Kesalahan, Tidak Percayai Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee!
2 min read
Kesalahan, Tidak Percayai Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee! – Ruben Amorim dikabarkan tidak sangat menggemari Rasmus Hojlund serta Joshua Zirkzee sehabis keduanya dicadangkan dalam laga melawan Crystal Palace pada akhir minggu.
Gary Neville menyebut kalau keputusan ini menampilkan ketidakpercayaan Amorim terhadap 2 penyerang yang sudah direkrut Manchester United dengan bayaran lebih dari Rp 2 Triliun.
Dalam pertandingan tersebut, Amorim memilah buat memainkan Kobbie Mainoo selaku false nine, keputusan yang tidak membuahkan hasil sehabis United wajib menelan kekalahan 0- 2 dari Palace berkat 2 berhasil Jean- Philippe Mateta.
Neville memperhitungkan langkah ini ialah kesalahan serta menampilkan kalau Amorim tidak sangat percaya dengan para penyerangnya sehabis keduanya mempunyai donasi berhasil yang sangat sedikit.
Mantan kapten Manchester United itu mengatakan kalau terdapat 2 mungkin alibi di balik keputusan Amorim. Baginya, pelatih asal Portugal itu bisa jadi masih bereksperimen dengan mencari taktik yang pas ataupun memanglah tidak puas dengan mutu Hojlund serta Zirkzee.
Neville pula mengaku kaget memandang Mainoo yang ditempatkan di posisi tersebut, bukan Bruno Fernandes ataupun Alejandro Garnacho. Ia memperhitungkan kalau formasi ini tidak membagikan ancaman nyata di lini depan.
Neville pula mengatakan kalau dari sudut pandang Crystal Palace, keputusan Amorim tersebut malah menguntungkan lawan. Tanpa penyerang murni, Palace dapat lebih aman dalam bertahan.
Neville melaporkan kalau walaupun Hojlund tidak membuat lawan panik, paling tidak kehadirannya bisa membagikan fisikalitas yang diperlukan di lini serbu. Perihal seragam pula berlaku buat Zirkzee yang mempunyai bentuk badan besar serta dapat jadi ancaman di kotak penalti.
United Terus menjadi Buruk
Mantan bek kanan United itu mengaku heran dengan keadaan yang terus menjadi memburuk semenjak kehadiran Amorim. Baginya, para pemain sepatutnya dapat menyesuaikan diri dengan sistem serta tenaga yang dibawa oleh pelatih baru.
Tetapi, yang terjalin malah kebalikannya, performa regu terus menjadi menyusut. Neville memperingatkan kalau bila tren kurang baik ini terus bersinambung, suasana di ruang ubah hendak terus menjadi susah untuk Amorim.
Ia pula melaporkan kalau United mungkin senantiasa hendak mempertahankan Amorim walaupun hasil kurang baik terus membayang- bayangi regu. Tetapi, terus menjadi banyak kekalahan yang diterima, terus menjadi susah untuk para pemain buat mempercayai filosofi si pelatih.
Neville menegaskan kalau bila hasil negatif terus terjalin, keyakinan para pemain Manchester United hendak memudar serta atmosfer di dalam regu dapat terus menjadi terpuruk.
Dalam analisanya, Neville berkomentar kalau Amorim wajib lekas menyederhanakan pendekatannya. Ia mengatakan kalau walaupun si pelatih bisa jadi tidak menggemari Hojlund ataupun tidak sangat yakin pada Zirkzee, ia senantiasa wajib memakai para pemain yang ada serta mengoptimalkan kemampuan mereka.
Baginya, kondisi tidak dapat terus semacam ini, serta United wajib lekas menciptakan metode buat bermain lebih baik. Neville pula menyoroti kalau keadaan United dikala ini sangat mengkhawatirkan.
Ia memperhitungkan game mereka jauh dari harapan serta memerlukan pergantian besar supaya dapat kembali kompetitif di sepak bola Inggris serta Eropa di sisa masa ini. Dengan masa yang masih berjalan, banyak yang menantikan gimana Amorim hendak menanggulangi tantangan ini serta apakah ia sanggup meyakinkan kalau keputusannya memanglah bagian dari strategi yang lebih besar.