May 4, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

FIFA Tutup Mata Saat Sepak Bola China Dicengkeram Pemerintah

5 min read

FIFA Tutup Mata Saat Sepak Bola China Dicengkeram Pemerintah – Federasi ataupun asosiasi sepak bola di dasar naungan FIFA merupakan tubuh independen. Pihak ketiga, tidak terkecuali pemerintah negeri terpaut, dilarang campur tangan. Misalnya, menempatkan salah satu menteri buat mengetuai federasi sepak bola ataupun apalagi menempatkan si presiden itu sendiri.

Telah banyak federasi sepak bola yang disikat FIFA sebab membiarkan pemerintah mengintervensi. Iran, Kenya, Spanyol, hingga Indonesia sempat merasakannya. Tetapi, terdapat satu negeri yang federasi sepak bolanya telah lama dicengkeram presiden tetapi tidak sempat dihukum FIFA. Negeri itu merupakan Cina.

Jadi, apa yang membuat FIFA, dari generasi lebih dahulu sampai Gianni Infantino terkesan semacam kerupuk disiram air di hadapan Cina?

Ketentuan FIFA

Sepanjang berdiri FIFA tidak menginginkan federasi ataupun asosiasi sepak bola menemukan intervensi dari pihak ketiga, tercantum pemerintah. Perihal itu diatur dalam Peraturan FIFA Pasal 17 yang berbunyi,“ Tiap anggota wajib mengelola urusannya secara independen serta tanpa pengaruh pihak ketiga.”

Lewat ketentuan itu, FIFA tidak suka apabila pemerintah campur tangan terhadap federasi sepak bola di suatu negeri. Walaupun sesungguhnya tidak terdapat definisi tentu apa yang diartikan dengan“ campur tangan”. Sebagian kali FIFA menindak tegas federasi yang urusannya dicampuri pemerintah.

Saat sebelum menjuarai EURO 2008, Spanyol sempat terancam tidak diizinkan bertarung di kompetisi sangat bergengsi antarnegara Eropa itu. Penyebabnya, pemerintah Spanyol waktu itu pernah membatasi pemilihan universal pengurus Federasi Sepak Bola Spanyol( RFEF).

Spanyol Diperingatkan Tahun 2018

Kurang lebih 10 tahun sehabis ancaman tidak turut EURO 2008, Federasi Sepak Bola Spanyol ataupun RFEF kembali wajib berurusan dengan FIFA. Mengutip Forbes, ujung tahun 2017, FIFA memanggil pejabat pemerintahan Spanyol serta salah satu dari pengurus RFEF buat mangulas terdapatnya dugaan campur tangan pemerintah.

FIFA mencurigai terdapat intervensi Pemerintah Kerajaan Spanyol atas proses pemungutan suara presiden baru RFEF. Waktu itu RFEF dipandu Juan Luis Larrea selaku presiden sedangkan. Dia mengambil alih Angel Maria Villar yang didorong mundur sebab dakwaan permasalahan korupsi.

Kemauan Larrea buat jadi presiden sampai 2020 memunculkan polemik. Posisi tersebut pada waktu itu pula jadi incaran Luis Rubiales. Rubiales juga mengajukan supaya pemungutan suara terjalin pada 16 Januari 2018.

Perebutan kekuasaan ini kesimpulannya membuat Kabinet Spanyol turun tangan memohon Dewan Berolahraga Spanyol mengadakan pemungutan suara buat memilah presiden RFEF yang baru. Perihal inilah yang membuat FIFA mencuriga terdapatnya intervensi politik.

Isunya setelah itu melebar. Tetapi, sehabis RFEF bersurat dengan FIFA, permasalahan itu kesimpulannya dapat dituntaskan. Pihak RFEF pula membantah jika Spanyol dilarang bermain di Piala Dunia 2018.

Indonesia Dibekukan

Jika di permasalahan tadi RFEF tidak hingga dijerat, beda lagi dengan yang dirasakan federasi sepak bola kesayangan kita. PSSI sempat betul- betul disikat FIFA akibat intervensi dari pemerintah. Itu terjalin 30 Mei 2015 dikala FIFA membekukan PSSI.

Mengutip laporan Tempo, dikala itu terjalin rusak kongsi dalam badan PSSI. Ingat gimana Timnas Indonesia apalagi terdapat 2? Nah, Imam Nahrawi yang berprofesi selaku Menteri Pemuda serta Berolahraga turun tangan buat menanggulangi perebutan kekuasaan di badan induk sepak bola tanah air tersebut.

Intervensi Menpora ini kemudian merangsang perilaku tegas dari FIFA. Masih dari Tempo, FIFA kemudian mengirim pesan sanksi kepada Indonesia pada 30 Mei 2015. Hukuman ini pula memunculkan dampak bola salju. Timnas Indonesia U- 19 serta U- 16 turut terserang imbasnya.

2006, Iran Pula Kena

Hukuman yang diterima Indonesia menggegerkan publik. Tidak cuma publik nasional, tetapi pula internasional. Hukuman itu apalagi lebih parah dari apa yang diterima Iran. Tahun 2006, FIFA sempat menangguhkan Iran sepanjang sebagian bulan buntut dari intervensi pemerintah Iran terhadap federasi sepak bola.

Dikutip Play The Permainan, semenjak Iran dipahami Mahmoud Ahmadinejad, dia cawe- cawe dalam seluruh perihal, tercantum federasi sepak bola. Salah satunya merupakan penyingkiran Mohammad Dadkan selaku presiden federasi yang legal bagi FIFA.

Induk sepak bola dunia itu menekan Iran mengembalikan jabatan presiden FA Iran pada Dadkan. Tetapi, perihal itu tidak dipadati. Iran juga dilarang menjajaki kompetisi internasional pada waktu itu.

Zimbabwe serta Kenya

2 tahun kemudian Zimbabwe serta Kenya pula sempat didamprat FIFA akibat intervensi pemerintahnya. Pihak berwenang Zimbabwe campur tangan melawan inkompetensi, korupsi, serta pelecehan intim yang terjalin di sepak bola negeri tersebut.

Mengutip VOA, FIFA memperhitungkan kalau permasalahan itu wajib diselidiki secara internal, tidak mengaitkan pemerintah. Tetapi, masih dari laporan yang sama, Sport and Recreation Commission Zimbabwe, lewat ketuanya, Gerald Mlotshwa memperhitungkan Gianni Infantino tidak mengerti hukum yang berlaku di Zimbabwe.

SRC Zimbabwe memperhitungkan permasalahan yang terdapat di FA Zimbabwe telah masuk ranah hukum peradilan negeri tersebut. Walaupun begitu, FIFA senantiasa menskors FA Zimbabwe dengan menangguhkan status keanggotaannya.

Sedangkan di Kenya, pemerintah dinilai turut campur mengubah Federasi Sepak Bola Kenya dengan komite sedangkan. Kedua negeri juga dilarang bermain di kompetisi di dasar naungan FIFA ataupun CAF sepanjang masa penangguhan.

Campur Tangan Xi Jinping

Sama semacam negeri lebih dahulu, sepak bola Cina pula dipengaruhi oleh pemerintah. Apalagi pengaruhnya sangat besar. Kerabat Ilkay Gundogan, Ilker Gundogan yang pula seseorang doktor di Universitas Ruhr di Bochum, Jerman menulis kalau sepak bola Cina hadapi pergantian ekstrem di dasar kepemimpinan Xi Jinping.

Setahun selanjutnya, lewat Kongres Rakyat Nasional ke- 12 di Beijing, dia jadi presiden sehabis menemukan sokongan 2. 952 suara. Setahun berselang, Jinping mencengkram sepak bola Cina, tercantum urusan pengembangan.

Mimpinya bawa Cina memenangkan Piala Dunia. Di tangan Jinping, sepak bola Cina pernah mengetuai Asia. Dengan dana besar, sepak bola Cina juga disorot. Pimpinan federasi juga diisi para politikus. Dari Cai Zhenhua sampai Chen Xuyuan terafiliasi dengan partainya si presiden.

Tetapi, menyerahkan urusan sepak bola pada politikus ibarat menyelundupkan tikus ke federasi. Permasalahan korupsi juga terkuak, sepak bola Cina ambruk dalam sekejap. Tetapi Xi Jinping bertanggung jawab.

Dia turun gunung buat mengetuai investigasi guna mencari para garong di sepak bola Cina. Sehabis sebagian tahun, para pencoleng sukses diringkus.

Teranyar, mengutip laporan The Guardian, CFA menjatuhkan larangan seumur hidup pada 38 pemain serta 5 pejabat klub sehabis penyelidikan 2 tahun terpaut skandal pengaturan skor serta perjudian. CFA menciptakan kalau 120 pertandingan sudah diatur serta tidak kurang dari 41 klub ikut serta di dalamnya.

Kenapa FIFA Lembek pada Xi Jinping?

Walaupun campur tangan Xi Jinping pada sepak bola Cina terang- terangan, tetapi FIFA tidak sempat mengungkit kasus ini. Memanglah, sehebat itu ya Xi Jinping, hingga FIFA tidak ubahnya MK kala mengalami anak presiden?

Bagi Aneliya Petrova, pengacara yang fokus menanggulangi permasalahan di bidang berolahraga, dilansir Forbes, FIFA tidak sangat hirau pada Cina. Karena Cina bukan kekuatan sepak bola. Masih bagi Petrova, intervensi yang dicoba Jinping ke sepak bola Cina dengan berikan dana, pula dicoba oleh pemerintah negeri lain.

Di Indonesia, pemerintah sebagian kali menggelontorkan dana buat PSSI. Tetapi terlepas dari itu, bagi Petrova, FIFA tidak ingin kehabisan pasar. Cina merupakan teman baik sebab memiliki duit. Singkatnya, FIFA masih perlu uang, sebaliknya Cina mempunyai duit itu.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.