Man United Harus Berani Langgar Kebijakan Transfer demi sukses!
2 min read
Man United Harus Berani Langgar Kebijakan Transfer demi sukses! – Ruben Amorim tengah berupaya membangun pondasi kokoh buat bawa Manchester United kembali ke puncak sepak bola Inggris. Tetapi, upayanya buat mewujudkan tekad ini memerlukan pendekatan berbeda dalam strategi transfer klub.
Manchester United sepanjang bertahun- tahun sering menemukan kritik sebab dikira kurang mempunyai arah yang jelas dalam kegiatan transfer mereka dengan sebagian pergantian pelatih belum bawa pergantian yang diharapkan.
Walaupun demikian, terdapat pola yang nampak tidak berubah- ubah sepanjang 8 masa panas terakhir, dengan pengecualian, di mana pengeluaran klub bertambah ekstrem.
Masa panas 2022 jadi salah satu momen berarti dalam sejarah belanja pemain United kala Erik ten Hag menghabiskan lebih dari Rp 4, 47 Trilyun sehabis performa kurang baik regu di masa lebih dahulu. Pada 2024, pengeluaran transfer menggapai angka Rp 4 Trilyun sehabis sebagian pemain kunci ditambahkan ke skuad.
Tetapi, secara universal, United cenderung mendatangkan 3 pemain utama di tiap jendela transfer masa panas. Contohnya merupakan kehadiran Romelu Lukaku, Victor Lindelof, serta Nemanja Matic pada 2017.
Di masa panas 2020, klub mendatangkan Donny van de Beek, Edinson Cavani, serta Alex Telles. Begitu pula pada 2023, kala Mason Mount, Andre Onana, serta Rasmus Højlund jadi pemain berarti yang direkrut.
Permasalahan utama yang dialami Amorim merupakan pendekatan konservatif ini tidak lumayan buat menunjang filosofi sepak bola yang mau ia terapkan di Old Trafford. Amorim, yang diketahui dengan style game dinamis serta melanda, membutuhkan lebih banyak pemain yang cocok dengan sistemnya.
Posisi yang Memerlukan Perhatian
Kebutuhan hendak bek tengah baru jadi salah satu prioritas utama, walaupun klub sudah mendatangkan 2 bek mahal pada masa panas kemudian. Luka yang sering membayang- bayangi Luke Shaw pula menyoroti perlunya pemain bek kiri yang bisa diandalkan.
Tidak hanya itu, zona lini tengah memerlukan bonus mutu, sedangkan striker baru pula jadi kebutuhan menekan untuk klub sehabis Rasmus Hojlund serta paling utama Joshua Zirkzee belum menggapai kinerja yang diharapkan.
Pola lama Manchester United, di mana 3 pemain besar umumnya jadi akhir dari kegiatan transfer masa panas, nyatanya tidak hendak lumayan buat penuhi kebutuhan skuad Amorim.
Bila pendekatan ini senantiasa digunakan di bursa transfer selanjutnya, terdapat resiko besar kalau Manchester United tidak hendak sanggup bersaing di tingkatan paling tinggi Premier League.
Harapan pada 2025
Dengan jendela transfer 2025 yang terus menjadi dekat, Ruben Amorim diperkirakan hendak menekan manajemen klub buat lebih fleksibel dalam menunjang rencana jangka panjangnya.
Pergantian strategi ini tidak cuma hendak menolong menguatkan regu, namun pula membagikan bawah yang lebih solid buat menggapai hasil yang tidak berubah- ubah di masa depan.
Manchester United mengalami tantangan besar di dasar Amorim, tetapi dengan sokongan yang pas serta perencanaan yang matang, klub mempunyai kesempatan buat kembali jadi salah satu kekuatan dominan di sepak bola Inggris serta Eropa.