‘Pelatih muda Inggris perlu menguji diri kita di luar negeri’
4 min read
‘Pelatih muda Inggris perlu menguji diri kita di luar negeri’ – Kala Thomas Tuchel dikonfirmasi selaku bos baru Inggris, persoalan diajukan tentang di mana seluruh manajer elit Inggris terletak.
Kala perdebatan bergeser ke analisis tentang gimana pemimpin muda Inggris yang menarik dapat dibuat, satu nama yang luput dari atensi merupakan Shannon Ruth, pelatih kepala regu di dasar 21 Brighton yang berumur 33 tahun.
Ia merupakan bagian kunci dari mesin talenta Brighton, dengan pengalaman lebih dari satu dekade dalam pelatihan di mana dia sudah menolong meningkatkan karier pemain semacam Ben White, Moises Caicedo, Evan Ferguson, Jack Hinshelwood, serta Robert Sanchez.
Caicedo, Sanchez, serta White saja sudah dijual oleh Brighton dengan harga nyaris£200juta.
Bila tidak bisa membeli pemain terbaik di dunia, apakah kita dapat meningkatkan pemain terbaik di dunia?
” Aku beruntung bisa berkata kalau terdapat struktur sokongan yang besar di dekat perguruan, klub sepakbola, kepemimpinan di klub sepakbola, yang berkomitmen pada pemain muda bermain di regu utama kami serta jadi yang terbaik yang mereka dapat.”
Ruth sudah jadi pelatih kepala regu U- 21 Brighton semenjak tahun 2022 sehabis Andrew Crofts dipromosikan ke regu utama. Karya pelatihannya sudah dipuji oleh mantan bos Roberto de Zerbi serta manajer dikala ini Fabian Hurzeler.
Regu muda Ruth jadi sorotan pada dini Oktober kala mereka mengalahkan rival Crystal Palace 10- 0 dalam pertandingan Premier League 2( PL2).
Tidak banyak pelatih dengan CV serta pengalaman semacam yang dipunyai Ruth di usianya- tapi apa pendapatnya tentang minimnya pelatih Inggris di puncak game?
Semenjak Piala Eropa diganti namanya serta memperoleh pergantian dikala jadi Liga Champions pada tahun 1992, pelatih Inggris cuma mengawasi 75 pertandingan dalam kompetisi tersebut.
Perihal itu dibanding dengan 1. 038 pertandingan yang dilatih oleh pelatih Italia di turnamen klub papan atas Eropa.
Awal serta terutama, dengan arah game yang lagi tumbuh, kita wajib senantiasa mempunyai pelatih terbaik di pekerjaan terbaik
” Aku pikir buat kita selaku pelatih Inggris, bisa jadi kita wajib sedikit lebih terbuka buat berangkat ke luar negara serta menguji diri kita sendiri, secara teknis serta taktis, serta keluar dari zona aman kita sendiri. Pelatih dari luar negara sangat bersedia melaksanakannya.
” Kita memandang ke segala Eropa serta tidak banyak pelatih Inggris yang melaksanakannya.
Kami mempunyai kewajiban buat berangkat serta melaksanakannya serta menguji diri kami sendiri serta dalam tingkat senior di kompetisi lain.
Dia berkata kalau divisi U- 21 jadi” pembelajaran yang lebih kuat untuk pelatih serta di mana mudah- mudahan aku pikir pelatih dapat meningkatkan diri”, dengan prospek buat bergerak ke kedudukan yang lebih senior.
Richard Bevan, chief executive dari League Managers Association, menampilkan kalau English Football League( EFL) masih didominasi oleh bos- bos asli yang menghasilkan” kelompok pool manajerial dalam negara yang signifikan yang tumbuh di luar Premier League”.
Tetapi Bevan pula mengakui kalau persaingan di tingkat Premier League berarti pelatih muda Inggris” pula wajib mencari metode yang berbeda buat memperoleh pengalaman serta menampilkan keahlian buat memajukan karier mereka, baik di dalam ataupun di luar negara”.
Liga serta federasi di segala dunia membagikan peluang besar untuk pelatih dalam negeri buat memperoleh pengalaman pelatihan serta kehidupan yang berarti.
Bevan berkata kalau area game di Inggris yang” lingkungan serta gampang berganti” buatnya jadi lanskap yang” menantang” untuk manajer dalam negeri, dengan” globalisasi”,” kecenderungan pendek tern”, serta” desentralisasi pengambilan keputusan” seluruhnya menaikkan tekanan.
Mantan bos Brighton serta Chelsea, Graham Potter, merupakan salah satu pelatih yang berhubungan dengan posisi manajer Inggris.
Potter sudah melatih di luar negara dengan berhasil di Swedia, sedangkan manajer Newcastle, Eddie Howe, belum sempat ke luar negara tetapi mempunyai pengalaman di seluruh tingkatan sepak bola liga Inggris dengan Bournemouth.
” Kami hadapi periode yang sangat positif di mana sebagian pelatih jalan St Georges Park[Football Association] mencapai kesuksesan di sepakbola senior, semacam Steve Cooper,” kata Ruth.
” Itu hendak terus tumbuh, serta sebab program PL2 serta[di bawah] 21 dekat dengan sepakbola senior dengan Trofi EFL serta Piala Liga Nasional, pelatih diuji lebih banyak.
Bisa jadi owner klub sepakbola saat ini berpikir kalau itu merupakan evaluasi yang lebih baik buat memperhitungkan pelatih muda dibanding dengan pertandingan perguruan.
Gelandang Hinshelwood sudah memperoleh khasiat dari tutorial Ruth di Brighton serta pemain berumur 19 tahun ini sudah tampak secara signifikan di dasar arahan De Zerbi serta Hurzeler.
Ekspedisi langsung Hinshelwood mengarah sepakbola regu utama berbeda dengan jalan Caicedo, yang wajib dipinjamkan serta bermain buat regu U- 21 Ruth saat sebelum siap buat regu senior serta kesimpulannya pindah ke Chelsea senilai£115 juta.
” Semenjak aku mengambil kedudukan kala Roberto awal kali tiba, tidak terdapat satu hari juga kala pemain perguruan tidak berlatih dengan regu utama kami,” kata Ruth.
” Memindahkan pemain ke situ kemari merupakan perihal yang sangat wajar di mari. Kami yakin perihal ini menolong pertumbuhan mereka serta menolong mereka lebih dekat buat berakibat pada regu utama kami.”
Ruth mau jadi pelatih kepala sesuatu dikala nanti, tetapi ia menarangkan kalau pelatih tidak butuh” tergesa- gesa” memperoleh posisi senior.
” Selaku pelatih kepala U- 21, ini merupakan pembelajaran yang besar. Kamu nyaris tipe turun dari pelatih senior,” kata Ruth.
Bagian tantangan yang bisa jadi land di meja aku jauh dari yang bisa jadi land di meja Fabian.
Perspektif nampak terang untuk Brighton U- 21 serta pelatih mereka.
Regu Ruth menduduki peringkat kedua di tabel Premier League 2 di balik Manchester City, cuma kalah satu pertandingan.
Pemain menggunakan peluang buat membagikan kesan, mengenali kalau karir di regu utama dapat dicapai.
” Dalam 4 masa terakhir, kami mempunyai lebih banyak pemain yang melanjutkan karir handal daripada kami lepaskan,” kata Ruth.
Kami sangat bangga kalau perihal tersebut tidak terjalin[di Brighton] serta kami berupaya keras buat menentang angka tersebut.”