Pedro Neto kehilangan kesabarannya dengan Robert Sanchez
4 min read
Pedro Neto kehilangan kesabarannya dengan Robert Sanchez – ” Rumah dari klub sepakbola terbanyak di dunia. Rumah dari Manchester United.” Apakah kalian sepakat dengan statment itu dari pengumuman stadion ataupun tidak, satu perihal yang tentu: tempat itu dipadati dengan sejarah serta pengingat konstan tentang seberapa besar Manchester United selaku klub sepakbola. Chelsea ketahui itu- mereka ketahui itu sangat baik mengingat catatan mereka di Old Trafford semenjak tahun 2013.
Semenjak 5 Mei 2013, di mana Juan Mata mencetak salah satunya berhasil dalam pertandingan buat membagikan 3 poin kepada The Blues, kedua tim- menjelang pertandingan Pekan ini- sudah berjumpa satu sama lain sebanyak 12 kali di Premier League. Chelsea belum sempat menang satu pertandingan juga di kubu merah Manchester lebih dari satu dekade.
Enzo Maresca jadi orang terkini yang bertanggung jawab di Chelsea buat berupaya mengakhiri kesialan yang sudah jadi kerugian besar serta frustrasi yang terus menjadi bertambah untuk para pendukung sepanjang sebagian tahun terakhir, mengingat betapa buruknya performa United sepanjang sebagian besar periode itu. Tetapi, si Italia tidak sanggup melakukannya- dan timnya betul- betul bisa
United, yang dikelola sedangkan oleh mantan rekannya di Malaga Maresca, Ruud van Nistelrooy, dapat dimakan. Ceroboh dalam kemampuan bola, tidak meyakinkan dalam serbuan, serta rentan dalam pertahanan. Tetapi, Chelsea tidak dapat menciptakan berhasil kedua sehabis Moises Caicedo membandingkan peran sehabis berhasil pembuka Bruno Fernandes dengan tendangan sensasional pada menit ke- 74.
Bobby Vincent terletak langsung di Old Trafford pada sore hari Pekan serta ini merupakan poin pembicaraannya/ momen yang terlewatkan.
Respon Neto terhadap Sanchez
3 puluh 9 menit ke dalam pertandingan Pekan, Pedro Neto marah dengan Robert Sanchez sebab keputusan yang diambilnya. Sanchez mengambil bola, memandang ke atas, serta terdapat Neto di kirinya, dengan jelas menampilkan kecepatan sayap Portugal itu kepada kiper buat memberinya bola.
Tentu hendak terdapat peluang serbuan balik, terlebih mengingat kecepatan Neto. Tetapi, Sanchez memilah buat tidak menerima tawaran rekan setimnya serta malah membagikan isyarat dengan tangannya kepada regu buat tenang, menunggu, serta setelah itu mengumpannya ke pertahanan.
Neto mengibaskan kedua tangannya di hawa dengan frustrasi tetapi setelah itu melanjutkan aktivitasnya. Apa yang dicoba Sanchez, walaupun mengusik untuk Neto, merupakan apa yang Maresca mau dari timnya. Bersabar.
Berdialog sehabis kemenangan melawan Newcastle United bulan kemudian, Maresca menarangkan:” Terdapat pertandingan, paling utama pertandingan hari ini, kalau bila kalian melaksanakan pertandingan bola basket, mereka hendak menghancurkan kita. Newcastle kokoh, mereka bagus, mereka mempunyai sebagian pemain bagus dalam transisi. Alibi aku berkata buat tenang merupakan sebab ini merupakan tipe pertandingan di mana saat sebelum melanda kalian butuh melaksanakan 15, 20 ataupun 25 operan bola.
Bila Kamu mau melanda dengan 2 operan, Kamu terletak dalam jarak jauh, mereka mengambil kembali bola serta mereka bisa menimbulkan permasalahan. Seperti itu sebabnya aku berteriak selama pertandingan, tenang, tenang, tenang, operanlah sebab melawan mereka bila Kamu melaksanakan game naik turun, mereka hendak menghancurkan kami.”
Chelsea memanglah tertangkap dalam transisi sebagian kali di Manchester, namun perihal itu dapat diharapkan mengingat metode United melaksanakan strateginya. Maresca merasa timnya mengendalikan game dengan baik pada hari Pekan, dengan Chelsea mengakhiri pertandingan dengan 54% kemampuan bola serta satu tembakan lebih banyak dari tuan rumah.
” Aku pikir kami mengendalikan game dengan lumayan baik,” katanya.” Kami ketahui melawan mereka, kami hendak kebobolan kesempatan, paling utama dalam serbuan balik. Kami sadar hendak perihal itu.
” Kami melaksanakan perihal yang sangat susah di stadion ini melawan regu ini, ialah bangkit sehabis mereka mencetak berhasil. Bisa jadi sehabis 1- 1, sebab kami berupaya buat memenangkan pertandingan, kami terbuka serta seperti itu kenapa dalam 5 ataupun 10 menit terakhir, kami kebobolan sedikit lebih banyak.”
Caicedo dalam performa sensasional- tapi itu bukanlah suatu yang baru
Caicedo betul- betul sensasional pada hari Pekan. Gelandang berumur 23 tahun ini mendominasi tengah lapangan dalam pertunjukan kelas dunia yang sungguh- sungguh- dan itu saat sebelum ia mencetak berhasil fantastis.
Dalam 90- an menit yang ia mainkan di Old Trafford, Caicedo mencatat aksi defensif sangat sukses kedua, umpan kunci sangat banyak ketiga, operan sangat banyak keempat, serta duel pertahanan sangat banyak keempat. Ia telah melaksanakan perihal itu sepanjang berminggu- minggu saat ini serta orang di luar bundaran Chelsea kesimpulannya mulai membagikan pengakuan serta kredit yang ia seluruhnya layakkan.
Di Premier League masa ini, Caicedo mempunyai jumlah tackle serta intersep paling banyak( 61), jumlah tackle yang dimenangkan paling banyak, tingkatan kemenangan duel 61%, serta jumlah intersep paling banyak dalam satu pertandingan kasta paling atas( terjalin dalam kemenangan melawan Newcastle 8 hari yang kemudian.” Semenjak kami datang, Moi bermain fantastis,” kata Maresca pasca pertandingan.
” Aku bilang sepanjang seminggu, perkaranya bisa jadi dengan Moi serta Enzo[Fernandez]- seperti pemain- pemain ini- mungkin merupakan duit besar yang dibayarkan klub. Seluruh orang mengharapkan mereka jadi yang terbaik tetapi mereka merupakan manusia serta itu wajar.
” Moi lagi hadapi pertumbuhan yang pesat. Kami menghabiskan waktu dengan ia serta yang yang lain buat membetulkan mereka.”
Pemain terbaik di lapangan Old Trafford- dan jauh lebih baik dari yang lain. Kita butuh membicarakan betapa hebatnya ia. Apakah ia yang terbaik di letaknya dalam sepak bola dunia dikala ini? Aku mau memandang seorang membagikan alasan yang kokoh kebalikannya.