelar Liga Champions 2018/ 19.
Fans Liverpool harusnya ingat gimana Origi mencetak brace ke gawang Barcelona di semifinal Liga Champions 2018/ 19. Kedua berhasil Origi itu bawa Liverpool comeback 4- 0, sehabis pada leg awal kalah 3- 0 di Camp Nou. Dari situ julukan“ sang pembeda” juga tersemat pada diri Divock Origi.
Liverpool yang sukses comeback melangkah ke final. Di hadapan 63 ribu pemirsa di Wanda Metropolitano, Origi tidak turun semenjak menit dini. Dia duduk di bangku cadangan. Sehabis berhasil penalti Mohamed Salah di 2 menit laga berjalan, The Reds kesusahan membobol gawang Tottenham Hotspur. Kebalikannya, Spurs coba mencetak berhasil.
Di tengah suasana itu, Klopp perlu berhasil bonus. Paling tidak buat mengunci kemenangan. Merambah 3 menit jelang laga bubar, Origi mencetak berhasil sehabis sukses mengendus bola di kotak penalti Spurs. Berhasil itu mengunci gelar Liga Champions. Liverpool kesimpulannya mencapai gelar yang 14 tahun kandas diperoleh.
Merujuk tulisan Okky Ardiansyah di The Flanker, keputusan Origi pindah ke AC Milan pada tahun 2022 kemudian, dapat jadi salah satu jalur ninja terbaik. Konteksnya dikala itu, AC Milan serta Origi bersama kesengsem. Milan mau Origi. Origi juga, yang kontraknya habis di akhir masa 2021/ 22, bersedia terbang ke Milan.
Origi bahagia bisa regu baru. Rossoneri bahagia menemukan pemain baru tanpa menghasilkan bayaran transfer. Tetapi, mirisnya, berangkat ke Kota Fashion, Origi malah bergandengan tangan dengan keapesan.
Tetapi, dia cuma mencetak 2 berhasil saja. Tidak hanya seret berhasil, Origi pula terkendala luka. Luka yang didapatkannya dikala membela Liverpool kambuh di AC Milan, memaksanya susah buat menyesuaikan diri. Sebagian kali dia mesti absen membela Rossoneri sebab luka.
Total, sepanjang masa 2022/ 23, merujuk Transfermarkt, Origi turun di 36 laga AC Milan secara totalitas. Tetapi, tidak terdapat berhasil lain tidak hanya satu golnya ke gawang Monza serta satu golnya ke gawang Sassuolo kala mengalami 2 regu itu di Serie A. Origi juga kesimpulannya dipulangkan ke Inggris.
Forest yang bermain di Liga Inggris masa 2023/ 24 meminjam Origi. Malangnya, kembali berlaga di Premier League, malah nasib Origi makin amblas. Betul kalau dia turun di 20 laga Premier League bersama Forest, tetapi tidak terdapat satu juga berhasil yang dicetak. Merujuk Pulse Sports, perkaranya soal menyesuaikan diri.
Origi kurang dapat membiasakan sistem yang berbeda dengan sistem yang diterapkan Jurgen Klopp. Kekurangan arahan yang taktikal pula pengaruhi performanya di atas lapangan. Di Liverpool, Klopp begitu mempercayainya, lagi di regu lain, baik itu di Forest ataupun Milan, keyakinan kepadanya menurun.
Hal- hal itu buat kemampuan Origi tidak keluar. Tingkatan keyakinan dirinya juga melemah. Hasilnya itu tadi, Origi makin terperosok. Regu semacam Nottingham Forest saja cuma memanfaatkannya semusim.
Telah jatuh tertimpa beton. Sehabis masa yang kurang baik bersama Forest, Origi wajib berjumpa wujud temperamental yang jadi petinggi Rossoneri. Wujud inilah yang membuang Origi dari tingkat paling tinggi ke tingkat yang mustahil menemukan atensi.
Sebagian bulan saat sebelum masa 2024/ 25 bergulir, suatu kejutan tiba dari mantan pemain AC Milan. Zlatan Ibrahimovic kembali. Tetapi, tidak buat capek- capek lari di atas lapangan. Redbird Capital, industri yang menaungi AC Milan memintanya jadi penasehat.
Gerry Cardinale, bos AC Milan, semacam dilansir Anadolu Agency berkata, keputusan buat merekrut eks pemain Timnas Swedia itu ialah keputusan gampang. Siapa juga yang memahami AC Milan, jatuh hati pada regu ini, tentu memahami wujud Zlatan Ibrahimovic. Gerry yakin Zlatan memiliki keahlian buat meningkatkan Milan.
Dari sisi Zlatan, dia tidak bisa menolak tawaran dari Redbird.“ Kala peluang ini tiba,” kata Zlatan,“ Aku merasa mempunyai banyak perihal buat diberikan.” Jadilah dia penasehat spesial dewan direksi. Zlatan tidak cuma diberikan wewenang buat bicara, tetapi pula bisa memastikan arah klub, tercantum siapa- siapa yang bakal ikut serta di regu utama.
Tidak terkecuali pengaruh di regu utama. Kebetulan korban pertamanya merupakan Divock Origi. Zlatan tidak hendak memasukkan mantan pemain Liverpool itu ke regu utama AC Milan.
Mengutip Mozzart Sport, Ibra menarangkan kalau Origi senantiasa jadi bagian AC Milan, tetapi dia tidak masuk rencana regu utama masa depan. Alih- alih, Divock Origi malah dibuang ke Milan Futuro, ataupun skuad AC Milan U- 23 yang bermain di divisi ketiga.
Statment itu dikatakannya berbarengan dengan peresmian Paulo Fonseca selaku pelatih baru il Diavolo Rosso. Ini jadi ironis, sebab Origi merupakan salah satu pemain dengan pendapatan paling tinggi di AC Milan. Bisa jadi pendapatan serta performa yang tidak seiringan jadi alibi kenapa Ibra tidak memasukkan Origi ke skuad utama.
Lebih dari itu, ini jadi semacam sinyal kalau Origi bisa jadi hendak dilepas pada akhir masa depan. Tidak hanya Origi, Zlatan Ibrahimovic pula membuang Fode Ballo- Toure ke regu U- 23.