Manchester United Akhirnya Tak Harus Minder Lagi Pada Rival!
3 min read
Manchester United Akhirnya Tak Harus Minder Lagi Pada Rival! – Manchester United sukses melaju ke babak selanjutnya Piala FA sehabis menang lewat adu penalti melawan Arsenal akhir minggu kemudian.
Ruben Amorim sudah mencatat kemenangan melawan Manchester City serta Arsenal, dan bawa Manchester United bertarung sengit melawan Liverpool di Anfield. Prestasi ini lumayan mengesankan, mengingat dia wajib bekerja dengan skuat yang tidak seluruhnya sesuai dengan formasi yang dia terapkan.
Kemenangan dramatis United dengan 10 pemain melawan Arsenal di babak ketiga Piala FA jadi langkah maju untuk Amorim, sekalian pengingat kalau dia merupakan pelatih yang mempunyai mutu.
Amorim sudah mengungguli Pep Guardiola di Etihad, nyaris mencapai kemenangan melawan pemuncak klasemen di Merseyside, serta mencatat kemenangan perdananya atas Mikel Arteta dalam suasana susah.
Pasti saja, ekspedisi ini tidak lepas dari hambatan serta hasil kurang baik semenjak Amorim mengambil alih. Tetapi, keberhasilannya memenangkan duel taktik melawan 3 manajer terbaik di Eropa sepanjang sebagian bulan pertamanya di Inggris jadi gejala masa depan yang lebih terang di Old Trafford.
Apakah Man United Kesimpulannya Temukan Pelatih Yang Pas?
Rasanya mulai semacam itu. Amorim dengan teguh memegang prinsipnya dalam metode bermain regu, yang sepatutnya jadi pondasi kesuksesan jangka panjang.
Erik ten Hag, di sisi lain, mempertaruhkan nilai- nilainya semenjak mengalami rintangan awal dalam masa jabatannya, yang buatnya susah membangun filosofi regu sehabis masa pertamanya.
Sehabis kekalahan dari Brighton serta Brentford, Ten Hag wajib lekas memperoleh hasil positif, walaupun itu mempertaruhkan rencana jangka panjang. Kala kesimpulannya dia berupaya mengembalikan style bermain idealnya, seluruhnya telah terlambat serta tidak sukses.
Kebalikannya, Amorim menolak mengganti formasi serta sistemnya, membagikan bukti diri yang jelas untuk regu. Pendekatan ini tingkatkan peluangnya buat mencapai kesuksesan jangka panjang.
Amorim lebih dahulu sudah memperingatkan kalau badai hendak tiba, serta dia siap mengalami tantangan. Kekalahan dari Nottingham Forest, Bournemouth, serta Wolves pernah membuat sebagian pihak meragukan penunjukan ini, tetapi kekalahan tersebut sepatutnya telah diprediksi mengingat pergantian yang dia jalani.
Mengganti sistem regu di tengah masa pasti susah, namun Amorim seluruhnya ikut serta di Carrington serta para pemain kesimpulannya merespons visinya.
Terdapat momen di waktu bonus melawan Arsenal kala United menemukan tendangan leluasa yang setelah itu sukses ditangkap David Raya. Arsenal berupaya melancarkan serbuan balik kilat, tetapi tiap pemain United dalam seragam biru laut berlari kembali dengan penuh semangat, menampilkan mentalitas regu yang jauh lebih baik.
Kebersamaan ini pula nampak dikala melawan Liverpool di Anfield, di mana United tampak sangat terorganisir, baik dalam bertahan ataupun melanda, selaku unit yang terlatih, bukan semata- mata kumpulan orang.
Saat ini Man United Tidak Butuh Iri Lagi
City, Liverpool, serta Arsenal sudah bersaing di puncak Liga Premier dalam sebagian tahun terakhir, sedangkan United cuma dapat melihat dengan rasa iri terhadap para manajer yang secara taktik luar biasa.
Ketiga regu tersebut mempunyai style bermain yang berbeda, tetapi seluruhnya mempunyai filosofi yang jelas– suatu yang tidak dipunyai United di masa Ten Hag, yang kesimpulannya jadi alibi pemecatannya masa ini.
Ineos mau United memenangkan gelar Liga Premier awal mereka semenjak 2013, serta Amorim nyatanya jadi pelatih yang sanggup mewujudkan tekad tersebut. Dia sudah sukses mengalahkan tim- tim terbaik di liga tanpa mendatangkan pemain yang sesuai dengan sistemnya, jadi apa yang dapat dia capai sehabis jendela transfer masa panas?
Masa ini memanglah terasa suram untuk para pendukung, namun terdapat sinar di ujung terowongan.