Mikel Arteta Gunakan Ilmu Hitam Demi Tumbangkan Dominasi City
2 min read
Mikel Arteta Gunakan Ilmu Hitam Demi Tumbangkan Dominasi City – Rivalitas antara Arteta serta Guardiola saat ini terus menjadi memanas. mereka diketahui selaku mentor serta anak didik di mana Arteta sempat jadi asisten Guardiola di City.
Tetapi, bersamaan waktu, ikatan tersebut berganti jadi persaingan sengit antara 2 manajer, yang tiap- tiap mewakili klub besar Premier League. Walaupun banyak yang menuding Arteta cuma meniru style Guardiola, ia dengan tegas membantah perihal tersebut, melaporkan kalau style kepelatihannya telah berevolusi.
Sebagian pertandingan terakhir menampilkan pergantian signifikan dalam taktik Arteta, paling utama dikala melawan regu semacam Tottenham, Atalanta, serta Manchester City. Style bermain Arsenal yang tadinya diketahui selaku regu yang bermain melanda serta dominan, saat ini berganti.
Regu lebih mengutamakan bertahan serta mengamankan lini balik dengan ketat, alih- alih terus menerus melanda. Pendekatan ini kerap diasosiasikan dengan tim- tim yang lebih kecil, tetapi nyatanya Arteta merasa pergantian ini dibutuhkan.
Strategi bertahan tersebut tidak serta- merta membuat Arsenal tampak kurang baik. Malah, kala melawan regu kokoh semacam Manchester City, taktik bertahan serta serbuan balik sukses mencapai hasil yang lumayan baik.
Perihal ini menampilkan kalau pendekatan bertahan yang diterapkan oleh Arteta mempunyai kemampuan besar buat mengganggu game lawan yang lebih kokoh.
Di dasar tekanan buat memenangkan trofi, Arteta nyatanya memilah jalur yang lebih instan, walaupun itu berarti menyimpang dari prinsip yang dipelajarinya di dasar asuhan Guardiola.
Bukan lagi tentang sepak bola indah serta dominasi, tetapi lebih kepada gimana mencapai kemenangan dengan seluruh metode yang dibutuhkan. Keputusan ini bisa jadi dipengaruhi oleh kegagalannya sepanjang 2 masa terakhir, di mana Arsenal belum sukses mengalahkan City dalam game terbuka mereka sendiri.
Walaupun pendekatan ini dikira oleh sebagian pihak selaku“ ilmu gelap” ataupun taktik kotor, untuk Arteta serta Arsenal, kemenangan merupakan segalanya. Tekanan buat mencapai trofi begitu besar, terlebih sehabis masa kemudian mereka berakhir tanpa satu juga gelar.
Di sisi lain, regu semacam Manchester United yang masa kemudian tampak kurang tidak berubah- ubah, masih sanggup memenangkan piala. Perihal ini cuma menaikkan beban untuk Arteta buat lekas mempersembahkan trofi untuk Arsenal.
Taktik bertahan yang diterapkan Arteta pula tercermin dalam pertandingan melawan Brighton, di mana 2 kartu merah yang didapat Arsenal memperlihatkan betapa agresifnya game mereka.
Walaupun perihal ini membuat mereka kehabisan poin, tetapi pendekatan ini dikira selaku bagian dari perjuangan buat mencapai kemenangan dengan metode apa juga.
Arteta bisa jadi sudah menekuni banyak perihal dari Guardiola, tetapi dikala ini ia terletak di persimpangan berarti dalam kariernya. Apakah ia hendak senantiasa bertahan dengan filosofi melanda ala Guardiola, ataupun mengambil pendekatan pragmatis buat mencapai trofi, cuma waktu yang hendak menanggapi.