Kualat Doan Van Hau, Si Penghancur Karier Evan Dimas
4 min read
Kualat Doan Van Hau, Si Penghancur Karier Evan Dimas – Rasulullah Saw. sempat bersabda kalau kita tidak boleh silih mendengki, silih benci, serta silih mendiamkan. jika di tujukan ke Doan Van , sepertinya biasa saja. karena pesepakbola satu ini emang menyebalkan.
Tingkatan menyebalkan dari Doan sudah di tingkat internasional. Sewaktu membuat pemain Skuad Garuda Evan cidera parah. Luka itu sampai pengaruhi karir mantan kapten regu nasional Indonesia tersebut.
Sebab Tuhan telah membagikan balasan yang setimpal. Lalu, apa balasan yang diterima Van Hau? Bila kamu tidak mengenalnya, hingga kecintaan kamu terhadap regu nasional Indonesia, pantas dipertanyakan.
Sayangnya, bersama regu yang saat ini ditukangi Robin Van Persie itu, Van Hau hanya jadi camat alias cadangan mati. Dirinya lebih banyak dimainkan di regu muda Heerenveen.
Salah satunya penampilan bersama skuad utama Heerenveen terbentuk di Piala KNVB. Itu juga hanya satu menit. Selebihnya, Van Hau hanya numpang latihan. Dirinya cuma bertahan semusim saat sebelum kesimpulannya kembali ke Vietnam bersama Hanoi.
Tetapi apakah kamu penasaran mengapa Heerenveen tidak berminat buat mempermanenkan Doan Van Hau? Selaku klub Eropa yang mempunyai standar besar, jelas Doan Van Hau belum penuhi kriteria yang dimohon pelatih Heerenveen dikala itu, Johnny Jansen. Tetapi, tidak hanya mutu, style bermain Van Hau pula jadi pertimbangan mantan klub Thom Haye itu.
Pemain yang gemar memakai no punggung 5 ini diketahui mempunyai style bermain yang lugas serta tidak tahu kompromi. Ataupun lebih pas diucap agresif. Tidak dapat dipungkiri, game tidak tahu kompromi memanglah jadi karakteristik khas pemain- pemain Asia Tenggara. Di Indonesia juga buanyak pemain modelan Van Hau.
Tetapi, bukannya sadar diri, Van Hau malah mempertahankan bukti diri permainannya itu. Keras serta lugas jadi karakteristik khasnya di lapangan, baik bersama klub, ataupun dikala membela regu nasional Vietnam.
Dia apalagi tidak segan memakai segala badannya buat menjatuhkan lawan. Yang buat kesel lagi, pihak federasi serta pelatih regu nasional Vietnam seolah acuh hendak perihal itu. Sementara itu style bermain Van Hau jauh dari kata sportif.
Dari sekian aksi tidak terhormat yang dicoba Doan Van Hau, insiden di SEA Permainan 2019 jadi yang sangat terpatri di benak warga Indonesia. Doan Van Hau yang mengisi posisi bek kiri The Golden Stars tiba kaki Evan Dimas.
Sementara itu dikala itu kedua pemain tidak lagi ikut serta duel. Evan apalagi lagi tidak memahami bola. Tetapi memanglah kelewat kurang ajar ini sang Van Hau. Dengan tanpa merasa berdosa, pemain yang saat ini berumur 25 tahun itu tiba pergelangan kaki mantan kapten Timnas Indonesia itu.
Evan mendadak tersungkur serta tidak dapat bangun lagi. Walhasil, Evan wajib ditarik keluar walaupun laga baru berjalan kurang dari 30 menit. Walhasil kekalahan juga tidak terhindarkan.
Selepas laga, Evan Dimas nampak tidak dapat berjalan serta wajib memakai sofa roda. Yang kian parah, luka itu nyatanya berakibat besar pada karir serta keyakinan diri Evan Dimas.
Walaupun pada kesimpulannya dapat pulih, Evan tidak sempat menggapai top performnya lagi. Mutu permainannya makin menyusut. Evan yang dahulu kita tahu selaku gelandang dengan kontrol bola yang baik telah tidak nampak lagi. Dirinya apalagi pernah menghilang dari radar sepanjang sebagian bulan sehingga diisukan bakal pensiun dini.
Semenjak perihal ini terjalin, banyak warga Indonesia yang menyalahkan Doan Van Hau atas kemerosotan karir Evan Dimas. Hingga dari itu, fans Indonesia senantiasa bergairah kala Indonesia bersua Vietnam di ajang apa juga. Sialnya, sehabis insiden di final SEA Permainan, Doan Van Hau mulai tidak sering ikut serta dalam pertandingan Nguyen FC.
Sebabnya bukan sebab khawatir mengalami Indonesia, tetapi sebab Van Hau lagi dalam belenggu karmanya sendiri. Luka lututnya memforsir Van Hau absen sepanjang 3 bulan. Tetapi, sebab masih sela waktu kompetisi, dirinya dapat fokus pemulihan bersama Hanoi FC.
Nahas, kala telah pulih pada Maret 2021, dirinya hadapi luka lutut lagi. Kali ini lebih parah. Dikutip Transfermarkt, luka di posisi yang sama membuat Van Hau wajib absen sepanjang satu tahun. Dalam jangka waktu segitu, Van Hau mulai kerap absen membela regu nasional, sehingga tidak sempat berjumpa dengan Indonesia lagi.
Luka yang tidak kunjung pulih membuat keyakinan Hanoi FC kepadanya mulai turun. Walhasil, sehabis pulih Van Hau dilego ke CAHN FC pada dini tahun 2023. Baru separuh masa membela CAHN, dirinya luka lagi pada Agustus 2023. Kali ini melanda tulang tungkak.
Van Hau absen selama masa 2023/ 24. Perihal itu membuat fans Indonesia kembali kandas melampiaskan kekesalan kepada Van Hau sebab dirinya terpaksa melupakan panggilan Timnas Vietnam di Piala Asia 2023 serta Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sepanjang absen dari panggilan timnas, Van Hau mengoptimalkan waktu yang terdapat buat pemulihan.
Tetapi, semacam terserang teluh, cederanya tidak kunjung pulih sampai saat ini. Dokter regu CAHN FC telah menyerah. Seluruh wujud pengobatan serta penyembuhan yang terdapat di Vietnam telah dicoba. Tetapi hasilnya nihil.
Dibanding memperjuangkan luka Doan Van Hau, CAHN FC lebih memilah buat mendatangkan pemain baru. Dikutip TVOneNews, belum lama ini CAHN FC sudah menuntaskan transfer Jason Pendant Quang Vinh.
Hingga dari itu, Van Hau yang karirnya mulai terancam memutuskan buat berobat ke luar negara. Langkah ini diambil sebab dirinya mau lekas menolong regu nasional Vietnam yang lagi terpuruk. Van Hau memasang sasaran supaya dapat kembali tampak bersama Timnas Vietnam pada gelaran ASEAN Championship 2024 mendatang.