May 3, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Lika-Liku Perjuangan Asnawi Mangkualam Di Tanah Perantauan

4 min read

Lika-Liku Perjuangan Asnawi Mangkualam Di Tanah Perantauan – Pemuda tanah Bugis yang berani tidak berubah- ubah menimba ilmu sepakbolanya di negara orang. Banyak telah cerita yang sudah dia lalui di tanah perantauan. Dari mulai pindah- pindah klub, sampai dituntut menelan bulat- bulat kritikan para haters. Tetapi berkat kepercayaan serta perjuangannya, Asnawi saat ini lama- lama menuai buahnya. Kemudian gimana sih cerita perjuangan Asnawi membangun karir di luar negara?

Mental Abroad Semenjak 2021

Semenjak tahun 2021 kemudian, Asnawi Mangkualam memberanikan diri buat melanjutkan karier di luar Indonesia alias Abroad.

Tidak tanggung- tanggung, Asnawi memilah Korea Selatan selaku pelabuhan kariernya dikala umurnya belum genap 22 tahun.

Perihal ini jadi cerminan simpel dari suatu efek yang diambil pemuda semacam Asnawi. Tidak hanya berani keluar dari zona aman, dia pula berani meninggalkan keluarganya, dan berani menanggung pendapatan lebih kecil. Ya, meski berkarir di negara orang, pundi- pundi duit yang didapat Asnawi tidak sebesar dikala masih berkarir di PSM Makassar.

Perbandingan budaya, bahasa, dan peluang bermain yang tidak gampang, merupakan bermacam efek yang wajib diambil oleh Asnawi di negara orang. Tidak apa, pikirnya. Sebab memanglah wajib terdapat yang dikorbankan demi menapaki tangga karir yang jauh lebih baik.

Perjuangan Asnawi Di Korea

Serta benar saja, tantangan mengerikan di negara Gingseng mulai membayang- bayangi Asnawi. Dia nampak kesusahan di Ansan Greeners. Dia mengaku aspek cuaca serta bahasa jadi hambatan. Tetapi bukannya meringik serta memutuskan buat menyerah, pemain yang berposisi selaku bek kanan itu malah termotivasi buat bekerja lebih keras lagi.

Walaupun tidak gampang, tetapi Asnawi tampaknya sanggup meyakinkan mutu terbaiknya. Dibanding dengan pemain Indonesia lain yang memutuskan abroad, Asnawi terhitung sanggup mencatatkan caps bermain lebih banyak. Sepanjang di Ansan Greeners, Asnawi tercatat sanggup mencatatkan total 42 penampilan dalam 2 masa.

Sehabis 2 tahun mengabdi di Ansan Greeners, Asnawi berkesempatan naik tingkat dengan bergabung Jeonnam Dragons. Serta lagi- lagi, Asnawi awal mulanya kesusahan. Dia apalagi dikritik pelatihnya sendiri sebab sangat“ grasah- grusuh” dalam bermain. Sehingga cuma merugikan regu dengan pelanggaran- pelanggaran tidak butuh.

Pindah Ke Thailand

Didepak dari Korea, Asnawi bingung. Kemana dia wajib berlabuh. Manajer- manajer klub Liga 1 tidak tidak sering melaksanakan panggilan telepon kepadanya. Tetapi, tekad Asnawi yang teramat kokoh buat terus mencari ilmu di tingkat Asia membawanya ke klub Thailand, Port FC.

Asnawi hengkang ke klub kepunyaan Madam Pang tersebut sebab mengaku tawaran gajinya lebih menggiurkan. Asnawi memperoleh pendapatan sampai berkisar 5, 6 miliyar per masa. Pendapatan yang jauh lebih besar dari yang dia bisa di Jeonnam Dragons, yang cuma berkisar 1 miliyar rupiah per masa. Ia mengerti betul kalau Liga Thailand merupakan yang terbaik di Asia Tenggara.

Tetapi, ingin bagaimanapun senantiasa saja terdapat yang tidak suka dengan keputusan Asnawi. Sebagian netizen budiman menyangka langkah ini selaku suatu penyusutan karir untuk Nawi. Koci memperhitungkan, mutu kompetisi sepakbola Thailand tidak jauh beda dengan kompetisi Indonesia.

Kurang Mulus

Memanglah, pindah dari Korea ke Thailand merupakan suatu degradasi karir. Tetapi, ini merupakan salah satu wujud usaha Asnawi buat menyelamatkan karirnya. Bila bermain di Korea ataupun Jepang tetapi hanya dijadikan pajangan di bangku cadangan, buat apa? Menit bermain jelas jadi prioritas pemain muda kayaknya.

bila Koci menyebut Thailand nyaris sama dengan Indonesia, apakah Asnawi langsung dengan gampang memperoleh posisi di skuad utama Port FC? Hmmm tidak semudah itu ferguso. Berjuang di Liga Thailand bukan masalah enteng.

Selaku pemain baru, Asnawi senantiasa wajib bersaing dengan pemain lama. Lebih dahulu, pelatih Port FC Rangsan Viwatchaichok telah mempunyai wujud andalan serta berpengalaman di zona bek kanan ialah, Suphanan Bureerat. Pemain Timnas Thailand berumur 30 tahun itu merupakan penunggu senantiasa bek kanan Port FC.

Tidak hanya Bureerat saja, Asnawi pula wajib bersaing dengan sederet pemain hebat yang lain semacam Pakorn Prempak serta Pathompon Charoenrattanapirom, buat memperoleh satu tempat di lini bertahan Port FC.

Selama separuh masa pertamanya bersama Port FC, Asnawi cuma bermain dalam 12 laga, yang mana sebagian besar diawali dari bangku cadangan.

Bangkit Di Masa Kedua

Tepatnya di minggu kedua Liga Thailand dikala melawan Chiangrai United. Keyakinan si pelatih itu juga tidak disia- siakan oleh pemain asli Makassar itu. Nah, semenjak dikala itu lah Asnawi terus dipercaya selaku starter oleh si pelatih. Dirinya sukses menggeser Bureerat.

Transformasi Asnawi

Asnawi dicoba awal kali kemampuannya di posisi gelandang bertahan di laga melawan Buriram United. Hasilnya memuaskan. Dirinya sanggup melindungi kesolidan lini tengah Port FC. Performa apiknya apalagi menolong Port menahan imbang 0- 0 pemuncak klasemen Liga Thailand tersebut. Keberhasilan cosplay Asnawi jadi Casemiro itu juga kembali bersinambung di sebagian laga selanjutnya.

Tidak Ingin Kembali Ke Indonesia

Tetapi, dikala karier Asnawi mulai merangkak naik di Port FC, dia setelah itu pernah digoda lagi oleh tawaran bermain di ke kompetisi Liga 1 Indonesia. Tetapi telah mantap buat menunda kepulangannya. Dirinya mau berkarir di Luar Negara sepanjang bisa jadi. Dia merasa seperti itu jalur yang pas menurutnya buat meningkatkan kemampuan diri.

Ya, secuil cerita kesuksesan Asnawi ini pasti tidak luput dari hasil kerja kerasnya sepanjang ini. Asnawi bukan jenis pemain yang hanya dihadirkan buat menaikan followers Instagram belaka. Dia merupakan seseorang petarung bermental baja. Ewako Asnawi!

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.