May 3, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Kemenangan Palace atas Spurs adalah tolok ukur kata Glasner – Manajer Crystal Palace, Oliver Glasner, berkata kalau penampilan timnya melawan Tottenham merupakan” tolok ukur” sehabis mereka mencapai kemenangan awal yang sangat diperlukan di Premier League masa ini. Berhasil awal Jean- Philippe Mateta mengangkut mereka keluar dari zona degradasi serta naik ke peringkat 17, dengan kunjungan ke Wolves yang terletak di posisi kedua dari dasar hendak dicoba akhir minggu depan, sehabis kunjungan ke Aston Villa di Piala Carabao pada hari Rabu.

Tekanan pula terus menjadi bertambah pada Glasner, yang dinaikan jadi bos Palace pada Februari, sehabis cuma mengumpulkan 3 poin dalam 8 pertandingan pembuka mereka. Serta dia berkata kepada BBC Match of the Day:” Kita wajib menunjukkannya lagi dalam 3 hari melawan Aston Villa serta setelah itu melawan Wolves. Ini merupakan tolok ukur. Kamu dapat mencetak berhasil serta kebobolan, ini merupakan sepakbola.”

Sehabis kembali ke starting line- up, pemain Prancis itu membuka kebuntuan sehabis bek Spurs Micky van de Ven gampang terlempar di balik pertahanannya sendiri serta, sehabis adu semprot di kotak penalti, Mateta mencetak berhasil ketiganya masa ini. Regu Ange Postecoglou merespons dengan baik sehabis tertinggal serta usaha putaran Van de Ven dari sudut setelah itu membentur paha rekan setim Brennan Johnson saat sebelum memantul di tiang gawang. Di babak awal, kiper Palace Dean Henderson kesimpulannya wajib berperan kala dia melaksanakan penyelamatan jari yang indah buat menolak James Maddison dalam penampilan top- flight ke- 200.

Sehabis sebagian aksi bagus dari Johnson di dini babak kedua, Dejan Kulusevski tidak sanggup membandingkan peran, sedangkan Eberechi Eze dari Palace menceletakkan bola di dasar Guglielmo Vicario, namun bendera offside dengan benar dinaikan. Penyerang Inggris Eze jadi duri selalu untuk Spurs serta marah kala penalti tidak diberikan sehabis dia ditarik di zona tersebut.

Pemain pengganti Richarlison setelah itu cuma dapat tersenyum kepada pemirsa Palace kala dia kandas melaksanakan kontak dengan bola beresiko Pedro Porro ke kotak 6 yard. Di sisi lain, Adam Wharton nyaris mencetak berhasil Palace pertamanya dengan tendangan dari luar kotak yang indah dengan kaki kanan, namun Vicario sukses menepisnya.

Spurs yang putus asa terus mendesak ke depan mencari penyama berhasil namun pertahanan tuan rumah, yang cuma mencatat satu lembar clean sheet masa ini, bertahan kokoh buat mengangkut mereka keluar dari 3 terbawah.

Eze bersinar dalam kembalinya ke wujud terbaik

Sehabis mencetak 11 berhasil dalam 27 pertandingan liga masa kemudian, minimnya performa Eze masa ini sudah jadi sedikit teka- teki. Pemain berumur 26 tahun tersebut cuma sukses mencetak satu berhasil serta menciptakan dirinya di luar skuad terkini Timnas Inggris sehabis turut berpartisipasi dalam ekspedisi Three Lions ke final Euro 2024 pada bulan Juli.

Sehabis kepergian Michael Olise ke Bayern Munich, Pimpinan Palace Steve Parish berkata ia” kaget” dengan sedikitnya atensi pada Eze sepanjang jendela transfer masa panas.

Pelatih Glasner memilah buat mempersiapkan timnya dalam formasi baru di dini masa, bisa jadi buat menanggulangi kehabisan Olise yang mempengaruhi serta memperoleh yang terbaik dari penandatanganan baru Eddie Nketiah.

Tetapi, dengan penyerang Nketiah dijadikan cadangan demi Mateta, Eze nampak semacam pemain masa kemudian dengan keahlian buat membagikan operan terhadap pemain Prancis besar serta mengambilnya di ruang beresiko.

Mateta menyanjung Eze sehabis pertandingan serta berkata kepada Sky Sports:” Tiap kali aku katakan, bila ia bermain bagus hingga kami hendak menang. Hari ini ia berikan aku operan.”

Bergairah selama pertandingan, Eze mencatat assist awal masa ini buat berhasil Mateta, serta saat ini berharap bisa mempertahankannya dalam seminggu berarti untuk Palace.

Cerita yang sama untuk Tottenham yang tidak terorganisir

Apakah pertunjukan itu tipikal Tottenham? Sehabis kemenangan bagus atas West Ham akhir minggu kemudian, regu Postecoglou berharap dapat membangun momentum serta mendekati 4 besar.

Tetapi, mereka jadi regu awal yang kalah dari Palace yang lagi tidak dalam performa, yang melampaui lawan- lawan mereka dari London sebagian besar dalam 90 menit.

Saat sebelum pertemuan ini, tuan rumah cuma unggul sepanjang 37 menit masa ini serta jadi pencetak berhasil terendah di liga.

Tetapi walaupun Spurs mempunyai 66% kemampuan bola di babak awal, Henderson sebagian besar tidak tersendat sedangkan Postecoglou kecewa menyaksikannya.

Pengaruh kapten luka Son Hug- min sangat dirindukan dalam serbuan Spurs yang nampak tidak terorganisir.

Kapten sedangkan Maddison cuma bertahan sepanjang 62 menit di Selhurst Park dalam pertandingan di mana timnya kekurangan kepemimpinan serta semangat di lapangan dikala mereka kalah buat ketiga kalinya dalam 5 pertandingan tandang.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.