May 4, 2025

Artikelbola

Berita Bola Paling Update di Indonesia Terpopuler

Malaysia Ngebet untuk Nyalip Ranking Indonesia, Apa Mungkin ?

4 min read

Malaysia Ngebet untuk Nyalip Ranking Indonesia, Apa Mungkin ? – Timnas Malaysia merekrut pelatih baru Pau Marti Vicente. Asing di kuping. Sehabis kehadiran pelatih baru, Harimau Malaya mengencangkan ikat pinggang. Toh, Malaysia pula sempat mempecundangi Indonesia di pemeringkatan FIFA. Sayangnya, bertepatan dengan tekad menyalip ranking Indonesia, Harimau Malaya kayaknya tidak sadar. Mohon maaf, memandang kenyataan itu, tekad adiluhung Malaysia buat menyalip ranking Indonesia nyaris semacam masturbasi saja. Benarkah? Nah, ayo kita membahasnya

Cocok janji di dini, ayo memahami dahulu siapa pelatih Harimau Malaya yang baru. Sehabis prahara di rumah tangga Timnas Malaysia. Warga muak pada federasi. Malaysia juga kesimpulannya mendatangkan Pau Marti Vicente. Dari nama saja kita telah ketahui jika dia bukan orang Bangladesh.

Pau Marti lahir di Barcelona. Dapat ditentukan gendang kuping kalian tidak terdapat permasalahan. Ya, Barcelona, Spanyol. Dia lahir 29 September 40 tahun yang kemudian. Meski lahir di Barcelona, yang melahirkan pemain semacam Lionel Messi sampai Pau Cubarsi, tetapi karier Pau Marti sukar dipuji.

Si pelatih apalagi hanya mengawali kariernya di perguruan regu Hongkong, Kitchee. Pau Marti memanglah sempat bekerja di Barcelona. Cuma saja, sepanjang di Barcelona dia cuma jadi asisten pelatih.

Tidak hanya itu, Pau Marti pula sempat jadi asisten pelatih Josep Gombau, mantan pelatih Persebaya, di Adelaide United serta Kitchee, Jadi, boleh dibilang kariernya ini medioker saja belum.

Tekad Menyalip Ranking Timnas Indonesia

Dengan pelatih interim Malaysia berambisi mengalahkan ranking Indonesia. Mengutip media Malaysia, Makan Bola, kesempatan Malaysia buat meng- overtake ranking Indonesia terbuka lebar sehabis menunjuk Pau Marti selaku pengganti Kim Pan- gon.

Walaupun pasti saja, di sisi lain itu malah dapat jadi tes berat untuk Pau Marti. Omong- omong, per 18 Juli 2024, Malaysia saat ini bertengger di peringkat 134, persis terletak di dasar Indonesia. Lebih dahulu Harimau Malaysia memanglah sempat di atas Timnas Indonesia.

Kala itu, Malaysia duduk di peringkat 132 turun 2 tingkatan. Sedangkan Indonesia masih terletak di posisi 142. Waktu itu Indonesia masih berupaya naik, serta itu telah naik 4 peringkat dari 146 pada 21 Desember 2023.

Jarak poinnya juga tipis. Indonesia di peringkat 133 saat ini mempunyai poin 1108, 73, sebaliknya Malaysia menguntit di belakangnya dengan 1107, 58 poin. Gap- nya hanya 1, 15 poin saja. Bisa jadi sebab jarak poin tipis inilah Malaysia berambisi menyalip Indonesia.

Turnamen Merdeka

Malaysia menggunakan Turnamen Merdeka buat mengumpulkan poin. Meski terkesan semacam turnamen yang diada- adakan, Turnamen Merdeka dikira selaku pertandingan kelas“ A” FIFA ataupun pertandingan persahabatan.

Mulai diadakan tahun 1957. Pencetusnya merupakan mantan Presiden AFC sekalian perdana menteri awal Malaysia, Tunku Abdul Rahman. Federasi Sepak Bola Malaysia ataupun FAM lah yang menyelenggarakan turnamen yang pula sempat diucap“ Mini Asia Cup” ini.

Turnamen ini cuma mengundang 4 regu semifinal kemudian final serta perebutan tempat ketiga. Malaysia pasti jadi regu tersukses dengan 10 gelar. Apakah Malaysia yang jadi runner- up- nya?

Lucunya, silakan tertawa, walaupun turnamen ini diadakan di Malaysia, terakhir kali regu senior Malaysia menjuarainya merupakan di tahun 1993. Telah 31 tahun yang kemudian. Ya, lebih dari 3 dekade, lhur. Turnamen ini kebetulan sempat memakai sistem regu kelompok usia, ialah U- 23 di tahun 2007 serta 2013. 2 edisi itu Malaysia juara.

Di edisi 2024, September nanti, Malaysia hendak lebih dahulu mengalami Filipina. Bila menang, mereka hendak mengalami pemenang antara Tajikistan vs Lebanon. Tajikistan merupakan juara bertahan.

Apakah Lumayan dengan Turnamen Merdeka?

Tidak hanya berpeluang mengalami Tajikistan lagi, Malaysia bagai mencari jarum di tumpukan jerami bila mau menyalip ranking Indonesia cuma mengandalkan Turnamen Merdeka. Turnamen ini cuma dikira selaku laga persahabatan.

Cuma saja, Turnamen Merdeka kebetulan diadakan bertepatan dengan kalender FIFA ataupun FIFA Matchday. Sedangkan Piala AFF tidak. Mengutip Goal, bobot poinnya baik AFF ataupun Turnamen Merdeka sama, ialah 1 buat nanti dikalikan dengan perhitungan poin yang lain, semacam kekuatan konfederasi serta hasil pertandingan.

Sudahlah turnamennya cuma dinilai bobot 1 poin, Malaysia pula cuma hendak bertanding paling tidak 2 kali di Turnamen Merdeka 2024 mendatang. Dengan metode begini sangat susah untuk Harimau Malaya buat menyalip ranking Timnas Indonesia di pemeringkatan FIFA.

Tidak hanya bobot poinnya yang lebih besar, Indonesia pula hendak bermain lebih banyak laga daripada Timnas Malaysia. Itu maksudnya, Indonesia berpeluang mempunyai poin lebih banyak daripada Malaysia.

Tidak Terdapat Harapan

Hitung- hitungannya ini deh. Rumus menghitung poin FIFA merupakan Meter dikali I dikali T dikali C.“ Meter” merupakan hasil laga, apabila menang bisa 3 poin, imbang 1 poin, kalah 0, menang adu penalti 2 poin, serta kalah adu penalti 1 poin.“ I” merupakan bobot pertandingan, Turnamen Merdeka cuma mempunyai bobot 1.“ T” merupakan kekuatan lawan, dihitung dengan metode 200 dikurangi peringkat lawan.

Kemudian“ C” merupakan kekuatan konfederasi, AFC nilainya 0, 85. Katakanlah Malaysia lolos ke final, mengalami Tajikistan serta menang, mereka hendak menemukan bonus poin 247, 35.

Jika ditotal, poin optimal yang dapat diperoleh Malaysia cuma 382, 5 poin. Nampak banyak, tetapi jauh dari kata lumayan buat mengejar poin Timnas Indonesia yang apalagi, berpotensi meraup 2 sampai 3 kali lipat dari poin optimal yang dapat diperoleh Malaysia melalui Turnamen Merdeka. Tidak hanya Turnamen Merdeka, Malaysia pula butuh memikirkan buat membabat habis laga di Piala AFF.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.