Man City vs Inter, Misi Balas Dendam Inzaghi
4 min read
Man City vs Inter, Misi Balas Dendam Inzaghi – Baru minggu awal, Champions League langsung menyajikan suatu laga seru yang mempertemukan 2 klub juara. Inter selaku capolista Serie A masa kemudian hendak bertamu ke Etihad Stadium buat menantang juara bertahan Premier League, Manchester City.
Laga ini pula terkategori selaku final ulangan sebab keduanya silih berjumpa di laga puncak edisi 2022/ 23. Ini hendak jadi suatu pertandingan seru, yang sangat seru di minggu awal malah. Karena, performa keduanya di kancah dalam negeri pula lagi naik. Lalu, gimana kesiapan keduanya menjelang 18 September 2024 nanti?
Head to Head: Manchester City Unggul
Pertemuan pada minggu awal Champions League 2024/ 25 nanti nyatanya hendak jadi pertemuan keduanya di laga formal. Semacam yang telah kita tahu, terakhir kali mereka berjumpa merupakan pada final Champions League 2022/ 23 yang diselenggarakan di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul pada 10 Juni 2023.
Gelandang asal Spanyol tersebut sukses menggunakan ruang kosong di depan kotak penalti Inter. Walhasil, Rodri yang tidak terkawal kesimpulannya dapat menjebol gawang Andre Onana melalui sepakan kerasnya.
Pada laga ini, Inter bukannya tampak pasif. Il Biscione mempunyai sebagian kesempatan emas tercantum aksi Federico Dimarco yang nyaris membuat anak asuh Simone Inzaghi membandingkan peran. Sayangnya, sundulan Dimarco tadi malah diblok oleh rekannya sendiri, tidak lain serta tidak bukan: Romelu Lukaku.
Kemenangan Manchester City atas Inter ini sukses mencetakkan banyak catatan apik. Awal, kemenangan ini sukses memenuhi torehan trofi Manchester City kala itu sehingga membuat mereka merengkuh treble.
Tidak hanya itu, kemenangan The Citizens ini pula membuat derajat Kota Manchester setara dengan Kota Milan. Sebab Manchester kesimpulannya menyerupai catatan Milan selaku kota dengan 2 klub yang memiliki koleksi trofi Sang Telinga Besar.
Sesama Juara Liga
Pada ajang kali ini, keduanya pula bersama tiba selaku juara. Pada edisi kala keduanya berjumpa di final, walaupun Manchester City tiba selaku juara liga pada masa lebih dahulu, Inter cuma berstatus selaku runner up. Kenyataan kalau keduanya ialah juara bertahan liga tiap- tiap jadi energi tarik lain buat laga ini.
Laga ini tidak cuma jadi misi balas dendam Simone Inzaghi kepada Pep Guardiola, tetapi pula pertarungan gengsi antara Premier League serta Serie A.
Tetapi, kedua liga ini sesungguhnya mempunyai nilai lebih tiap- tiap. Premier League digadang selaku liga terbaik di dunia. Laga- laga mereka senantiasa dinanti, walaupun cuma regu menengah ke dasar yang bermain. Hingga normal saja apabila The Citizens dapat besar hati hati memiliki predikat juara liga. Ini liga gengsinya besar, Bos!
Sedangkan buat Serie A, walaupun remang- remang, mereka pula memiliki kelebihannya tertentu. Merupakan kebohongan menyebut Serie A liga petani. Coba tengok liga ini sepanjang 5 tahun ke balik, juaranya senantiasa berbeda serta perebutan zona Eropa pula senantiasa seru.
Tidak hanya itu, klub- klub dari liga ini pula terkategori yang sangat kompetitif di Eropa. Klub- klub Italia dapat tampak sampai babak- babak terakhir sehingga koefisien mereka lebih besar dari Premier League. Makanya jangan kaget bila kamu hendak memandang terdapat 8 wakil dari Serie A di kompetisi Eropa masa ini. Sedangkan Inggris cuma memiliki 7 wakil.
Performa Keduanya di Liga Sama Bagusnya
Secara performa, City serta Inter dapat dibilang sama. Kedua regu belum terkalahkan dalam 3 laga pertamanya di tiap- tiap liga. Manchester City tampak lebih sempurna dengan menyapu 3 laga pertamanya dengan kemenangan.
Lini depan mereka juga senantiasa tajam walaupun kehabisan Julian Alvarez di bursa transfer. gak tuh? Yann Sommer wajib betul- betul mempersiapkan dirinya saat sebelum laga nih berarti.
Di sisi lain, anak asuh Simone Inzaghi kandas menang pada laga perdana sehabis imbang 2- 2 melawan Genoa. Pada laga ini, Inter banyak menemukan tes dari VAR. Hadiah penalti mereka dibatalkan gara- gara VAR, setelah itu berhasil kedua Marcus Thuram juga nyaris dibatalkan pula oleh VAR.
Pada 2 laga setelahnya, Inter senantiasa menang serta senantiasa mencetak clean sheet. Tidak lumayan melindungi gawangnya tidak tersentuh, La Beneamata juga mencetak total 6 berhasil dalam 2 laga tersebut. Maksudnya, dalam 2 laga tadi Inter pula mempunyai rataan 3 berhasil per pertandingan, sama semacam The Blue Sky.
Pemain Kunci Kedua Tim
Ingin tidak ingin, suka tidak suka, Erling Haaland hendak jadi pilar berarti Manchester City pada laga ini. Gimana tidak? 7 dari 9 berhasil The Blue Moon di liga dalam negeri ialah hasil dari ketajamannya. Apabila Haaland sanggup menggunakan kelengahan lini balik Inter yang kerap overlap bukan tidak bisa jadi dia hendak membuat publik Etihad Stadium bersorak.
Sedangkan di sisi regu tamu, walaupun Marcus Thuram lagi merajalela di lini depan, Hakan Calhanoglu tetaplah pemain sangat berarti di skuad Inter. Ia merupakan kreator serbuan, sekalipun wajib bermain dari lini balik. Inilah yang diucap selaku regista, kedudukan khas sepak bola Italia. Umpan- umpan akurat Hakan dapat Inzaghi gunakan buat menusuk ruang- ruang kosong yang terbuat oleh Manchester City
Prediksi Pertandingan
Laga final ulangan Champions League 2022/ 23 ini kayaknya hendak berjalan mirip laga final lebih dahulu. Entah itu Rodri, Ilkay Gundogan, Bernardo Silva, ataupun apalagi mantan pemain inter, Mateo Kovacic hendak diuji kecerdasannya buat membaca game serta memancing pemain Inter buat keluar. Ditambah, skema baru Pep Guardiola mengenakan 2 winger lincah, dapat dipakai selaku senjata rahasia buat menghukum kelengahan lini balik Inter.
Sedangkan untuk Inter, serbuan balik kilat masih hendak jadi bahaya yang hendak membayang- bayangi lini balik Manchester City. Terlebih, anak asuh Simone Inzaghi diketahui selaku regu yang sangat cair. Siapa juga dapat seketika terletak di depan, sekalipun itu bek tengah berbagai Francesco Acerbi.
Ditopang dengan umpan akurat Hakan Calhanoglu serta winger pintar semacam Federico Dimarco serta Matteo Darmian, kelengahan flank Manchester City buat turun ke balik merupakan santapan nikmat untuk keduanya.
Satu lagi yang butuh diingat, striker yang hendak The Blue Moon hadapi bukan lagi pemain lelet semacam Edin Dzeko, melainkan penyerang liat bernama Marcus Thuram. Itu juga masih terdapat striker sejenis dalam diri Mehdi Taremi di bangku pengganti. Jika hingga keduanya dimainkan, duh, ngeri.
Secara sempurna, laga ini harusnya berjalan sangat ketat, hendak sangat normal bila keduanya cuma berbagi poin di akhir laga. Kesalahan- kesalahan kecil dapat jadi hendak kembali keluar selaku pembeda. Seperti Rodri yang seketika timbul kala para pemain Inter terlena dengan akselerasi Bernardo Silva.
.