Drama Inter Milan Gagal Menang, hingga Nyaris Baku Hantam
4 min read
Drama Inter Milan Gagal Menang, hingga Nyaris Baku Hantam – Ikuti 4 kenyataan Inter Milan kandas menang melawan Genoa pada minggu pembuka Liga Italia Serie A, Marcus Thuram on fire, sampai Francesco Acerbi hampir baku hantam.
Juara bertahan Liga Italia Serie A, terbuat frustrasi oleh perlawanan Genoa pada minggu pembuka masa 2024/ 2025. Bertandang ke Stadion Luigi Ferraris, kemenangan Inter Milan di depan mata wajib buyar akibat berhasil pemain Genoa di penghujung laga, Sabtu( 17/ 8/ 2024).
Skor akhir 2- 2 jadi penutup laga tersebut, yang membuat Inter Milan kembali cuma bawa satu poin. Hasil imbang ini sekalian memperpanjang kutukan Nerazzurri kala melawat ke markas Genoa. Alasannya, dari 3 pertemuan terakhir di markas Genoa, Inter Milan tidak sempat menang di Marassi.
Satu poin yang didapat di minggu pembuka Serie A jadi sinyal bahaya untuk Inter Milan yang berniat mempertahankan gelar juara masa ini.
1. Marcus Thuram on Fire
Sesungguhnya Inter Milan tampak mendominasi di laga tersebut dengan serbuan kilat yang dimotori Marcus Thuram. Penyerang asal Prancis itu apalagi jadi petaka untuk Genoa semenjak peluit kick off dibunyikan. Di dini laga, Marcus Thuram langsung berikan ancaman pada gawang Pierluigi Gollini dengan sepakan kaki kanan. Untungnya, bola masih dapat diduga kiper Genoa.
Namun, dalam 2 peluang yang lain, Gollini kandas membendung ancaman yang dilepaskan Marcus Thuram. Menit 30, Marcus Thuram sukses menggetarkan gawang Genoa dengan sundulan, menggunakan assist Nicolo Barella. Pada babak kedua, Marcus Thuram kembali meyakinkan ketajamannya dengan menggandakan skor.
Thuram mencongkel bola buat menaklukkan gawang Gollini serta mengganti peran jadi 2- 1 buat Nerazzurri. Sayang, 2 berhasil Marcus Thuram belum lumayan mengamankan hasil akhir Inter Milan. Alasannya, Genoa sanggup membandingkan peran di penghujung pertandingan melalui aksi Junior Messias.
Eks penyerang AC Milan itu meneruskan bola rebound hasil sepakan penalti buat memforsir laga berakhir dengan skor 2- 2. Walaupun demikian, 2 berhasil yang dicetak Marcus Thuram telah lumayan buat meyakinkan start yang baik untuk penyerang 27 tahun ini.
2. Performa Yann Sommer Jeblok
Penampilan Yann Sommer jauh di dasar ekspektasi, menyusul beberapa kesalahan yang dikerjakannya di dasar mistar. Kesalahan awal terjalin dikala Yann Sommer kandas membaca arah bola sepakan freekick.
Bola yang ditepis Yann Sommer menuju ke Alessandro Vogliacco yang berdiri di depan gawang. Dengan tenang, bek Genoa itu menceploskan bola buat membuka keunggulan. Sommer pernah melaksanakan 5 penyelamatan buat menghindarkan gawang Nerazzurri dari kebobolan.
Namun, dia banyak melaksanakan kesalahan dalam suasana build up. Kiper asal Swiss tersebut sering salah dalam menyodorkan umpan dari kakinya. Sementara itu Yann Sommer masa kemudian memiliki kekuatan serta insting yang baik dalam membebaskan umpan- umpan pendek ataupun panjang via kedua kakinya.
Kesalahan kedua terjalin kala Yann Sommer menepis penalti sepakan Junior Messias. Sesungguhnya, kiper 35 tahun itu sanggup membaca arah bola penalti yang dilepaskan Junior Messias. Namun bola tepisan Yann Sommer malah jatuh pas di depan Junior Messias. Dampaknya, eks penyerang AC Milan itu dengan gampang meneruskan bola ke gawang Inter Milan, buat memforsir laga berakhir imbang 2- 2.
3. Acerbi Hampir Baku Hantam
Menjelang laga bubar, bek pensiunan Inter Milan, Francesco Acerbi ikut serta adu alasan dengan seseorang pemain Genoa. Tidak dikenal siapa pemain yang memancing amarah bek berumur 36 tahun itu. Suasana tersebut jelas mengganggu konsentrasi pertahanan Inter Milan di menit- menit akhir.
Walhasil, kesalahan terjalin di lini balik Nerazzurri yang berbuah penalti buat Genoa. Dalam rekaman kamera, Francesco Acerbi nampak beradu mulut dengan seseorang pemain Genoa. Seusai wasit meniup peluit panjang, Francesco Acerbi nampak mengejar pemain Genoa sampai ke lorong mengarah ruang ubah.
Namun, aksi Francesco Acerbi dengan kilat dihentikan Marcus Thuram. Thuram setelah itu menarik Acerbi serta membawanya kembali ke lapangan buat membagikan apresiasi kepada para fans Inter Milan. Nampak pula Marcus Thuram sebagian kali memperingatkan Francesco Acerbi buat meredakan emosinya.
4. Keputusan wasit rugikan Nerazzurri
Laga yang dipandu wasit Ermanno Feliciani ini sedikit merugikan Inter Milan selaku regu tamu. Ketegasan serta kejelian Ermanno Feliciani jadi sorotan sebab sebagian kali menciptakan keputusan yang polemik. Untuk pihak Inter Milan, wasit sudah membatalkan satu berhasil serta penalti yang sepatutnya jadi kepunyaan Nerazzurri.
Apalagi Ermanno Feliciani terpaksa menijau VAR sebanyak 4 kali buat beberapa insiden berbeda. Awal, wasit asal Italia itu menganulir penalti yang sepatutnya jadi keuntungan untuk Inter Milan.
Awal mulanya Ermanno Feliciani membagikan hadiah penalti buat Nerazzurri akibat Marcus Thuram terjatuh di kotak terlarang dikala hendak membebaskan tembakan. Thuram terjatuh sebab terdapat sentuhan dari kaki Milan Badelj.
Keputusan penalti itu menemukan keluhan dari para pemain Genoa sebab merasa Badelj lebih dahulu menimpa bola dibanding kaki Thuram. Wasit lalu mengecek siaran VAR buat membenarkan insiden tersebut.
Benar saja, Ermanno Feliciani membatalkan keputusan penalti buat Inter Milan sebab merasa tidak terdapat pelanggaran pada Marcus Thuram. Kedua, wasit menganulir berhasil Inter Milan yang dicetak Federico Dimarco.
Itu terjalin di babak kedua dikala Federico Dimarco menggetarkan gawang Genoa sehabis meneruskan assist Matteo Darmian. Wasit setelah itu memandang siaran VAR buat membenarkan berhasil tersebut.
Sehabis memandang VAR, Ermanno Feliciani membatalkan berhasil buat Nerazzurri sebab memandang Matteo Darmian lebih dahulu terletak di posisi offside. Sebagian menit setelah itu, VAR kembali jadi dorongan Ermanno Feliciani dalam memastikan keputusannya. Itu terjalin dikala wasit tidak mengesahkan berhasil kedua Marcus Thuram.
Wasit merasa Thuram telah terletak di posisi offside saat sebelum berhasil terbentuk. Tetapi sehabis memandang VAR, dia mengesahkan berhasil buat Nerazzurri sebab Marcus Thuram tidak terletak dalam posisi offside.
Jelang laga bubar, Ermanno Feliciani kembali berurusan dengan VAR buat membenarkan insiden penalti di kotak terlarang Nerazzurri. Ini terjalin akibat Yann Bisseck mengestimasi bola sundulan namun menimpa tangannya. Insiden itu tidak dilihat Ermanno Feliciani.
Namun keputusannya berganti dikala para pemain Genoa yang terletak di bangku cadangan, merambah lapangan buat memprotes keputusan wasit. Iapun mengecek VAR, kemudian membagikan hadiah penalti buat Genoa. Penalti tersebut merupakan petaka untuk Inter Milan sebab bola muntah sanggup diselesaikan Junior Messias buat menyeimbangkan hasil akhir.