Duo Real Madrid Terikat dengan Kelanjutan Karier Carlo Ancelotti
2 min read
Duo Real Madrid Terikat dengan Kelanjutan Karier Carlo Ancelotti – Masa depan 2 pemain Real Madrid, Aurelien Tchouameni serta Ferland Mendy, saat ini tengah terletak dalam ketidakpastian yang dipengaruhi oleh kelanjutan jabatan Carlo Ancelotti selaku pelatih utama.
Laporan Alejandro Alcaraz di SPORT mengatakan kalau keberlanjutan karier manajer Carlo Ancelotti di Santiago Bernabéu bisa memastikan nasib kedua pemain ini di regu.
Keduanya saat ini jadi sorotan, bukan cuma sebab performa mereka yang dinilai kurang tidak berubah- ubah, namun pula sebab ekspektasi besar yang wajib mereka memenuhi selaku pemain Real Madrid.
Aurelien Tchouameni, gelandang yang dibeli dari Monaco dengan nilai besar Rp 1, 36 Trilyun, pernah tampak brilian pada masa perdananya di Spanyol. Tetapi, bersamaan waktu, ia mulai mengalami tekanan buat penuhi standar game Real Madrid.
Klub memerlukan seseorang gelandang yang sanggup membagikan donasi signifikan dalam pertahanan serta serbuan, tetapi Tchouameni dinilai belum seluruhnya penuhi kedudukan ini.
Suasana ini terus menjadi susah menurutnya sebab persaingan dengan Federico Valverde serta Eduardo Camavinga yang menampilkan performa lebih tidak berubah- ubah. Kemampuan kepergian Tchouameni apalagi diperkirakan bisa membagikan pendapatan kembali sebesar nilai transfer awal mulanya.
Kendati demikian, ketidakpastian pula melingkupi masa depan Ferland Mendy. Ancelotti memanglah mengapresiasi keahlian bertahan Mendy, namun kontribusinya di lini serbu dikira masih sedikit.
Dengan sejarah bek sayap melanda yang kokoh semacam Roberto Carlos serta Marcelo, Real Madrid berharap lebih dari Mendy dalam membagikan lebar serta kedalaman serbuan.
Minimnya donasi ofensif dari bek kiri ini memunculkan celah dalam taktik regu, sehingga membuat opsi semacam Alphonso Davies terus menjadi dipertimbangkan bila Mendy tidak sanggup tingkatkan performanya di zona penyerangan.
Permasalahan Endrick serta Arda Guler
Tidak hanya permasalahan Tchouameni serta Mendy, Real Madrid pula mengalami hambatan terpaut komposisi pemain yang dipunyai Ancelotti. Regu ini dipadati oleh banyak pemain dengan reputasi besar, semacam Vinicius Jr., Jude Bellingham, Kylian Mbappe, serta Valverde, yang membuat Ancelotti kesusahan melaksanakan rotasi.
Untuk Ancelotti, tekanan buat menempatkan nama- nama besar di lapangan sudah menghalangi fleksibilitasnya dalam mengelola regu. Suasana ini berakibat pada para pemain muda semacam Endrick serta Arda Guler, yang kesusahan memperoleh menit bermain sebab opsi Ancelotti lebih terfokus pada pemain inti yang susah dipindahkan.
Hingga dikala ini, hierarki klub, tercantum presiden Florentino Perez, mulai mempertanyakan keputusan Ancelotti yang tidak berikan waktu bermain lebih banyak untuk para pemain muda berbakat ini.
Walaupun Endrick serta Guler sudah menampilkan kemampuan menjanjikan dalam sebagian penampilan pendek, Ancelotti masih cenderung lebih memilah pemain senior walaupun performa mereka kurang optimal.
Contohnya, kala Mbappe kesusahan di posisi penyerang tengah, Endrick tidak diberi peluang buat tampak. Begitu pula dengan Guler, yang tidak dimainkan meski regu mengalami permasalahan kreativitas di lini tengah.