May 4, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Dominasi Tak Terbantahkan Pelatih Spanyol di 2024

5 min read

Dominasi Tak Terbantahkan Pelatih Spanyol di 2024 – Drama 8 berhasil tersaji di final Olimpiade Paris 2024. Spanyol asuhan Santi Denia tampak memesona dikala mengalahkan tuan rumah, Prancis dengan skor 5- 3. Denia sukses menyudahi penantian sepanjang 23 tahun buat kembali memperoleh medali emas di ajang Olimpiade. Prestasi ini terus menjadi menegaskan dominasi Spanyol di dunia sepakbola.

Sebab saat sebelum menjuarai Olimpiade, Spanyol telah lebih dahulu menjuarai Euro U- 19 serta Euro 2024 dengan mengandalkan pelatih lokal. Menariknya, dominasi pelatih- pelatih Spanyol bukan cuma di tingkat internasional saja. Bila kamu belum sadar, tahun 2024 banyak klub- klub Eropa yang mencapai gelar serta mengukir sejarah berkat campur tangan pelatih Spanyol. Ingin fakta?

Liga Inggris

Tercatat cuma Serie A salah satunya kompetisi di 5 liga top Eropa yang tidak sanggup didominasi oleh pelatih- pelatih Spanyol. Itu sebab Serie A ditempati pelatih- pelatih lokal. Masa kemudian saja, 4 besar Serie A didominasi oleh pelatih Italia.

Tetapi, di liga lain pelatih- pelatih Spanyol begitu digdaya. Kita mulai dari Liga Inggris. Di kompetisi yang katanya terbaik di dunia itu banyak pelatih Spanyol yang mendulang prestasi serta mengukir sejarah dalam satu tahun terakhir. Pep Guardiola contohnya.

Dirinya jadi manajer awal yang membawakan timnya juara Liga Inggris sebanyak 4 kali secara beruntun masa kemudian. Catatan tersebut melewati pencapaian Sir Alex Ferguson yang lebih dahulu cuma sukses bawa Manchester United mencapai gelar Liga Inggris sebanyak 3 kali secara beruntun.

Tidak hanya itu, 3 dari 4 regu paling atas di Liga Inggris masa 2023/ 24 dilatih oleh orang Spanyol. Di urutan kedua, terdapat Arsenal yang ditukangi oleh Mikel Arteta. Walaupun pada kesimpulannya kandas menjuarai liga, manajer kelahiran San Sebastian itu menjadikan Arsenal pesaing keperkasaan Manchester City di papan atas Liga Inggris dalam 2 tahun terakhir.

Sedangkan di urutan keempat, terdapat Unai Emery. Wujud yang bawa pergantian untuk Aston Villa. Perjuangan The Villans juga tidak dapat dikata gampang. Ollie Watkins cs wajib bersaing dengan klub- klub raksasa lain semacam Manchester United, Tottenham, sampai Newcastle United. Walaupun begitu, Di dasar asuhan Unai Emery, Villa lama- lama mulai kehabisan status klub mediokernya.

Masa kemudian, pelatih kelahiran Hondarribia, Spanyol itu sukses mencatatkan sejarah untuk publik Birmingham sehabis membawakan Villa kembali berlaga di Liga Champions masa depan. Fyi aja nih, meski Villa sempat menjuarai kompetisi tersebut, tampaknya mereka telah absen lama sekali. Terakhir kali Villa mentas di UCL merupakan tahun 1983.

La Liga

Itu kan di Inggris, terus gimana berita pelatih- pelatih Spanyol di kompetisi dalam negeri? Walaupun yang menjuarai La Liga masa kemudian merupakan Real Madrid, yang mana bukan dilatih orang Spanyol, melainkan orang Italia. Pelatih asal Spanyol senantiasa mengukir prestasi yang menarik buat diulas.

3 dari 5 regu paling atas La Liga ditangani oleh pelatih asal Spanyol. Di urutan kedua terdapat Barcelona yang kala itu masih dilatih oleh Xavi Hernandez, di posisi ketiga terdapat Girona yang dilatih oleh Michel, serta di urutan kelima terdapat Athletic Bilbao yang ditukangi oleh Ernesto Valverde. Tanpa menyepelehkan mutu Xavi, 2 nama terakhir terbilang lebih menarik buat dibahas.

Diawali dari Ernesto Valverde, dirinya sukses membawakan Bilbao mencapai trofi Copa Del Rey masa kemudian. Bilbao menang adu penalti 4- 2 atas Real Mallorca di laga final sehabis kedua regu bermain imbang 1- 1 sepanjang 120 menit pertandingan. Prestasi tersebut terasa istimewa sebab ini merupakan gelar Copa Del Rey awal untuk Bilbao sehabis penantian sepanjang 40 tahun.

Sedangkan Michel, dirinya memanglah tidak membagikan trofi apa juga buat Girona masa kemudian. Tetapi gimana dirinya mengelola regu sangat luar biasa. Pelatih kelahiran Madrid itu menyulap klub medioker semacam Girona jadi klub penantang gelar di papan atas La Liga masa 2023/ 24.

Tidak hanya itu, Michel pula membuat Girona jadi regu yang sangat giat dalam membobol gawang lawan. Girona mengakhiri masa 2023/ 24 dengan torehan 85 berhasil. Dengan penampilan yang luar biasa itu, Michel sukses bawa Girona finis di urutan ketiga klasemen La Liga serta berhak tampak di Liga Champions masa depan.

Bundesliga

Sedangkan di Bundesliga, kita seluruh telah ketahui gimana legenda sepakbola Spanyol, Xabi Alonso menyihir segala publik Jerman dengan Bayer Leverkusen- nya. Isyarat Alonso bakal bawa Leverkusen melesat telah nampak semenjak pekan- pekan dini Bundesliga masa 2023/ 24.

Skuad asuhan Xabi Alonso tancap gas semenjak peluit kick off Liga Jerman dibunyikan. Dalam 3 pertandingan awal, Die Werkself senantiasa mencapai kemenangan. Itu membuat mereka langsung memuncaki klasemen. Dominasi itu dapat dipertahankan oleh Xabi Alonso sampai akhir masa. Bayer Leverkusen juara Bundesliga dengan status tidak terkalahkan, alias invincible. Mereka jadi yang awal melaksanakannya di Bundesliga.

Bukan itu saja. Dengan gelar yang dihadirkannya, Xabi Alonso sudah membebaskan kutukan neverkusen yang telah menempel di badan Bayer Leverkusen. Tidak hanya jadi gelar Bundesliga awal semenjak klub itu berdiri 120 tahun kemudian, gelar ini jadi dini keruntuhan dominasi sebelas tahun Bayern Munchen di kancah dalam negeri.

Di luar itu, Xabi Alonso sesungguhnya nyaris mewujudkan treble sebab menggapai final di 2 kompetisi yang lain, ialah DFB Pokal serta Europa League. Sayangnya, walaupun sukses menjuarai DFB Pokal, Leverkusen takluk dari Atalanta di final Europa League. Tetapi, mengawinkan 2 gelar dalam negeri senantiasa jadi prestasi yang membanggakan untuk Alonso serta Leverkusen.

Ligue 1

Di luar kompetisi- kompetisi itu, terdapat Luis Enrique yang sukses mendominasi Liga Prancis bersama PSG. Keputusan menukangi PSG dirasa pas pasca dirinya meninggalkan letaknya selaku pelatih Timnas Spanyol pada 2022. Pelatih terbaik di dunia masa 2014/ 15 itu berhasil hantarkan Les Parisien menangi Piala Luar biasa Prancis, Piala Prancis serta Ligue 1.

Pencapaian ini sepatutnya tidak sangat mengejutkan untuk fans sepakbola. Sebab Les Parisiens merupakan klub terkaya bila dibanding dengan klub- klub lain di kasta paling tinggi Liga Prancis. Dengan suntikan dana melimpah, PSG dapat mendatangkan pemain- pemain bintang yang apalagi tidak sempat masuk radar klub- klub pesaingnya.

Tetapi bila bukan Luis Enrique orangnya, bisa jadi saja PSG hendak kehabisan gelarnya. Perihal tersebut sempat terjalin di masa 2020/ 21. Kala itu, PSG wajib rela gelar Liga Prancis jatuh ke tangan Lille asuhan Christophe Galtier. Apalagi, buat Piala Prancis, ini jadi gelar awal PSG semenjak 2021.

Kenapa Dapat Begitu?

Eits, kita tidak boleh melupakan Jose Luis Mendilibar yang membawakan Olympiakos juara Conference League 2023/ 24. Tidak hanya itu, Mendilibar pula menggagalkan dominasi pelatih Italia di kompetisi Eropa.

Dengan catatan tersebut, pelatih asal Spanyol betul- betul mendominasi di mana juga mereka terletak. Dari nama- nama tersebut, Pep Guardiola boleh dikata jadi pembuka gerbang kesuksesan untuk pelatih- pelatih Spanyol yang lain. Lewat Barcelona serta sepakbola indahnya, Guardiola memulai supremasi pelatih Spanyol di Eropa.

Secara universal, kunci dari kesuksesan pelatih Spanyol masa kemudian tidak lepas dari pendekatan serta inovasi taktiknya. Kita dapat amati Luis Enrique yang senantiasa terdepan dalam mencampurkan sains serta sepakbola. Kemudian terdapat Pep Guardiola yang terus menelurkan taktik- taktik baru tiap tahunnya. Tidak heran banyak yang memprediksi kalau dalam sebagian tahun kedepan pengaruh Spanyol di sepakbola Eropa hendak terus menguat.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.