Mantan Kapten Monaco, Akan Diadili atas Penyerangan Seksual
2 min read
Mantan Kapten Monaco, Akan Diadili atas Penyerangan Seksual – Mantan kapten AS Monaco, Wissam Ben Yedder, tengah mengalami sidang di Majelis hukum Pidana Nice pada 15 Oktober mendatang. Penyerang berumur 34 tahun tersebut didakwa atas sebagian tuduhan sungguh- sungguh, tercantum penyerangan intim, penolakan mematuhi ketentuan hukum, serta mengemudi di dasar pengaruh alkohol.
Insiden ini dilaporkan terjalin di daerah Alpes- Maritimes pada malam antara Jumat serta Sabtu, dikala seseorang perempuan berumur 23 tahun mengajukan gugatan atas penyerangan intim yang dicoba oleh Ben Yedder di mobilnya.
Jaksa penuntut universal dari Nice, Damien Martinelli, mengonfirmasi kalau Ben Yedder sudah ditangkap sehabis dikenal mengemudi dalam keadaan mabuk oleh pihak kepolisian di Cap- d’ Ail. Penangkapan tersebut dicoba usai terdapatnya laporan yang diajukan oleh korban.
Ben Yedder setelah itu dihadapkan pada majelis hukum pada hari Pekan, di mana ia didakwa dengan sebagian pelanggaran, tercantum penyerangan intim dalam kondisi mabuk.
Walaupun Ben Yedder serta kuasa hukumnya, Me Hasna Louzé, belum membagikan asumsi formal menimpa permasalahan ini, atensi besar senantiasa terpusat pada sidang yang hendak tiba.
Publik sepak bola Prancis serta dunia lagi menunggu hasil dari permasalahan ini, mengingat Ben Yedder merupakan salah satu pemain top yang sempat menguatkan regu nasional Prancis dan mempunyai catatan prestasi yang gemilang sepanjang berkarier di Monaco.
Jaksa Nice, Damien Martinelli, pula melaporkan kalau pihak kejaksaan sudah mengajukan banding atas keputusan buat tidak menahan Ben Yedder sehabis ia dibebaskan pasca penangkapannya. Keputusan ini memunculkan polemik, paling utama sebab watak berat dari tuduhan yang dialami oleh mantan pemain internasional Prancis tersebut.
Laporan dari pesan berita Prancis, L’Équipe, meningkatkan kalau tuduhan ini timbul sehabis seseorang perempuan, yang lahir pada tahun 2001, mengajukan gugatan kepada Ben Yedder atas aksi penyerangan intim yang diprediksi terjalin di dalam mobilnya.
Insiden ini tidaklah awal kalinya Ben Yedder ikut serta dalam permasalahan hukum terpaut kekerasan intim. Tahun kemudian, ia pula didakwa atas tuduhan pemerkosaan, percobaan pemerkosaan, serta penyerangan intim dalam permasalahan terpisah yang terjalin di Prancis selatan.
Performa Ben Yedder di lapangan sepanjang sebagian masa terakhir tidak diragukan lagi. Pada masa kemudian di Ligue 1, dia mencetak 16 berhasil serta menyumbangkan 3 assist buat menolong AS Monaco finis di posisi kedua di balik Paris Saint- Germain.
Secara totalitas, Ben Yedder sudah mencetak 118 berhasil dalam 201 penampilan buat Monaco dalam kurun waktu 5 masa, menjadikannya selaku pencetak berhasil paling banyak kedua selama masa klub tersebut sehabis legenda Argentina, Delio Onnis, yang mencetak 223 berhasil.
Walaupun Ben Yedder tidak mempunyai klub semenjak kontraknya dengan Monaco berakhir masa kemudian, kariernya yang gemilang di dunia sepak bola tidak bisa dipungkiri. Sepanjang masa keemasannya, ia pula mencapai 19 caps buat regu nasional Prancis.
Permasalahan hukum ini jadi sorotan besar tidak cuma di Prancis, namun pula di kancah sepak bola internasional. Reputasi Ben Yedder selaku salah satu striker terbaik di Eropa saat ini terletak di dasar bayang- bayang tuduhan kriminal sungguh- sungguh.
Sidang pada 15 Oktober nanti hendak jadi momen penentu untuk masa depan mantan bintang Monaco ini, baik dari sisi hukum ataupun karier sepak bolanya.