May 4, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Kisah Timnas Jepang Lolos ke Piala Dunia Pertama Kali

4 min read

Kisah Timnas Jepang Lolos ke Piala Dunia Pertama Kali – Piala Dunia 1998 ,Piala Dunia awal Jepang, di edisi tersebut Tidak terdapat satu juga dari 22 pemain yang dibawa ke Prancis merupakan pemain abroad.

Ini seakan paradoks. Dikala pendukung Timnas Indonesia percaya jika mau ke Piala Dunia mesti banyak diperkuat pemain abroad, tampaknya Jepang tampak di Piala Dunia buat awal kali tanpa satu juga pemain abroad. Sementara itu waktu itu Jepang mulai mengirim pemainnya ke luar negara.

Mengapa ya Jepang malah tidak mengenakan pemain abroad? Ayo kita mengulasnya.

Timnas Jepang Waktu Itu

Kalian dapat memandang catatan ini buat memandang skuad Jepang di Piala Dunia 1998. Gimana? Seluruhnya dari J- League bukan? Dari 22 nama itu, terdapat sebagian yang sering di dengar di kuping, semacam Hidetoshi Nakata.

Mantan pemain AS Roma itu ikut serta dalam lolosnya Jepang ke Piala Dunia buat awal kalinya. Tetapi, status Nakata bukan pemain abroad. Waktu itu Nakata masih bermain di Bellmare Hiratsuka, klub yang dikala ini bernama Shonan Bellmare.

Tidak hanya Nakata, Shinji Ono pula belum menguatkan Feyenoord. Ono masih berseragam Urawa Reds Diamonds. Ketiadaan pemain abroad di Jepang yang berlaga di Piala Dunia bukan berarti Jepang belum mengekspor pemainnya.

Terdapat, kok. Kazuyoshi Miura, misalnya. Waktu itu King Kazu telah malang melintang di banyak klub luar negara, semacam Santos serta Genoa, walaupun dikala Piala Dunia‘ 98 membela klub Jepang, Verdy Kawasaki.

Mengutip web formal Japan Football Association( JFA), perihal itu dicoba demi berikan ruang untuk generasi baru. Coba bayangkan, mereka baru lolos Piala Dunia, tetapi telah memikirkan soal re- genarisi. Wow!

Dini Mula

Timnas Jepang sendiri sesungguhnya mulai menjajaki Piala Dunia semenjak 1954. dari edisi Swiss sampai Piala Dunia Italia , Jepang tidak lolos ke putaran final.

Apa yang dipikirkan para petinggi federasi dikala itu? Menimbulkan kebijakan yang“ timnas sentris”? Pasti tidak. Yang dicoba merupakan merenung, menelaah, serta menekuni apa yang salah dari sistem sepak bola yang sepanjang ini dianut.

Bukan buat mencari pemain generasi, melainkan menekuni sistem kompetisi yang bagus. Pasti kalian ketahui kalau Jepang sempat belajar ke Indonesia, kan? Nah, itu ia. Tahun 1991 ataupun setahun sehabis Piala Dunia, Jepang yang baru mempunyai kompetisi semi- profesional menekuni sistem Galatama.

Kompetisi handal Indonesia yang lahir pada 1979 itu jadi referensi Jepang buat membuat J- League. Sayang, kala Jepang mencontek Galatama, kompetisi itu malah bubar sebab skandal suap. Alih- alih dicari akarnya, federasi memilah membubarkan Galatama. Demikian kata Timo Scheunemann, dilansir Historia.

Bila handal belajar ke Indonesia, di tingkat pemula, Jepang belajar ke Italia. Lahir kompetisi semacam Piala Kaisar, All Japan Works Football Championship( AJWFC), serta All Japan Inter- City Football Championship( AJICFC) yang diiringi klub- klub pemula.

Pada 1965, Japan Soccer League lahir di tingkat pemula. Kompetisi ini mengambil alih 2 kompetisi yang diucap belum lama. Kompetisi pemula Jepang juga bertahan lama.

Liga Tertata

Pada kesimpulannya kian banyak kompetisi sepak bola, pemula ataupun handal. Titik lompatnya diawali kala J- League menetas pada tahun 1993. Semenjak dikala itu, klub- klub sepak bola bermunculan. Nyaris di tiap prefektur mempunyai klub sepak bola. Klub- klub pula lahir tidak cuma dari industri tetapi pula dari komunitas.

J- League lahir selaku liga berstandar besar. Liga handal ini pula menawarkan insentif untuk klub- klub pemula non- perusahaan buat jadi bagian dari mereka. Jadi, tidak permasalahan bila klub itu miskin serta bukan klub handal. Sepanjang ingin berkompetisi di liga handal, ya, didukung biar layak.

2 di antara klub pemula yang sempat menemukan khasiatnya merupakan Oita Trinita serta Albirex Niigata. Dengan kompetisi yang banyak, liga yang tertata, serta klub yang tidak hanya dituntut ini- itu tetapi pula diberi insentif untuk yang tidak sanggup, bakat- bakat di dalam negara terserap.

Takeshi Okada, pelatih Jepang di Piala Dunia 1998 juga tidak susah buat mencari pemain lokal buat mewujudkan mimpi lolos ke Piala Dunia buat awal kali dalam sejarah.

Pemain Naturalisasi

Jepang sesungguhnya memiliki peluang ke Piala Dunia setahun sehabis J- League lahir. Tetapi kalah selisih berhasil dari Korea Selatan menggagalkan mimpi itu. Peluang muncul lagi di Piala Dunia 1998. Di kala sepak bola dalam negara jauh lebih baik dari tahun- tahun lebih dahulu.

Tetapi, ekspedisi Jepang terhalang polemik. Melalui suatu wawancara yang disajikan di dini tadi, Shoji Jo berkata, terdapat perdebatan menimpa proyek naturalisasi yang coba dicoba Jepang waktu. Kedatangan pemain naturalisasi dikira menewaskan talenta lokal.

Selaku konteks, Jepang memanglah tidak diperkuat pemain abroad di Piala Dunia 1998, tetapi mengenakan pemain naturalisasi. Mereka mulai melaksanakannya di edisi‘ 94. Waktu itu, Jepang menaturalisasi Ruy Ramos. Si pemain telah membela Verdy Kawasaki semenjak 1977.

Kegagalan itu memperbesar polemik naturalisasi. Wagner Lopes merupakan pemain naturalisasi Jepang selanjutnya.

Lopes memilah Jepang sebab keinginannya sendiri. Pemain yang telah bermain di Liga Jepang semenjak 1987 itu juga dinaturalisasi serta kesimpulannya sudi membela Timnas Jepang.

Lolosnya Jepang ke Piala Dunia 1998

Kemistri terjalin antarpemain yang bersama bermain di Liga Jepang. Kendati begitu, Jepang mesti sulit payah lolos lewat play- off. Di Piala Dunia‘ 98, Asia cuma menemukan 2 slot otomatis ke putaran final. Team Melli juga takluk melalui berhasil emas Masayuki Okano.

Di Piala Dunia 1998

Di Piala Dunia‘ 98, Jepang segrup dengan Kroasia, Argentina, serta Jamaika. Selaku debutan, Jepang tidak dapat berbuat banyak. Pasukan Takeshi Okada tidak memetik satu juga kemenangan.

Argentina hanya menang 1- 0. Salah satunya berhasil dikemas Gabriel Batistuta. Kroasia pula terbuat frustrasi. Jepang kemudian tidak ingin kembali tanpa buah tangan. Mereka juga mengoptimalkan laga terakhir, serta kesimpulannya mencetak berhasil melawan Jamaika. Walaupun senantiasa saja kalah.

Merupakan Masashi Nakayama pembobol gawang Jamaika. Namanya tercatat selaku pemain Jepang awal yang mencetak berhasil di ajang Piala Dunia. Jepang kembali selaku juru kunci. Tetapi, bersama Tunisia, Jepang jadi regu juru kunci yang sangat sedikit dibobol.

Hidetoshi Nakata dapat menguatkan Perugia sehabis tampak di Prancis. Sebagian tahun sehabis Piala Dunia‘ 98, Shinji Ono kesimpulannya menguatkan Feyenoord.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.