Erik ten Hag Gagal Penuhi Dua Janji Utamanya di Man United
2 min read
Erik ten Hag Gagal Penuhi Dua Janji Utamanya di Man United – Erik ten Hag dinilai kandas penuhi 2 janji utamanya semenjak bergabung dengan Manchester United. Semenjak dini kepemimpinannya, Ten Hag berkomitmen buat memperkenalkan game yang menghibur serta kemenangan untuk The Red Devils, tetapi sampai saat ini, perihal tersebut belum tercapai secara tidak berubah- ubah.
Permasalahan ini terus menjadi jelas nampak pada masa 2024/ 25, di mana performa Manchester United belum menampilkan pertumbuhan signifikan, baik dari segi hasil ataupun mutu game.
Dalam 7 pertandingan awal Premier League masa ini, Manchester United cuma mencetak 5 berhasil, jumlah yang sangat sedikit dibanding tim- tim papan atas yang lain. Apalagi, dari segi produktivitas, cuma regu promosi Southampton yang mencetak lebih sedikit berhasil, ialah 4 berhasil.
Ini jadi alarm untuk regu yang diketahui mempunyai sejarah serbuan tajam. Hasil imbang 0- 0 melawan Aston Villa di Villa Park akhir minggu kemudian jadi pertandingan ketiga berturut- turut di liga di mana United kandas mencetak berhasil.
Catatan Positif
Walaupun begitu, terdapat sebagian perihal positif yang dapat diambil dari pertandingan melawan Villa. Dengan mencatatkan clean sheet keempat mereka masa ini, United paling tidak sukses membetulkan pertahanan yang lebih dahulu rapuh.
Pada 2 pertandingan lebih dahulu, mereka kebobolan 6 berhasil melawan Tottenham Hotspur serta FC Porto. Perihal ini membuat Ten Hag mempersiapkan timnya buat mengutamakan soliditas pertahanan di Midlands, serta perihal tersebut sukses dicoba.
Tetapi, walaupun clean sheet bisa dikira selaku prestasi, spesialnya melawan regu semacam Aston Villa yang baru saja mengalahkan Bayern Munchen, minimnya berhasil serta kemenangan terus menaikkan rasa frustrasi di golongan pendukung.
Para fans United terus menjadi frustrasi dengan style game regu yang nampak kehilangan ilham, paling utama di sepertiga akhir lapangan. Di sebagian pertandingan, semacam dikala melawan Southampton serta Barnsley, United pernah tampak apik, tetapi kegagalan mereka melindungi konsistensi membuat performa regu terasa sangat stagnan.
Sokongan setia dari tribun terdengar terus menjadi nyaring, dengan teriakan“ Serbu, serbu, serbu” yang menggambarkan kekecewaan mereka terhadap minimnya agresivitas dalam melanda.
Janji Ten Hag
Dikala Ten Hag awal kali datang di Old Trafford pada Mei 2022, ia berjanji hendak memperkenalkan sepak bola yang menghibur serta pula kemenangan. Ia melaporkan kalau timnya hendak berjuang bersama, bersatu, serta berupaya mencapai hasil positif di tiap pertandingan.
Bila game indah tidak membolehkan, paling tidak United wajib menang. Tetapi, realitasnya, kedua aspek tersebut belum nampak secara tidak berubah- ubah di dasar asuhan Ten Hag. Sampai dikala ini, bukti diri game yang ia janjikan belum seluruhnya terealisasi di lapangan.
Pasti saja, tiap klub besar berhak hadapi periode penyusutan, tetapi suasana United di dasar Ten Hag terus menjadi mengkhawatirkan. Dalam banyak pertandingan, game mereka tidak cuma kurang menghibur, namun pula kerap kali nampak membingungkan serta tidak terorganisir.
Perihal ini membuat banyak pihak mempertanyakan apakah Ten Hag betul- betul sanggup mengganti nasib United serta mempraktikkan style game yang cocok dengan bukti diri klub.
Telah 3 masa berjalan semenjak Ten Hag mengambil alih sofa manajer di Manchester United, tetapi visinya belum nampak secara jelas serta tidak berubah- ubah. Masa depannya di klub juga mulai diragukan, paling utama bila performa regu tidak lekas hadapi revisi signifikan dalam waktu dekat.