Erik Ten Hag Ngotot Tolak Adopsi Taktik Klopp di Liverpool
2 min read
Erik Ten Hag Ngotot Tolak Adopsi Taktik Klopp di Liverpool – Erik ten Hag formal dipecat dari Manchester United pada hari Senin kemudian. Keputusan klub ini tiba sehabis performa mengecewakan di dini masa yang tidak sanggup penuhi ekspektasi para petinggi serta fans United.
Pelatih asal Belanda ini, memikul tanggung jawab besar tanpa mendelegasikan tugas yang bisa jadi dapat meringankan beban kerjanya.
Salah satu contohnya merupakan kala Manchester United menganjurkan supaya Ten Hag membiarkan mantan asistennya, Steve McClaren, menanggulangi konferensi pers buat laga Piala Liga. Tetapi, Ten Hag memilah buat senantiasa mendatangi tiap tugas media, sebab ia merasa pesan yang di informasikan kepada media wajib tiba langsung darinya.
Di tengah tekanan yang dihadapinya, Ten Hag menolak buat menjajaki pendekatan Jurgen Klopp di Liverpool, di mana Klopp kerap kali mengizinkan asistennya, Pep Ljinders, buat mendatangi konferensi pers saat sebelum pertandingan piala.
Perilakunya ini didasari kemauan buat terus memegang kendali penuh atas seluruh perihal, tercantum kedudukan media yang malah menaikkan beban kerjanya. Apalagi, kala dimohon membagikan wewenang wawancara kepada asisten manajernya, Ruud van Nistelrooy, Ten Hag menolak serta memilah buat senantiasa memegang kendali atas komunikasi media klub.
Kedudukan Dominan Ten Hag
Kedudukan dominan Ten Hag tidak cuma menyudahi pada tugas media, namun pula memasuki ke keputusan- keputusan yang lebih personal di dalam klub. Salah satu contohnya merupakan pemilihan no punggung pemain.
Kala no 7 yang legendaris di Manchester United sepatutnya diteruskan kepada pemain berbakat Alejandro Garnacho, Ten Hag malah memilah buat memberikannya kepada pemain baru, Mason Mount.
Keputusan ini, semacam banyak keputusannya yang lain, menampilkan kepribadian tegasnya dalam mengambil keputusan yang seluruhnya ia rasa benar, terlepas dari pemikiran universal ataupun tradisi klub.
Di sisi lain, Ten Hag pula melaksanakan bermacam pergantian besar yang diakui mempengaruhi pada atmosfer ruang ubah. Ia mengganti lapisan regu dengan mencopot jabatan kapten Harry Maguire serta membagikan kedudukan yang lebih besar kepada pemain- pemain baru.
Salah satu pergantian besar yang lain merupakan keterlibatannya dalam memutuskan kepergian Cristiano Ronaldo, yang terjalin di tengah bermacam spekulasi menimpa posisi Ten Hag di klub. Langkah tersebut dikira berani, tetapi sekalian merangsang bermacam kritik, paling utama sehabis performa United tidak kunjung membaik.
Tidak Cocok Hasil Akhir
Walaupun keputusan besar ini seolah menampilkan kontrol penuh Ten Hag atas klub, hasil di lapangan malah memperlihatkan perihal kebalikannya. United cuma terletak di posisi ke- 14 di tabel Premier League sehabis 9 pertandingan, dengan catatan 4 kekalahan.
Suasana ini makin memencet Ten Hag, paling utama sehabis klub menghasilkan dana besar di masa panas buat menguatkan regu. Dampaknya, walaupun sukses melewati peninjauan di akhir masa kemudian, Ten Hag kesimpulannya wajib menerima keputusan pemecatan sehabis kekalahan terkini di Old Trafford pada Pekan kemudian.
Dalam pemikiran banyak pengamat, Ten Hag sesungguhnya telah lumayan beruntung bertahan sampai dikala ini, mengingat penyusutan performa yang terus terjalin. Pada kesimpulannya, performa kurang baik yang berkelanjutan serta kegagalan buat menggapai standar yang diharapkan bawa ekspedisi karier Ten Hag di Manchester United ke kesimpulannya.